Membangkitkan dan Mempraktikkan Welas Asih dari Dini

Jurnalis : Erlina Khe (Tzu Chi Medan), Fotografer : William Steven (Tzu Chi Medan)


Tanggal 16 Maret 2014, relawan Tzu Chi Medan melakukan Kelas Bimbingan Budi Pekerti  untuk kelas lanjutan Tzu You Ban.

Seperti kegiatan rutinitas biasanya, Minggu Pagi tanggal 16 Maret 2014 Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan untuk kelas lanjutan Tzu You Ban mengadakan pertemuan kelas yang keempat kalinya di tahun 2014. Para relawan, pagi-pagi sudah hadir lebih awal ke kantor Tzu Chi Medan untuk mempersiapkan segala keperluan logistik, akomodasi, tata ruangan dan memeriksa sound system serta memeriksa bahan presentasi yang akan di bawakan pada hari itu. Sebelum kelas dimulai, para relawan melakukan breifing bersama untuk keseluruhan materi yang akan dibawakan pada hari itu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB, para murid mulai memasuki ruangan Baktisala dan duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing dengan didampingi Dui Fu (relawan pendamping).

Menyerap Dharma ke dalam Batin
Di tahun 2014, Para relawan di Tzu You Ban bertekad menggerakkan para murid untuk belajar dharma melalui isyarat tangan Sutra “Makna Tak Terhingga” yang nantinya akan dipentaskan sebagai acara penutupan kelas di akhir tahun. Sesuai dengan lirik pertama De Heng Pin bab I : ’’Fa Shen Da Shi, Chi Bei Pu Sa’’, Topik yang diajarkan di kelas pertemuan kali ini adalah welas asih. Para murid diajarkan untuk membangkitkan rasa welas asih dalam diri Mereka melalui beberapa tayangan video anak yang tidak memiliki kaki dan tangan. Kemudian para murid diberikan tugas untuk mempraktikkan rasa welas asih tersebut dengan berpartisipasi dalam Project 11, yaitu mengumpulkan Ring taps (cincin kaleng) yang akan dikirimkan ke Thailand, dengan 3000 ring taps bisa membuat 1 kaki palsu, para Xiao Pu Sa begitu antusias dalam mengumpulkan Ring taps ini, Mereka diberi batas waktu sampai tanggal 18 Mei 2014 untuk mengumpulkan Ring Taps tersebut,  ada yang berikrar akan mengumpulkan 200 bahkan ada yang berikrar menggumpulkan 600 lebih.


Para murid juga menuliskan doa untuk keselamatan awak penumpang MH 370 di kertas yang berbentuk hati, dan satu demi satu kertas yang telah berisi tulisan doa kemudian ditempelkan di papan membentuk sebuah hati.

Setelah itu, kelas dilanjutkan dengan pemutaran video kartun dengan topik yang tidak lari dari Welas Asih, yaitu video Tang Chao Xiao Li Zi yang berjudul ’’Ku Nan Qi Ai Xin (melihat Penderitaan membangkitkan Cinta Kasih)’’ yang bercerita tentang ada terjadi bencana salju di dataran cina sehingga menyebabkan korban bencana mengalami kesusahan, Xiao Li Zi dan teman-teman yang mengetahui dan merasakan akan penderitaan korban bencana tersebut, hati Cinta Kasih Xiao Li Zi dan teman-teman pun terbangkitkan dan tergerak untuk menolong meringankan korban bencana tersebut.


Kumpulan doa tulus dari para murid kelas budi pekerti.

Berdoa untuk Keselamatan Penumpang Malaysia Air Lines MH370
Tanggal 16 Maret 2014 juga merupakan hari ke sembilan hilangnya pesawat Malaysia Air Lines MH370, Para relawan mengajak para murid membangkitkan welas asih dengan melihat video tentang perasaan para keluarga korban pesawat Malaysia Air Lines MH370 yang lagi berharap cemas menantikan kabar keluarga dan sanak saudaranya yang hilang. Dalam sesi tersebut, para murid diminta menuliskan doa di kertas yang berbentuk hati, dan satu demi satu kertas yang telah berisi tulisan doa kemudian ditempelkan di papan membentuk hati. Para murid dengan sepenuh hati menuliskan doanya di kertas, dan dilanjutkan dengan doa bersama untuk para penumpang Malaysia Airlines MH370. Acara doa pun berlangsung dengan hikmah. Terlihat para murid dan relawan begitu bersungguh hati dalam mendoakan kepulangan Malaysia Air Lines MH370. "Berdoa semua penumpang selamat kembali berkumpul bersama keluarga mereka" begitu bunyi dari salah satu kertas yang ditulis oleh para murid.

Jam makan siang pun tiba, seusai mencicipi masakan kari bihun yang telah disiapkan. Para murid bersama Dui Fu kembali ke kelas lagi untuk melanjutkan sesi terakhir kelas tersebut, yaitu belajar isyarat tangan De Heng Pin bab I dan kemudian ditutup dengan belajar isyarat tangan "Gei Ni".


Artikel Terkait

Membangkitkan dan Mempraktikkan Welas Asih dari Dini

Membangkitkan dan Mempraktikkan Welas Asih dari Dini

14 April 2014 Topik yang diajarkan di kelas pertemuan kali ini adalah welas asih. Para murid diajarkan untuk membangkitkan rasa welas asih dalam diri Mereka melalui beberapa tayangan video anak yang tidak memiliki kaki dan tangan.
Ramah Tamah Imlek

Ramah Tamah Imlek

13 Februari 2020

Minggu, 2 Februari 2020, Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan melakukan acara Ramah Tamah Imlek dengan serangkaian acara yang sudah disusun sedemikian rupa serta makan Steamboat Bersama di tahun 2020.

Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan 2014 Telah Dimulai

Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan 2014 Telah Dimulai

12 Februari 2014 Kelas perdana ini ditutup pada pukul 13.00 WIB dengan membagikan celengan yang akan digunakan xiau pu sa untuk melatih kemurahan hati setiap hari, dan sekantung ”Teh Berbakti” yang akan disuguhkan kepada papa-mama pada hari pertama Imlek nantinya.
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -