Membangun dengan Hati
Jurnalis : Sutar Soemithra , Fotografer : Sutar Soemithra Penerapan budaya humanis di lokasi pembangunan Aula Jing Si akan dapat mendorong para pekerja pembangunan bekerja dengan hati sehingga bisa menghasilkan bangunan yang terbaik. | Asrul Sani, wakil manajer proyek memberi kode. Para pekerja pembangunan Aula Jing Si kemudian menghentikan aktivitas masing-masing melihat kode tersebut, terlebih ketika genset juga dimatikan. Matahari kemerahan hampir tertelan ufuk barat. Pukul 6 sore. Mereka kemudian bergegas menuju bedeng. “Saya pesan sesudah makan jangan ngerokok ya. Ditahan ya,” kata Aliong, manajer proyek berpesan kepada para pekerja. Tidak lama, mereka kemudian menuju kantin di lokasi pembangunan Aula Jing Si. |
Belajar Disiplin Ket : - Pekerja pembangunan berbaris rapi saat memasuki ruang acara ramah tamah. Berbaris rapi adalah budaya Jumat malam, 31 Juli 2009 itu sekitar 220 pekerja pembangunan Aula Jing Si untuk pertama kalinya dijamu makan malam oleh Tzu Chi sekaligus memperkenalkan Tzu Chi kepada mereka. Menurut relawan Tzu Chi yang bertanggung jawab dalam penerapan budaya humanis di lokasi proyek, Alwin Scarp Leonardi, acara ramah tamah seperti ini akan dilakukan secara rutin tiap Jumat malam hingga sebelum lebaran. Pada saat bulan puasa nanti sekaligus diadakan buka puasa bersama. Setelah lebaran, pengenalan Tzu Chi rencananya akan dilakukan setiap Senin hingga Jumat pada saat makan siang. “Semua (isi sosialisasi) tentang budaya humanis Tzu Chi,” terang Alwin. Relawan yang bertugas bergiliran tiap He Qi. Malam itu ada sekitar 50 relawan He Qi Utara yang mendapat giliran pertama. Para pekerja pembangunan tidak hanya menikmati makan malam dan menyimak penjelasan tentang Tzu Chi, namun yang lebih penting adalah mereka langsung mempraktikkan budaya humanis. Sejak pertama masuk ruang acara, mereka dibantu relawan Tzu Chi untuk berbaris rapi. Begitu juga ketika mengambil makanan, mereka berbaris rapi mengantri per baris. Usai makan pun, mereka masih harus berbaris rapi mengantri untuk mencuci alat makan sendiri. “Itu sangat bagus, secara tidak langsung mengajari kita disiplin,” kesan Denny yang biasa bekerja di bagian kebersihan. Setelah mengikuti acara itu, badan yang capek seharian mengerjakan proyek pembangunan Aula Jing Si menjadi hilang. “(Saya) jadi rileks. Pikiran jadi nggak terlalu beku,” ujarnya. Denda untuk yang Merokok Relawan Tzu Chi menyadari tidak mudah untuk membuat para pekerja terbiasa dengan budaya tertib dan disiplin, terlebih mereka terbiasa berada dalam lingkungan proyek yang keras. “Kita usahakan semuanya secara lemah lembut. Kita yakin bisa dan mampu dampingi mereka,” ucap Alwin yakin. Relawan juga bekerjasama dengan kontraktor untuk menyosialisasikan budaya tersebut. Setiap Kamis mereka mengadakan rapat dengan kontraktor. Di sela rapat diputar video-video tentang kegiatan Tzu Chi agar kontraktor memahami Tzu Chi. Bahkan, kontraktor yang terdiri dari arsitek dan insinyur sipil pernah berkunjung ke Hualien, Taiwan bertemu Master Cheng Yen dan untuk lebih mengenali bangunan Tzu Chi. Setiap bangunan Tzu Chi memiliki standar yang tinggi dalam hal kualitas bangunan dan keramahan terhadap lingkungan. Ket : - Usai relawan memeragakan isyarat tangan, beberapa pekerja minta diulangi lagi, padahal perut mereka Pengerjaan pembangunan sendiri saat ini lebih banyak di bagian sayap kiri, terutama bagian-bagian yang tertanam di tanah seperti unit pengolahan limbah dan unit pengolahan air. “Sekarang masih yang bersifat penting,” jelas Gladwin, kepala proyek pembangunan. Gladwin sangat setuju dengan pemberlakuan budaya tertib di lingkungan proyek karena dapat memperlancar proses kerja. Ia mencontohkan, kebiasaan merokok di lokasi proyek bisa membahayakan diri pekerja dan juga membuat jalannya proses kerja menjadi tidak efektif. Begitu juga dengan kebersihan. Untuk menghasilkan kualitas bangunan yang baik, lokasi pembangunan harus bersih, karenanya ia menegaskan, “Semua (lokasi pembangunan) harus bersih sebelum kerja.” Relawan Tzu Chi berharap perhatian mereka terhadap para pekerja dan pemberlakuan budaya humanis akan membuat para pekerja pembangunan Aula Jing Si bisa bekerja dengan hati. “Semoga mereka merasakan kehangatan dan tata krama untuk menciptakan disiplin yang akan membantu menyucikan hati manusia. Agar mereka merasa memiliki dan terlibat dalam pembangunan (Aula Jing Si),” harap Alwin.
| |