Membahagiakan Kakek Nenek di Bulan Penuh Berkah
Jurnalis : Riani Purnamasari (He Qi Barat 1), Fotografer : Arman Haidari (He Qi Barat 1)Relawan membagikan
paket lebaran disela-sela kunjungan kasih mereka untuk menghibur para nenek dan
kakek di Panti Jompo Cendrawasih di Cengkareng, Jakarta Barat pada 3 Juni 2018.
Dalam salah satu Kata Perenungannya, Master Cheng Yen berkata bahwa “Ketika hidup kita penuh berkah, kita harus segera menciptakan kembali berkah dan jangan pernah menunda, sebab kita tak dapat memprediksi masa depan.” Tiada satu pun orang yang tahu akan masa depan. Maka ketika saat ini kita memiliki kehidupan yang penuh berkah, disaat itulah waktu yang tepat untuk menciptakan berkah kembali.
Hari Minggu, 3 Juni 2018, sebanyak 49 relawan berkesempatan menciptakan berkah bagi kakek nenek di Panti Jompo Cendrawasih yang bertempat di Cengkareng, Jakarta Barat. Sudah bertahun-tahun Tzu Chi menjalin jodoh dengan panti jompo ini. Di bulan Ramadan penuh berkah ini, para relawan pun membagikan 350 paket lebaran berupa pakaian baru, sarung, makanan, dan dana cinta kasih kepada setiap orangnya. Banyak dari paket lebaran ini merupakan sumbangan dari para relawan yang terdorong dari rasa ingin berbagi dan menciptakan berkah kembali. Maka hari ini senyuman penuh rasa syukur dan kebahagiaan diberikan oleh kakek nenek penghuni Panti Jompo Cendrawasih.
Salah satu kakek yang
tinggal di panti, Situmorang (kanan) sangat bahagia dengan kehadiran relawan
Tzu Chi. Ia juga menyanyikan lagu daerah yang berjudul Situmorang dengan sangat antusias.
Relawan Tzu Chi, Eko Raharjo dan Rina Maharani Yoniton merupakan kunci utama kegembiraan dari acara kunjungan kasih ini. Ketika ditanya, kakek nenek di panti ternyata mengingat kehadiran kedua pembawa acara ini. “Saya ingat sekali dengan Pak Eko. Seneng sekali dikunjungi walau terlambat 1 bulan. Biasanya 2 bulan sekali,” ujar salah seorang nenek. Dari kalimatnya, mungkin bukan hanya nenek ini saja yang menantikan kehadiran para relawan, tapi seluruh kakek nenek sangat menantikan relawan Tzu Chi yang datang menghibur dan menghidupkan semangat mereka lagi. Ketika para relawan terlambat hadir 1 bulan dari biasanya, para kakek nenek sudah merasa kangen. Ini karena mereka merasa seperti dikunjungi keluarganya sendiri.
Beberapa kakek nenek yang lincah sangat senang ketika para relawan mengajak mereka berdansa dan menari. Awalnya bersama-sama menyanyikan lagu Satu Keluarga dan menyanyikan lagu-lagu daerah. Kakek Situmorang adalah yang paling bahagia dan bangga ketika menyanyikan lagu asal daerahnya yang juga berjudul Situmorang.
Relawan Tzu Chi
mengajak para kakek dan nenek bersama-sama menyanyikan dan memeragakan isyarat
tangan Satu Keluarga.
Pengungsi dari
Afganistan kini aktif mengikuti kegiatan Tzu Chi untuk menciptakan berkah
bersama para nenek dan kakek di panti.
Pada kesempatan ini, Eko Raharjo juga mengajak beberapa pengungsi dari Afghanistan yang aktif berkegiatan di Tzu Chi yaitu Reza, Arman, Joia dan Ali untuk menghibur kakek dan nenek. Mereka menyanyikan lagu Sarzamineman yang artinya negaraku, lagu yang khas dikalangan pengungsi yang berada di pengungsian negara lain dan bersedih atas kekacauan yang terjadi di Negara Afghanistan.
Reza menjelaskan, “Di lagu ini juga seperti ada doa agar Afghanistan dapat kembali damai.” Kehadiran mereka ini mengingatkan para relawan bahwa mereka yang merupakan penerima bantuan, kini juga menciptakan kembali berkah dengan bersumbangsih menjadi relawan Tzu Chi. Dalam semangat bersumbangsih mereka, kita bisa melihat Dharma dalam tindakannya, bahwa dengan menyadari berkah kehidupan yang baik di Tzu Chi, mereka tidak menunda untuk menciptakan berkah kembali.
Para nenek dan kakek
bersama-sama berdansa yang diiringi lagu Maumere dengan sangat gembira.
Kemeriahan ditutup dengan adanya dansa Maumere. Inilah yang ditunggu-tunggu. Ketika berdansa dan menari, rasa bahagia semakin bertambah karena para relawan Tzu Chi juga sangat antusias menari bersama kakek dan nenek. Paket berkah lebaran dibagikan, kebahagian yang dirasakan pun semakin membesar dalam hati, dan berharap jalinan jodoh ini tidak akan pernah terputus. Semoga ketika kita menyadari berkah yang ada dalam kehidupan kita, kita memiliki kesempatan untuk menciptakan berkah kembali.