Membabarkan Dharma Melalui Drama

Jurnalis : Sucipta Nio (He Qi Timur), Fotografer : Indrawan Paimin, Andi Jarvis & Fammy Kosasih (He Qi Timur)

Acara dimulai dengan Gatha Pembuka Sutra mengawali drama musikal yang membabarkan ajaran bakti kepada orangtua ini.

“Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan: berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan”
– Kata Perenungan Master Cheng Yen.

Pada hari Minggu, 24 Agustus 2014, Hu Ai Kelapa Gading mengadakan pementasan drama musikal isyarat tanganSutra Bakti Seorang Anak. Pementasan ini dihadiri lebih dari 700 pengunjung sehingga Gedung Serba Guna La Piazza yang menjadi tempat pementasan tampak padat. Pementasan ini merupakan kali keduanya diadakan sejak tahun 2012 silam dan bertujuan membabarkan ajaran bakti terhadap orangtua.

Pementasan drama diawali dengan Gatha Pembuka Sutra. Drama ini mengingatkan kembali para penonton kepada Sutra Buddha tentang budi agung orangtua yang sangat sulit untuk kita balas.Dalam salah satu bab menceritakan bagaimana setelah dibesarkan, anak mulai membangkang dan nakal. Lebih lanjut, bab tersebut memperlihatkan hati orangtua terluka namun tetap memaafkan sang anak.

Lebih dari 700 orang hadir menyaksikan drama musikal ini. Tidak ketinggalan salah satu anggota Tzu Ching ini (baris ketiga).

Di akhir pementasan dilantunkan laguSenyuman Terindahbersamaan dengan naiknya seluruh pemain drama ke atas panggung. Para pemain drama menyanyikan lagu tersebut sambil melambaikan tangan dan dibalas hangat oleh para pengunjung sambil meninggalkan ruangan.

Para pemeran drama berikrar untuk vegetarian selama proses latihan hingga pementasan untuk menunjukkan ketulusan menampilkan persamuhan Dharma ini.

“Ini adalah kedua kalinya saya menyaksikan pementasan drama musikalisyarat tangan Sutra Bakti Seorang Anak ini.Kedua kalinya pula saya merasakan saya belum berbakti kepada orang tua. Mulai saat ini saya akan mendengarkan nasehat mama saya dan akan melakukan yang terbaik untuk membalas budi baik mama saya,” ungkap salah satu pengunjung, Monikasari (19) sembarimerangkul mamanya.

Para pemeran drama memberi hormat kepada para penonton di akhir acara. Selain itu juga dilantunkan lagu Senyuman Terindah.

Ikrar bervegetarian
Para pementas drama telah berikrar untuk bervegetarian sejak proses latihan hingga pementasan. Hal ini untuk menyukseskan acara pementasan tersebut.“Sebetulnya sih tidak ada keharusan untuk bervegetarian. Hanya saja kita mau menunjukkan ketulusan kita karena pementasan drama ini sebenarnya adalah persamuhan Dharma. Jadi kita harus dengan tulus menjalaninya,” ujar Sharon Shijie, Person in Charge pementasan drama ini.

Tak hanya itu, para tamu undangan juga diajak untuk berikrar bervegetarian yang kemudian dituliskan dalam kartu undangan. “Semoga ikrar yang mereka ucapkan benar-benar dilakukan. Karena sebenarnya untuk mengucapkan ikrar itu gampang, untuk mewujudkannya yang sulit,” tutup Sharon.


Artikel Terkait

Membabarkan Dharma Melalui Drama

Membabarkan Dharma Melalui Drama

08 September 2014 Pementasan drama diawali dengan Gatha Pembuka Sutra. Drama ini mengingatkan kembali para penonton kepada Sutra Buddha tentang budi agung orangtua yang sangat sulit untuk kita balas.Dalam salah satu bab menceritakan bagaimana setelah dibesarkan, anak mulai membangkang dan nakal.
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -