Membangkitkan Ketulusan dan Rasa Syukur di Hari Waisak

Jurnalis : M. Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : M. Galvan, Dayar (Tzu Chi Bandung)

doc tzu chi

Para relawan Tzu Chi mempersembahkan lentera dan air pada prosesi pemandian rupang Buddha.

Perayaan Waisak 2561 BE/2017 yang digelar Tzu Chi Bandung berjalan dengan khusuk dan khidmat. Tema Waisak tahun ini adalah Membalas Budi Luhur Buddha, Orangtua dan Semua Makhluk Hidup. Sedangkan makna dari pemandian rupang Buddha adalah berharap hati cinta kasih dapat bangkit, dalam hati setiap orang terkandung rasa syukur, rasa hormat dan cinta kasih. Lubuk hati semua orang dapat disucikan, masyarakat aman dan sejahtera, dengan demikian dunia ini baru bisa terbebas dari bencana.

Perayaan Waisak ini juga bertepatan dengan Hari Ibu Internasional dan Hari Tzu Chi sedunia yang kini menginjak 51 tahun.  Kegiatan berlangsung di Jing Si Tang Tzu Chi Bandung, yang terletak di Jl Jend. Sudirman No 628, Kota Bandung. Kegiatan yang digelar pada Minggu, 14 Mei 2017 ini diikuti oleh 156 relawan Tzu Chi dan 520 peserta yang terdiri dari para donatur Tzu Chi dan masyarakat umum.


Relawan Tzu Chi membawa persembahan berupa lentera, bunga dan air untuk prosesi pemandian Rupang Buddha.

Suasana prosesi pemandian rupang Buddha pun begitu khidmat. Terlihat para tamu undangan beserta relawan Tzu Chi menjalankannya dengan bersungguh sungguh, diharapkan ketentraman dan welas asih dapat terwujud. Hal tersebut dirasakan Ike (44), salah satu pengunjung. Ike mengatkan, setelah menjalani dan mengikuti prosesi pemandian Rupang Buddha, Ia merasakan ketenangan batin.

“Maknanya kita semakin dewasa dalam membabarkan dharma, dalam mengikuti ajaran Buddha seperti itu, untuk membabarkan dharma supaya kita lebih baik dalam berpikir, dalam hati kita. Harapan buat Indonesia agar semuanya damai, tenang, tidak ada keributan supaya kita semua bisa bersatu, bersama-sama berbuat kebaikan untuk bangsa dan negara Indonesia,” kata Ike.

Waisak kali ini sendiri merupakan yang kedua kalinya digelar di  Jing Si Tang Tzu Chi Bandung. Walaupun gedung belum rampung sepenuhnya, namun acara Waisak bisa berjalan dengan hikmat dan lancar.

“Hari ini pengunjung lebih banyak dari tahun sebelumnya. Kita menggunakan dua lantai semuanya. Pengunjungnya juga saya rasa cukup khusuk dalam mengikuti Waisak. Begitu juga peringatan Hari Ibu sangat meriah, yang acaranya dibawakan oleh para Tzu Ching," kata Herman Widjaja selaku ketua Tzu Chi Bandung.


Anggota Tzu Ching memberikan bunga serta ungkapan terimakasih kepada relawan Tzu Chi Bandung, khususnya bagi para ibu.


Relawan muda Tzu Chi (Tzu Ching), memberikan setangkai Bunga kepada para tamu undangan khusunya kepada ibu-ibu, dalam memperingati hari Ibu Internasional.

Herman menambahkan, Waisak yang digelar di Jing Si Tang Bandung, bertujuan agar para donator Tzu Chi serta masyarakat umum dapat mengetahui perkembangan pembangunan gedung Tzu Chi di Bandung. Dengan begitu, para donator akan terketuk hatinya untuk bersumbangsih bagi pembangunan gedung Tzu Chi dan menjadi bagian dari dunia tzu Chi.

"Harapan kita dengan keberadaan gedung ini tentunya banyak kegiatan yang kita bisa lakukan. Para relawan atau calon relawan yang telah ikuti Waisak ini pun bisa lebih nyaman mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh kita," lengkapnya.

Di hari yang sama acara hari Ibu Internasional pun turut digelar. Kegiatan ini bertujuan agar sebagai anak dapat menghargai jasa besar seorang ibu, yang mengandung selama sembilan bulan, mendidik dan membesarkan sehingga anak menjadi orang yang berguna bagi khalayak banyak serta berbakti kepada orangtua. Anak-anak pun mengungkapkan rasa syukur serta ungkapan kasih sayang kepada sang Bunda.

Steven (10), mengungkapkan rasa sayang kepada ibunya dengan memberikan secangkir teh, memberi bunga serta mengungkapkan isi hatinya. Suasana haru pun begitu terasa.

"Mami kan udah berjuang keras, sembilan bulan Steven di dalam perut itu kan berat rasanya. Jadi ya Steven menyenangkan mami. Terima kasih buat mami karena udah menyekolahkan Steven, membantu Steven belajar dan udah membesarkan Steven," ungkapnya.


Ike (44) begitu terharu ketika anaknya mengungkapkan tanda cinta kepada ibunya.

Seketika Ike, ibu dari Steven mencucurkan air mata ketika Steven dengan tulus mencurahkan rasa kasih sayang dan kecintaannya kepada sang Bunda. "Saya terharu. Saya sekarang merasakan apa yang dirasakan mamah saya dulu. Mengandung selama sembilan bulan terus membesarkan, menyayangi anaknya sampai saat ini,"kata Ike.

Ungkapan kasih sayang pun ditunjukan para muda-mudi Tzu Chi atau Tzu Ching kepada relawan Tzu Chi khususnya para ibu-ibu yang telah membimbing serta mendukung Tzu Ching Bandung. Sekuntum bunga serta memberikan kue sebagai tanda terima kasih Tzu Ching untuk relawan Tzu Chi.

Hati yang penuh ketulusan mampu mengharukan langit dan bumi, dapat mengumpulkan keberuntungan yang penuh berkah. Dengan berdoa semoga semakin hari dunia semakin bebas dari bencana, batin manusia makin disucikan, dan semua dikaruniai badan sehat, aman dan sejahtera. Semoga cahaya kebijaksanaan dan welas asih Dharma Buddha bisa menyinari alam semesta selamanya, membuat lahan batin setiap orang terang dan jernih.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -