Membangkitkan kebijaksanaan Dari Dini

Jurnalis : Leo Samuel Salim, Jenny (Tzu Chi Medan), Fotografer : Rijanto (Tzu Chi Medan)

fotoRelawan menggunakan kostum Dewa rejeki untuk menghibur akong dan ama di Panti Werdha.

Ada dua hal yang tidak dapat ditunda di dunia ini, yakni berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan, itulah yang senantiasa dipaparkan Master Cheng Yen kepada seluruh insan Tzu Chi di dunia. Merupakan berkah jika kita masih memiliki orang-orang yang kita kasih di sekitar kita. Oleh karena itu hargailah berkah tersebut dan lakukanlah kewajiban kita sebagai seorang anak. Di sisi lain, sering kali kita mendengar bahkan melihat begitu banyak orang memohon di depan patung Buddha agar diberikan keselamatan, berkah, bahkan kemakmuran.

Buddha yang patut kita hormati adalah kedua orang tua kita di rumah. Master Cheng Yen mengutip sebaris ajaran Konfusius bahwa berbakti kepada orang tua adalah yang paling utama dari segala kebajikan.

Di Zaman modern ini, sesuatu yang paling mendasar inilah yang mulai luntur dan dilupakan. Yayasan Buddha Tzu Chi dalam melakukan kegiatannya selalu berdasarkan kewelasasihan dan kebijaksanaan . Di dalam misi pendidikan, Tzu Chi mendidik anak-anak yang tergabung dalam kelas budi pekerti bagaimana seharusnya menghargai dan menghormati orang yang lebih tua laksana orang tua sendiri. Pendidikan yang mendasar ini pun dipraktikkan dalam kegiatan nyata dengan melakukan kunjungan kasih ke-2 Panti Wedha yang berbeda.

Masing-masing Panti dikunjungi oleh 70 Bodhisatwa cilik kelas Budi Pekerti. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2012 di Panti Werdha Hisosu (Brahrang, Binjai) dan Panti Wedha Guna Bhakti (Labuhan, Medan). Rombongan mulai bergerak dari Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Cabang Medan pada pukul 08.30 WIB. Setibanya di lokasi, semua relawan langsung melakukan tugasnya masing-masing.

Masih suasana tahun baru Imlek, relawan Tzu Chi mengucapkan selamat tahun baru kepada akong dan ama (kakek dan nenek-red.) dan kemudian dilanjutkan oleh peragaan isyarat tangan dari Bodhisatwa cilik kelas Budi Pekerti. Sebagian dari mereka sudah pernah datang ke panti wedha yang mereka kunjungi karena ini merupakan kegiatan tahunan. Kentalnya suasana kekeluargaan dirasakan oleh setiap orang yang berada di sana.

foto   foto

Keterangan :

  • Hari itu juga diadakan acara potong kue bagi akong dan ama yang berulang tahun (kiri).
  • Seorang Bodhisatwa cilik menyuapi kue ke seorang ama (kanan).

Salah satu akong merasa tersentuh dengan kehadiran Bodhisatwa cilik yang mana mengingatkannya dengan keluarganya sendiri. “Ayo, pinjat sebelah ini ya,” ungkap salah satu akong kepada salah satu Bodhisatwa cilik sembari menunjukkan pundaknya. Dengan  hati penuh kebahagiaan Bodhisatwa cilik tersebut memijat. Setelah itu, para relawan merayakan ulang tahun dari beberapa akong dan ama yang jatuh di bulan Februari. Kue pun dipotong dan dibagikan kepada Bodhisatwa cilik dan mereka akan menyuapi akong ama. Meskipun menyuapi kue ini adalah hal yang mungkin belum pernah dilakukan oleh sebagian Bodhisattava cilik tetapi pada saat itu, mereka semua dengan sepenuh hati memotong kue-kue tersebut dan menyuapi Akong. Melihat hal tersebut rasa haru pun meliputi seluruh hati orang yang berada di sana.

Dengan perasaan penuh syukur dan berterima kasih, semua rombongan Tzu Chi meninggalkan tempat pada pukul 13.30 WIB. Sebuah tindakan yang sederhana yang bukan saja  berkesan di hati para Akong Ama tetapi juga di hati para Bodhisatwa sehingga di hati mereka terpatri sebuah pemikiran yang paling mendasar yakni hendaknya menghormati dan berbakti kepada orang tua.

Dalam misi pendidikan Tzu Chi, Master Cheng Yen sangat berharap relawan Tzu Chi agar dapat dengan sepenuh hati mendidik anak-anak sehingga nantinya di dalam diri mereka sudah tertanam sebuah kebijaksanaan bukan saja kecerdasan. Dari dini, anak-anak telah diajarkan bagaimana membalas budi orang tua dan mengerti bagaimana bersumbangsih sebagai wujud bersyukur.

  
 

Artikel Terkait

Sukacita Menyambut Hari Bakcang

Sukacita Menyambut Hari Bakcang

17 Juni 2021

Relawan Tzu Chi Makassar menyambut Festival Perahu Naga yang jatuh pada 14 Juni 2021 dengan bersama-sama membuat bakcang vegetarian untuk memperat kebersamaaan, sekaligus mensosialisasikan vegetarian.

Uluran Tangan Untuk Korban Erupsi Gunung Kelud

Uluran Tangan Untuk Korban Erupsi Gunung Kelud

21 Maret 2014 Para relawan menyebar di beberapa tempat di mall dengan senyum yang ramah dan menghilangkan rasa ego dalam diri, bersama-sama mengetuk hati para pengunjung untuk ikut peduli dengan menyisihkan uang mereka.
Merangkul Generasi Muda untuk Cinta Lingkungan

Merangkul Generasi Muda untuk Cinta Lingkungan

26 Juni 2015

Tangan yang paling indah adalah tangan yang melakukan pelestarian lingkungan, ini adalah salah satu kata perenungan Master Cheng Yen yang menghimbau kita untuk meneruskan tongkat estafet pelestarian lingkungan

Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -