Bazar Amal Tzu Chi: Membagi Waktu Bersumbangsih

Jurnalis : Fammy (He Qi Timur), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Pusat)

Suasana Bazar Amal Tzu Chi yang banyak menyajikan berbagai jenis kuliner vegetrarian terlihat sangat ramai d dalam ruang kantin yang sebenarnya sangat luas ini.

Kegiatan bazar amal Tzu Chi di hari kedua, Minggu 26 Oktober 2014, tidak kalah ramainya dibandingkan dengan kegiatan bazar di hari pertama, Sabtu 25 Oktober 2014. Sejak pagi mulai dari jam 08.00 WIB, kesibukan para relawan dan para peserta bazar mempersiapkan gerai-gerai sudah nampak. Salah satu gerai yang menarik adalah gerai dari kantor penghubung Tzu Chi Padang, Sumatera Barat. Salah satu relawan seniornya Susi Shijie sembari tangannya tetap sibuk menyiapkan tusukan-tusukan sate padangnya.

Bodhisatwa senior yang bergabung sebagai relawan Tzu Chi Padang sejak 2005 ini menjelaskan persiapan yang dilakukan para relawan yang sudah ada di Jakarta sejak hari Kamis, 22 Oktober 2014. Semua bahan digunakan untuk membuat sate padang vegetarian ini khusus didatangkan langsung dari Padang, selain dari daging vegetarian yang terbuat dari jamur dan soya, uniknya lagi adalah saos sate padang dengan rempah-rempah seperti kunyit, jahe, bawang merah, bawang putih, dan cabe, dipadu dengan daging sate vegetarian yang empuk. Sungguh rasa yang tajam, nikmat, dan unik.

Sherly Shijie (kiri) yang membawa ibunda tercinta yang duduk di kursi roda beserta anggota keluarga lainnya, terlihat sangat sabar menyuapi dan melayani ibunya makan.

Menjelang siang di sela-sela keramaian bazar, suatu pemandangan yang menarik di tengah-tengah kantin tempat para tamu, pengunjung bazaar menikmati sajian hidangan vegetarian yang dijajakan. Di sana ada satu keluarga dari relawan Sherly Shijie, relawan asal Manado yang sudah menetap di daerah Serpong, Tangerang sejak tahun 1998 lalu. Relawan yang tergabung di He Qi Utara ini sudah menjalin jodoh dengan Tzu Chi sejak tahun 2012. Ia bersama ibunya, Liau Pi Sia (75 tahun), adik kandungnya, Santi Shijie, dan Liau Pi Chen (80 tahun) yang merupakan kakak kandung dari Ibunda Sherly Shijie itu.

Menariknya, saat mereka berkunjung dan menikmati hidangan-hidangan vegetarian itu, Sherly Shijie terlihat sangat sabar melayani sang ibunda yang memang kesulitan berkomunikasi karena kendala bahasa juga kondisi tubuh yang terbatas. Walau Sherly shijie pribadi juga sibuk dengan tugasnya sebagai relawan, sesekali waktu ia kembali ke meja stand di Dharma Kitchen. Ia juga membantu mengangkat piring dan gelas kotor, dan membantu berjualan di stand makanan vegetarian lain. Kemudian kembali melayani ibunya untuk bisa menikmati hidangan vegetarian dengan leluasa dan nyaman.


Artikel Terkait

Bazar Amal Tzu Chi: Menggalang Dana Pembangunan Rumah Sakit Tzu Chi

Bazar Amal Tzu Chi: Menggalang Dana Pembangunan Rumah Sakit Tzu Chi

27 Oktober 2014
Penggalangan dana ini disambut antusias dan penuh semangat dari relawan Tzu Chi dan donatur lainnya. Buktinya di bazar kali ini terdapat 208 stan, mulai dari stan makanan, minuman, sembako, pakaian, peralatan rumah tangga, dan lainnya. Tidak hanya dari Jakarta, relawan dari luar kota pun turut berpartisipasi, diantaranya adalah Medan, Tebing Tinggi, Siantar, Padang, Lampung, Batam, Surabaya, Pontianak, Singkawang, Manado, hingga Biak, Papua.
Pekan Amal Tzu Chi 2015: Kisah Cinta Kasih

Pekan Amal Tzu Chi 2015: Kisah Cinta Kasih

02 November 2015

Ada pepatah yang mengatakan bahwa segala sesuatu yang dilakukan dengan cinta kasih akan melahirkan kekuatan untuk melakukannya. Mungkin ini tepat menggambarkan apa yang dilakukan insan-insan yang bersumbangsih dalam kegiatan Pekan Amal Tzu Chi pada 31 Oktober dan 1 November 2015 di Tzu Chi Center, pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Bazar Amal Tzu Chi

Bazar Amal Tzu Chi

02 September 2009 Bazar yang dilakukan Tzu Chi menjelang Idul Fitri sangat membantu masyarakat untuk bisa membeli barang-barang layak pakai dengan harga terjangkau. ”Sambil memenuhi kebutuhan menjelang Idul Fitri, mereka juga bisa beramal,” tambah Maruba.
Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -