Membangun Kebersamaan dengan Warga Borobudur

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Hong Tjhin, Sekretaris Umum Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia membantu seorang Lansia warga Kelurahan Borobudur membawakan satu paket sembako yang dibagikan serentak di tujuh kelurahan di Kecamatan Borobudur.

Berbagai kondisi kurang menguntungkan tampaknya tengah menguji kesabaran warga Borobudur, Magelang. Seperti kemarau panjang membuat para petani kesulitan untuk bercocok tanam. Para pedagang kaki lima yang bergantung dengan pariwisata Candi Borobudur, sepi pengunjung. Para pedagang kaki lima dipindahkan berjualannya di Pasar Seni yang berada di luar kawasan candi dan cukup jauh dari pintu masuk Candi Borobudur. Jadilah perekonomian warga Borobudur cukup berkurang sejak memasuki musim kemarau dan sepinya pengunjung ke kawasan Candi Borobudur. Melihat kondisi yang kurang menguntungkan ini relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada 17 September 2024 menyalurkan bantuan paket sembako kepada warga di tujuh kelurahan di Kecamatan Borobudur.

Di Kelurahan Borobudur ada 1.231 KK, Kelurahan Karangreja 471 KK, Kelurahan Bumiharjo 431 KK, Kelurahan Tuk songo 436 KK, Kelurahan Kembang Limus 322, Kelurahan Wanurejo 547 KK, Kelurahan Wringinputih 1437. Keseluruhan ada 5.000 paket sembako untuk 5.000 Kepala Keluarga (KK). Masing-masing KK menerima satu paket sembako yang berisi beras 5 Kg, gula 1 Kg, minyak goreng 1 liter, dan 10 bungkus Mi DAAI dengan berbagai rasa.

Pada Senin 16 September 2024 para relawan dan petugas Desa Borobudur berkumpul di Kantor Kecamatan Borobudur untuk membagikan kupon sembako langsung ke rumah-rumah warga. Pemberian paket sembako ini dihadiri oleh Camat Borobudur Subiyanto, Kapolsek Borobudur AKP. Marsodik, perwakilan dari Koramil Borobudur Kapten TNI Budi Krismanto, Sekretaris Umum Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Hong Tjhin, dan Ketua Umum Permabudhi Prof. Dr. Philip. K. Widjaja.

Pambagian paket sembako ini dimulai dengan pembagian paket sembako secara seremoni yang berlangsung di Gedung Kecamatan Borobudur yang dilakukan oleh Subiyanto Camat Borobudur, Kapolsek Borobudur AKP. Marsodik, perwakilan dari Koramil Borobudur Kapten TNI Budi Krismanto, Sekretaris Umum Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Hong Tjhin, Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Joe Riadi, dan Ketua Umum Permabudhi Prof. Dr. Philip. K. Widjaja.

Koordinator pembagian paket sembako Joe Riadi mengatakan total paket sembako yang disalurkan ada 5.000 paket. Paket sembako ini disalurkan secara langsung oleh relawan Tzu Chi sebagai wujud cinta kasih Tzu Chi kepada warga di sekitar Candi Borobudur.

“Masing-masing KK mendapatkan satu paket sembako. Kita berharap sembako ini dapat sedikit meringankan kebutuhan harian mereka. Walaupun sembako nanti akan habis, semoga cinta kasih relawan Tzu Chi kepada warga Borobudur akan terus dikenang,” ujar Joe Riadi dalam acara seremoni Bakti Sosial Pembagian Paket Sembako di Kantor Kecamatan Borobudur, Selasa 17 September 2024.

Meskipun jumlahnya ribuan orang yang datang, pembagian berjalan baik dan penuh sukacita karena masing-masing warga sudah memiliki kupon sehingga tidak khawatir tidak mendapat paket sembako. Warga yang sudah tua (Lansia) dibantu relawan Tzu Chi untuk membawa paket sembako. Sehingga tidak terjadi saling berebut jatah beras.

Camat Borobudur Subiyanto mengatakan warga di sekitar Candi Borobudur sangat terbantu dengan adanya pemberian paket sembako ini. Bantuan beras ini cukup untuk satu bulan setiap KK. Jika jumlah anggota keluarga banyak bisa untuk 20 hari dengan asumsi satu hari satu kilogram.  “Warga masyarakat sangat terbantu, paling tidak paket sembako setiap KK bisa memenuhi kebutuhan pokok makanan sehari-hari,” ucap Subiayanto.

Waginah menerima satu paket sembako yang diberikan langsung oleh perwakilan dari Kodim Borobudur Kapten TNI Budi Krismanto. Total ada 5 ribu paket sembako disiapkan oleh Tzu Chi untuk tujuh kelurahan di Kecamatan Borobudur.

Salah satu penerima paket sembako Ibu Waginah (63) tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Tzu Chi. Waginah datang ke Kntor Kecamatan Borobudur bersama menantu perempuannya dengan menggunakan sepeda motor. Dengan berjalan dituntun Waginah disambut relawan masuk ke dalam gedung untuk menerima paket sembako.

"Terima kasih untuk Tzu Chi semoga pada sehat dilindungi Allah semua kerjaannya, sukses," ucap Waginah dengan wajah gembira. Waginah seorang janda tanpa anak yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di dekat rumah.  Sebagai janda yang tidak memiliki anak Waginah bersedia mengurus anak adiknya (ponakan) Asrofi (24) yang tak terus dengan baik sewaktu kecil. Waginah kini tinggal bersama kakak kandungnya yang juga sudah Lansia. Sementara Asrofi sudah berkeluarga dan tinggal bersama mertua.

Satu hari sebelum pembagian paket sembako relawan Tzu Chi membagikan kupon kepada warga yang berhak menerima paket sembako di Kelurahan Borobudur.

Penghasilan sehari-hari Waginah hanya dari bekerja sebagai pembantu rumah tangga. “Penghasilan saya hanya dari itu tok,” ungkap Waginah. “Saya ini orang bodoh nggak sekolah, sejak kecil cuma kerja mengikuti orang. Ya nyapu, ya ngepel sampe sekarang,” cerita Waginah. Waginah sangat bersyukur dan berterima kasih dan mendoakan untuk relawan dan Yayasan Tzu Chi agar panjang umur dan relawan semua diberikan keberkahan.

Sama halnya dengan Waginah, Solihin seorang duda dengan tiga orang anak ini sangat bersyukur mendapat paket sembako dari Tzu Chi. "Bantuan ini sangat membantu sekali kebetulan mohon maaf ini ya kemarin pagi saya sebenarnya mau beli beras 5 kg tapi saya niatkan besok sore saja dulu. Lah kemarin sorenya pak RT datang bawa kupon ini," aku Solihin tersenyum.

Relawan Tzu Chi berkesempatan untuk berkunjung ke Pesantren Syubhanul Wathon untuk bersilaturahmi dengan staf dan siswa siswi sekolah. Relawan di sambut dengan hangat oleh para guru dan murid sekolah.

Salah satu kamar putri sekolah pesantren Syubhanul Wathon yang sudah dihuni oleh murid sekolah. Satu kamar di huni oleh 4 orang santriwati.

Selesai melaksanakan pembagian paket sembako para relawan berkesempatan untuk berkunjung ke Pesantren Syubhanul Wathon yang pembangunan gedungnya dibantu oleh Yayasan Tzu Chi Indonesia dan didukung oleh Agung Sedayu Group, Sinar Mas, Indofood, dan Pulau Intan. Para relawan disambut dengan hangat oleh para siswa-siswi dengan berbaris di halaman Pesantren sambil menyanyikan Sholawat Nabi dengan alat musik.

Relawan Tzu Chi bersama murid sekolah dan staf pengajar Pesantren Syubhanul Wathon berfoto bersama di depan gedung sekolah yang pembangunannya dibantu oleh Tzu Chi dan didukung oleh Agung Sedayu Group, Sinar Mas, Indofood, dan Pulau Intan.

Para staf pengajar menyambut hangat para relawan dan mengajak untuk berkeliling bangunan yang sudah 95 persen siap digunakan. Ada tiga bangunan gedung yang baru dibangun dan satu bangunan gedung hanya direnovasi. Para relawan Tzu Chi diajak untuk melihat bangunan asrama putri di sisi kiri, bangunan utama, dan di sisi kanan untuk asrama putra. Bangunan utama yang berada di tengah sebagai tempat siswa-siswi belajar.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Belajar Bersyukur dari Bantuan Sembako

Belajar Bersyukur dari Bantuan Sembako

11 Maret 2022

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Smartfren menyalurkan 210 paket kebutuhan pokok kepada masyarakat yang membutuhkan di sekitar tempat tinggal relawan.

Kunjungan Kasih ke Masyarakat di Pulau Terluar Indonesia

Kunjungan Kasih ke Masyarakat di Pulau Terluar Indonesia

07 Juni 2022

Tzu Chi Biak bekerjasama dengan Komando Armada III Gugus Keamanan Laut membagikan paket sembako untuk warga di Pulau Brass Supiori Barat Papua, Sabtu 4 Juni 2022.

Tzu Chi Salurkan Bantuan Kepada Masyarakat Sikh di Jakarta

Tzu Chi Salurkan Bantuan Kepada Masyarakat Sikh di Jakarta

25 Oktober 2021

Ada 200 paket bantuan sembako yang berisi beras, minyak goreng, dan masker medis yang diserahkan Tzu Chi kepada Forum Peduli Masyarakat Hindu Sikh Indonesia pada Jumat, 22 Oktober 2021.

Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -