Membalut Luka di Jiwa
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Suwijan (Relawan He Qi Barat), Yuliati
|
| ||
Ketulusan dalam Berbagi Selesai Sholat Jumat, para warga kecamatan Pamijahan yang terkena dampak gempa bumi salah satunya warga desa Cibunian berkumpul untuk pengambilan bantuan berupa beras. Pembagian bantuan diawali dengan pengambilan kupon terlebih dahulu dari relawan Tzu Chi. Para warga berbaris dengan rapi dan dipanggil satu per satu nama-nama yang sudah tercantum berdasarkan data yang diperoleh dari aparat desa setempat. Suara riuh pun terdengar, satu per satu warga yang sudah memiliki kupon segera menukarkannya dengan sekarung beras berisi 20kg per karung sebagai wujud cinta kasih dari Yayasan Buddha Tzu Chi.
Keterangan :
Ucap syukur “Sangat bersyukur sekali ternyata masih banyak saudara-saudara kita yang peduli walaupun berbeda suku berbeda agama namun tanpa melihat perbedaan itu, tapi kepedulian sesama umat dan sesama warga negara Indonesia masih ada,” tutur Hari Harsono selaku Wakil Camat setempat. Kecamatan Pamijahan yang terdiri dari 15 desa dan 3 desa diantaranya terkena dampak gempa yaitu desa Purwabakti, desa Cibunian, dan desa Ciasmara. Desa Purwabakti dan desa Cibunian merupakan desa yang paling banyak mengalami kerusakan, sedangkan desa Ciasmara terdapat 10 rumah yang terkena dampak gempa bumi. “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi atas bantuannya, mudah-mudahan kebaikan ini dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa dan semoga Yayasan Buddha Tzu Chi bisa lebih maju,” Hari Harsono kembali menuturkan. Jumat, 14 September 2012 berjumlah 24 relawan yang terbagi dalam 2 posko bantuan membagikan bantuan dengan penuh sukacita. Bantuan di desa Cibunian berupa beras seberat 20kg dan 15 bal pakaian layak pakai kepada 266 KK. Terdapat pula bantuan di desa Purwabakti, Ciasmara, dan Gunung Picung berupa beras 20 kg dan 10 bal pakaian layak pakai kepada 248 KK. “Bersyukur karena bisa membantu meringankan beban warga, dengan harapan mudah-mudahan warga sini bisa ringan dan terhibur bahwa ada sesama yang mau membantu”, ujar Joe Riadi selaku coordinator pembagian bantuan korban gempa di Bogor sekaligus ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi.
Keterangan :
Trauma Tragedi Malam Minggu Asikah dan keluarga beserta keluarga saudaranya yang tinggal dalam satu rumah dengannya semula mengungsi di rumah saudara-saudaranya yang tempat tinggalnya tidak terkena dampak bencana gempa. Tinggal di rumah yang ukurannya tidak besar dan di huni banyak keluarga membuat Asikah dan keluarga memutuskan untuk tinggal di tenda yang sudah disedikan karena tenda masih ada yang kosong. “Saudara rumahnya kecil dan sudah dihuni dua keluarga, saya mau ngapa-ngapain tidak enak, mau makan juga tidak enak jadi misah tinggal di tenda saja, orangtua saya juga orang tidak punya jadi mending tinggal di tenda saja,” ucap Asikah. Melihat kondisi anak-anaknya yang tidur asal geletak dilantai di tambah anak – anaknya yang sering nangis dan mengajak pulang ke rumahnya membuat hati Asikah semakin sedih atas kejadian yang ia alami. Trauma dan kesedihan dialami Asikah sangat mendalam apalagi setiap malam angin bertiup sangat kencang. Asikah juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi namun dalam hati kecilnya muncul kesedihan setelah menerima bantuan. Bantuan bencana membuat Asikah semakin terpukul akibat kejadian-kejadian yang dialaminya untuk yang pertama kalinya. Kini dia dan suami berusaha menyisihkan uang untuk membangun rumahnya kembali. |
| ||
Artikel Terkait
Suara Kasih : Berbuat Bajik Menuai Sukacita
30 April 2011Berbagi Pengetahuan Tentang Misi Kemanusian
31 Agustus 2015Semangat Mempelajari Dharma Master Cheng Yen
04 Mei 2017Pada tanggal 26 April 2017, komunitas relawan Tzu Chi Kebon Jeruk 2 merayakan ulang tahun acara bedah buku yang pertama. Acara ini tidak hanya dirayakan oleh kalangan komunitas relawan Tzu Chi Kebon Jeruk 2 saja, tetapi mereka juga banyak mengundang relawan dari Xie Li dari komunitas Tzu Chi yang lain.