Membangun Kesadaran Pelestarian Lingkungan Lewat Bersih-Bersih Pantai

Jurnalis : Dea Paramita, Lina (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Joses, Restuti, Kho Ki Ho, Teddy (Tzu Chi Pekanbaru)

Relawan Tzu Chi Pekanbaru, relawan dari Kota Dumai, dan relawan setempat melaksanakan kegiatan Pelestarian lingkungan dengan membersihkan Pantai Ketapang, Pulau Rupat, Riau.

Pada Sabtu, 16 Juli 2022, sebanyak 25 relawan Tzu Chi Pekanbaru, 11 relawan dari Kota Dumai, dan 6 relawan setempat melaksanakan kegiatan pembersihan Pantai Ketapang, Pulau Rupat, Riau. Kegiatan pembersihan pantai yang dilaksanakan menjelang sore hari ini juga dihadiri oleh perangkat desa dan sekelompok mahasiswa Universitas Riau yang saat ini sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Rupat.

Dalam kegiatan kali ini, relawan Tzu Chi Pekanbaru menempuh perjalanan yang cukup panjang untuk menuju ke Pulau Rupat. Dengan tekad yang kuat, perjalanan selama 7 jam tidak menyurutkan semangat para relawan untuk membersihkan pantai pada sore harinya. Para relawan dokumentasi bahkan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, dengan melakukan briefing pembagian tugas di atas Kapal Roro yang tengah menuju Pulau Rupat.

Wakil Ketua Tzu Chi Pekanbaru, Mettayani menyampaikan sambutan kepada para peserta sebelum kegiatan pembersihan pantai.

Setibanya di Pulau Rupat, rombongan relawan disambut oleh salah satu relawan Tzu Chi setempat, yaitu Apen dan keluarga. Relawan pun merasakan kehangatan setelah perjalanan yang panjang dengan hidangan makanan vegetaris bagi relawan Tzu Chi selama berada di Pulau Rupat.

Apen dan anaknya Teddy adalah benih pertama relawan Tzu Chi dari Pulau Rupat yang dilantik menjadi relawan Abu Putih pada 18 April 2021 di Kantor Tzu Chi Pekanbaru. Setelah itu disusul istrinya, Atjun yang dilantik menjadi relawan Abu Putih pada 10 April 2022 di Kota Dumai. Sejak dilantik menjadi relawan Abu Putih, Apen berhasil melepaskan kebiasaan buruknya sehingga kehidupan keluarga menjadi jauh lebih harmonis. Atjun juga berharap kunjungan relawan Tzu Chi Pekanbaru dan Dumai bisa membuat Tzu Chi bisa berkembang di Pulau Rupat.

Membersihkan Pantai Ketapang

Koordinator kegiatan, Valentina Angela sedang membahas tugas-tugas relawan dokumentasi kegiatan pembersihan pantai saat berada di atas Kapal Roro yang tengah menuju Pulau Rupat.

Sebelum kegiatan dimulai, Valentina Angela selaku PIC kegiatan pertama-tama memberikan pengarahan kepada relawan, yang dilanjutkan dengan kata sambutan dari Sekdes Sungai Cingam, Iwan Santosa. Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan membersihkan pantai. Dengan semangat, para relawan, penduduk setempat, beserta beberapa orang mahasiswa Universitas Riau bersama-sama mengumpulkan sampah-sampah yang berserakan di sekitar pantai.

Panasnya terik matahari juga tidak menyurutkan semangat para relawan untuk mengitari pantai dan mengumpulkan seluruh sampah-sampah yang ada. Selama kegiatan, para relawan Tzu Chi Pekanbaru juga turut memperkenalkan pemilahan sampah yang bisa dan tidak bisa di daur ulang kepada para mahasiswa.

Apen, relawan Tzu Chi dari Pulau Rupat membawa sampah yang berasil dikumpulkan dalam kegiatan bersih-bersih Pantai Ketapang.

“Ketika saya pertama kali melihat para mahasiswa tengah mengumpulkan sampah, saya memperhatikan bahwa mereka mengumpulkan semua sampah menjadi satu. Padahal, sampah-sampah tersebut memiliki kategori yang berbeda. Ada yang bisa didaur ulang, dan ada yang tidak. Jadi, saya berinisiatif untuk mengajarkan mereka bahwa sampah-sampah yang bisa didaur ulang seperti botol plastik dan kardus ada baiknya dipisahkan, agar bisa didaur ulang dengan mudah,” ujar Jennie, salah satu relawan Tzu Chi Pekanbaru yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Selain membersihkan pantai, para relawan tak lupa pula memperkenalkan Tzu Chi kepada para penduduk sekitar dan para mahasiswa. Lewat sosialisasi ini, diharapkan jalinan jodoh baik bisa terjalin di antara para relawan dan warga setempat.

Mahasiswa Universitas Riau sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Rupat turut serta membersihkan pantai. R. A. Destilintya (paling kanan) mendapatkan pelajaran dari kegiatan pembersihan pantai ini.

“Melalui kegiatan ini, kami bisa membantu melestarikan alam. Walaupun harus mengumpulkan sampah, kami tidak merasa jijik. Karena dengan melakukan ini, kami membantu menjaga alam. Dari kegiatan ini, kami belajar bahwa kita harus membuang sampah pada tempatnya. Kami juga berharap masyarakat bisa lebih sadar untuk menjaga lingkungan agar tidak rusak,” kata R. A. Destilintya, salah satu mahasiswi Universitas Riau.

Setelah kegiatan membersihkan pantai selesai, para relawan tak lupa pula berterima kasih kepada Sekdes Sungai Cingam beserta warga sekitar yang telah membantu kegiatan pelestarian lingkungan kali ini. Kegiatan kemudian ditutup dengan sharing bersama yang bertempat di rumah Apen.

Lewat kegiatan ini, para relawan dan penduduk sekitar memperoleh banyak sekali pembelajaran. Banyaknya sampah yang berserakan di pantai mengingatkan mereka untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena mengumpulkan sampah tersebut memerlukan usaha yang cukup besar.

Setelah kegiatan bersih-bersih Pantai Ketapang selesai, relawan Tzu Chi dan seluruh peserta menyempatkan diri untuk berfoto bersama.

Selama kegiatan berlangsung, para relawan Zhen Shan Mei (dokumentasi) tak lupa untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan yang ada untuk merekam jejak cinta kasih Tzu Chi Pekanbaru di Pulau Rupat.

“Dengan berpegang teguh pada prinsip Zhen, Shan, dan Mei (Benar, Bajik, dan Indah) para relawan diharapkan bisa mendokumentasikan dan menyebarkan lebih banyak hal-hal bajik, sehingga masyarakat yang melihat berita-berita tersebut bisa ikut tergugah untuk melakukan perbuatan baik,” ujar Valentina Angela.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Membangun Kesadaran Pelestarian Lingkungan Lewat Bersih-Bersih Pantai

Membangun Kesadaran Pelestarian Lingkungan Lewat Bersih-Bersih Pantai

11 Agustus 2022

Relawan Tzu Chi Pekanbaru bersama relawan Kota Dumai dan relawan setempat melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Ketapang, Pulau Rupat, Riau pada 16 Juli 2022.

Peduli Pantai dan Laut Biak

Peduli Pantai dan Laut Biak

30 Juni 2014
Untuk mewujudkan Biak bersih dari sampah, Tzu Chi Biak melakukan kegiatan pelestarian lingkungan berupa pembersihan lingkungan bawah laut dan juga pantai.
Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -