Membangkitkan Rasa Persaudaraan
Jurnalis : Cindy Kusuma, Juliana Santy, Fotografer : Anand Yahya, Juliana Santy
|
| ||
Alunan lagu “Li Ti Liu Li Tong Xin Yuan” mengiringi peserta memasuki ruang Auditorium Internasional di Aula Jing Si, PIK, Jakarta pada pagi hari Minggu tanggal 29 Juli 2012. Meski hari itu relawan sangat banyak, mereka memasuki ruangan dengan barisan yang teratur, menunjukkan budaya humanis khas insan Tzu Chi. Hari itu, relawan Tzu Chi Indonesia mendapatkan berkah luar biasa karena kedatangan empatshixiong-shijie relawan senior dari Taiwan untuk membagikan pengalaman berharga mereka dalam karyanya di Tzu Chi. Memanfaatkan kesempatan dan jalinan jodoh baik ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan pelatihan bagi relawan Jakarta maupun luar kota. Sekitar 700 orang relawan dari empat He Qi di Jakarta, ditambah relawan dari Padang, Medan, Bandung, Surabaya, Batam, Biak, Lampung, Singkawang, Tangerang, dan Pekanbaru memenuhi ruang Guo Yi Ting atau Auditorium Internasional, salah satu ruangan di dalam Aula Jing Si yang akan diresmikan tanggal 7 Oktober 2012 nanti. Ini merupakan kali pertama ruangan tersebut digunakan untuk pelatihan berskala besar seperti ini. Pelatihan ini merupakan salah satu dari rangkaian pelatihan dalam rangka menyambut acara peresmian Aula Jing Si.
Keterangan :
Para pembicara yang hadir dalam pelatihan ini merupakan ahli di bidang pendidikan masyarakat di Tzu Chi Taiwan. Seperti yang kita ketahui, Tzu Chi sebagai ladang pelatihan diri setiap relawan tidak hanya mendidik anak-anak di sekolah formal melalui misi pendidikan, tapi juga memberi pendidikan non-formal bagi masyarakat dalam bentuk pendampingan relawan, budi pekerti, dan sebagainya, untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Dalam pelatihan dua hari ini, sharing-sharing dari pembicara bukan hanya membangkitkan semangat, tetapi juga menambah keakraban di antara peserta. Misalnya, Prof. Tseng Han-jung, pimpinan “Tzu Chi Continuing Education Center”, dalam sesinya mengajak para peserta untuk mengenal peserta yang duduk di sampingnya. Prof. Tseng meminta peserta untuk mengungkapkan kekurangan, kelebihan, serta harapan masing-masing di tahun 2012. Dengan dibantu oleh Hendry Shixiong sebagai penerjemah, suasana ruang pelatihanpun menjadi lebih hangat. Banyak Cara untuk Berbakti
Keterangan :
“Saya berterima kasih pada almarhumah ibu saya yang telah melahirkan saya dengan bakat menggambar,” kata Zhang Shixiong yang ibunya baru saja wafat tahun ini. Ia mengungkapkan bahwa ibunya merupakan murid menggambarnya yang pertama. Sekarang, Zhang Shixiongtelah menghasilkan banyak karya seni yang indah, dan juga telah mengajar banyak murid untuk tidak hanya menggambar, tapi juga menuangkan Dharma di dalam media cat dan kertas. Banyak juga muridnya yang berkat kelas ini, hubungan dengan orang tuanya semakin harmonis. “Bahkan ada salah satu murid yang membawa ibunya yang telah berumur 90 lebih,” ungkapnya. Belajar Merasakan Semua Pihak Bersumbangsih |
| ||
Artikel Terkait
Kebersamaan Tzu Shao Dalam Melestarikan Lingkungan
31 Maret 2022Dengan menurunnya kasus Covid-19, Tzu Chi Batam mulai mengadakan kelas budi pekerti secara offline. Kelas Budi Pekerti Tzu Shao di Tzu Chi Batam ini diadakan di Posko Daur Ulang Tzu Chi Batam pada 20 Maret 2022.
Paket Lebaran 2022: Berbagi Kasih di Bulan Ramadan
20 April 2022Sebanyak 1.050 paket lebaran Tzu Chi dibagikan kepada warga prasejahtera di Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.