Memasukkan Dharma ke hati

Jurnalis : Henry Tando (He Qi Utara), Fotografer : Riani Purnamasari (He Qi Utara)
 
 

foto Dengan khidmad para relawan Tzu Chi yang beragama Buddha melakukan kebaktian yang dipimpin oleh dua relawan Tzu Chi, Jolly Shijie dan Athiam Shixiong.

Alunan sutra terdengar merdu, ditambah harum dupa yang menyebar di ruangan menambah khusyuknya suasana tempat berlangsungnya kebaktian yang berlokasi di Lantai 2, Posko Daur Ulang Tzu Chi Muara Karang, Pluit, Jakarta Utara. Pagi itu puluhan relawan He Qi Utara yang beragama Buddha melakukan kebaktian bersama yang pertama di tahun 2011. Sebelumnya kebaktian dilakukan di Jing Si Books and Cafe Pluit, Jakarta Utara. Pagi itu kebaktian memanjatkan doa Sutra Teratai “Fa Hua Jing”. Relawan yang datang terlihat gembira dan bersemangat walaupun harus datang pukul 6 pagi.

Di antara relawan yang hadir, terlihat Like Shijie, Ketua He Qi Utara. Like merupakan salah satu penggagas untuk mengadakan kebaktian di depo pelestarian lingkungan. “Tujuan melakukan kebaktian di tempat ini adalah untuk memanfaatkan ruangan di lantai dua yang memang dipersiapkan untuk kegiatan relawan,” ujar Like. Sementara relawan lain melakukan kebaktian, Like justru memilah kertas sambil menunggu pintu posko daur ulang di lantai dasar. “Walaupun saya tidak ikut kebaktian, tetapi sambil memilah kertas saya tetap mengikuti tiap-tiap kata dari sutra yang sedang dibacakan dengan penuh konsentrasi,” terang Like.

Nyaman dan Damai
Kimmy Shijie pagi itu ditelepon oleh Ketua Hu Ai (relawan komunitas) untuk mengikuti kebaktian. Dengan sigap dan cepat dia bebenah dan berangkat ke rumah ketua Hu Ai-nya. Dari sana mereka langsung berangkat menggunakan angkutan bajaj ke Posko Daur Ulang Muara Karang. Tepat mereka tiba di posko daur ulang, kegiatan kebaktian baru saja akan dimulai. Kimmy pun mengikuti kebaktian dengan khusyuk dan penuh sukacita.

foto   foto

Keterangan :

  • Sebelum kebaktian dimulai, relawan menyusun tempat duduk dengan rapi dan teratur. Ini merupakan salah satu ciri budaya kemanusiaan Tzu Chi. (kiri)
  • Setiap detil diperhatikan oleh relawan. Kerapihan dan kebersihan ruangan akan berpengaruh terhadap kekhusyukkan relawan dalam mengikuti kebaktian. (kanan)

Saat ditanya perasaannya mengikuti kebaktian, Kimmy mengatakan bahwa dia merasa nyaman dan damai, walaupun banyak gerakan bersujud dan berdiri sehingga  keringat membasahi baju. “Anggap saja olahraga,” ujarnya sambil tersenyum. Perasaan nyaman dan damai inilah serta hal bermanfaat lainnya dari diadakannya kebaktian yang membuat beberapa relawan menyatakan kesiapannya untuk mengikuti kembali kegiatan ini minggu depan, antara lain Filan Shijie, Ik Sie Shijie, dan Juliana Shijie. Usai kebaktian para peserta menonton Ceramah Master Cheng Yen, dan dilanjutkan dengan sarapan bersama.

Apa Manfaat dan Tujuan Membaca Sutra Teratai?
Pertanyaan ini saya tanyakan kepada Livia Shijie yang juga kordinator acara kebaktian pagi itu. “Kalau kita membaca Sutra Lotus dengan tulus itu adalah demi menyucikan batin sendiri dan menyerap Dharma ke dalam hati,” jawabnya.  Livia juga mengatakan bahwa dia memiliki artikel yang menjelaskan tentang Sutra Teratai yang dibabarkan oleh Master Cheng Yen. Berikut ini kutipan dari artikel tersebut: “Master Cheng Yen berpesan pada semua orang agar diri sendiri harus sadar dulu barulah mampu membangkitkan hati Bodhisatwa. Bukan hanya mencari kebaikan bagi diri sendiri, tapi juga harus menyadarkan diri sendiri dan orang lain, barulah dapat mencapai kesadaran sempurna. Maka, jika ingin memandu diri sendiri dan orang lain ke jalan yang benar, kita sendiri harus sadar terlebih dahulu”.

foto  foto

Keterangan :

  • Minggu, 9 Januari 2011, relawan Tzu Chi dari He Qi Utara melakukan kebaktian di Lantai 2 Posko Daur Ulang Tzu Chi Muara Karang, Pluit, Jakarta Utara. Kegiatan ini biasanya dilakukan di Jing Si Books and Cafe Pluit. (kiri)
  • “Tujuan melakukan kebaktian di tempat ini adalah untuk memanfaatkan ruangan di lantai dua yang memang dipersiapkan untuk kegiatan relawan,” ujar Like, Ketua He Qi Utara yang menjadi penggagas kegiatan ini. (kanan)

Sutra Teratai merupakan sumber Dharma bagi mazhab Tzu Chi. Dengan mengikuti upacara kebaktian diharapkan para relawan Tzu Chi dapat menjaga aktivitas tubuh, ucapan dan pikiran, dapat melatih diri di jalan Bodhisatwa melalui pemahaman makna ajaran dalam Sutra, sekaligus dengan sarana acara kebaktian bersama Sutra Teratai, dapat selalu mengingatkan diri sendiri agar melatih batin untuk menghilangkan kerisauan.

Tujuan kebaktian bersama adalah untuk membersihkan batin sendiri dan memperkokoh batin menuju pencerahan, sebagai sebuah kekuatan untuk terus menggarap lahan berkah. Maka sebagai murid Buddha, insan Tzu Chi harus memanfaatkan kesempatan melakukan kebaktian bersama dengan setiap orang melafalkan sepatah nama Buddha, agar niat kebajikan dari semua orang dapat terhimpun menjadi kekuatan besar untuk menyelamatkan dunia.

  
 

Artikel Terkait

Perangi COVID-19 Pengusaha di Bawah Naungan KADIN bersama Tzu Chi Galang Dana Rp 500 Miliar

Perangi COVID-19 Pengusaha di Bawah Naungan KADIN bersama Tzu Chi Galang Dana Rp 500 Miliar

20 Maret 2020

Dukungan bagi ujung tombak penanggulangan pandemi virus corona (COVID-19) melatarbelakangi sinergi lintas pihak dalam melakukan penggalangan dana guna donasi peralatan kesehatan bagi para tenaga medis, yang ditargetkan dapat mencapai senilai Rp 500 miliar.

Menumbuhkan Minat dan Semangat Bervegetaris dengan Kelas Memasak Vegan

Menumbuhkan Minat dan Semangat Bervegetaris dengan Kelas Memasak Vegan

09 November 2022

Kelas Memasak Vegan yang diadakan Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan bertujuan memperkenalkan masakan vegan kepada anak-anak. Ini juga sekaligus untuk menumbuhkan minat dan semangat bervegetaris sejak dini.

Sejarah Dalam Goresan Tulisan

Sejarah Dalam Goresan Tulisan

28 Maret 2023

Materi dan kegiatan Writing Workshop kali ini diperuntukkan dan dikemas bagi relawan Tzu Chi di setiap bidang misi yang ingin belajar menulis kegiatan-kegiatan Tzu Chi. Workshop ini diikuti oleh 77 orang peserta.

Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -