Membangun Komitmen

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy, Stephen Ang (He Qi Utara)

Relawan yang mengikuti pelatihan komite dan calon komite pada tanggal 14-15 Maret 2015, menyalin lirik lagu 37 Faktor Pencerahan agar mereka dapat lebih memahami makna di dalamnya.

Pada tanggal 14-15 Maret 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan pelatihan bagi relawan komite dan calon komite. Sebanyak 128 peserta yang terdiri dari relawan Tzu Chi Jakarta, Medan, Pekanbaru, Batam, Tanjung Balai Karimun, Singkawang, Makassar, dan Biak, ikut dalam kegiatan ini.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Aula Jing Si ini, banyak relawan berbagi kisah mengenai bagaimana mereka bisa bergabung menjadi relawan Tzu Chi. Mereka bergabung karena alasan sederhana, seperti ingin berbuat baik, ingin mengisi waktu luang, dan lainnya. Namun seiring perjalanan waktu, banyak pula diantara mereka yang membangun tekad dan komitmen yang lebih besar lagi untuk bersumbangsih bagi sesama. Salah satunya mereka wujudkan dengan menjadi relawan komite Tzu Chi.

Dalam perjalanannya, tidak sedikit relawan yang beranggapan bahwa menjadi relawan komite berarti harus lebih “hebat” sehingga mereka merasa dirinya belum pantas. Ada pula yang mengangga bahwa menjadi relawan komite berarti sudah seperti menamatkan jenjang sekolah. Padahal relawan komite juga manusia biasa. Manusia biasa yang mau memberikan komitmen lebih untuk melatih diri dan semakin giat bersumbangsih bagi sesama, dan yang terpenting adalah menjadi seorang relawan komite bukan berarti tamat sekolah, namun merupakan awal dari perjalanan di Tzu Chi.

Selain mendengarkan sharing, relawan juga diajak berdiskusi bersama mengenai keluarga besar Tzu Chi.

Mendalami Makna Ajaran Jing Si

Dalam pelatihan selama 2 hari 1 malam ini, relawan diajak untuk lebih memantapkan komitmen mereka untuk mendalami semangat ajaran Jing Si. Caranya adalah dengan berbagi cara agar antar relawan dapat bekerjasama dengan harmonis, serta satu hal yang berbeda yaitu, relawan diajak untuk menyalin lirik lagu dari 37 Faktor Pencerahan.

Setiap istirahat, peserta menggunakan waktunya yang singkat untuk menyalin hingga selesai. Mengapa menyalin lirik lagu? Karena diharapkan ketika menyalin, mereka dapat lebih mendalami makna yang terkandung dalam 37 Faktor Pencerahan, dan kata-kata yang ada dalam lirik tersebut dapat masuk ke dalam hati lalu diterapkan ke dalam tindakan nyata.

Salah satu peserta yang berhasil menyalin hingga selesai adalah, Ong Tjandra, relawan Jakarta, He Qi Barat. Ia merasa menyalin hanyalah suatu kewajiban yang harus dilakukan saat itu, namun setelah menyalin ia mengubah pemikirannya karena apa yang telah ia salin mengandung makna yang dalam dan berguna bagi dirinya.

Ong Tjandra sendiri bergabung dengan Tzu Chi berawal dari RSKB Tzu Chi karena profesinya sebagai dokter. Suatu hari ia melihat rombongan relawan berada di RSKB, dari sana ia berinisiatif untuk ikut serta dalam kegiatan relawan Tzu Chi. Di tengah kesibukkannya sebagai dokter, ia mengikuti berbagai kegiatan dan pelatihan relawan. “Saya merasa bersyukur, beruntung tiap tawaran pelatihan, saya tidak pernah tidak mengikuti, karena saya merasa dalam pelatihan kita yang mendapatkan banyak, makanya setiap ada undangan pelatihan, saya rasanya mau ikut. Pelatihan apa saja,” ucapnya.

Mengikuti pelatihan ini juga membangkitkan semangat Dokter Ong Tjandra, MMPd, SpOG(K) (tengah) untuk menempuh perjalanan baru di Tzu Chi.

Kali ini mengikuti pelatihan calon komite membuatnya lebih berkomitmen, “Nah, di pelatihan ini memang lebih menantang saya untuk lebih berkomitmen. Saya juga sudah berusaha untuk bervegetarian dalam 3 tahun ini. Saya juga selalu setiap saat bertanya pada diri saya, sebenarnya apa yang harus saya komit? Komit menjadi murid Master Cheng Yen? itu sudah pasti,” ucap relawan yang juga aktif di bagian Zhen Shan Mei ini.

Tadinya ia juga memiliki pemikiran yang sama seperti kebanyakan relawan lain tentang relawan komite, yaitu pekerjaan yang berat. Namun melalui pelatihan ini ia pun paham bahwa menjadi relawan komite sebenarnya baru saja akan memulai tahap baru pelatihan diri. “Jadi untuk menjadi murid Master memang harus komit, ya komitnya memang bukan di abu putih, atau di biru putih, tapi di komite, dan itu baru awal dari perjalanan saya,” ucapnya dengan yakin.

Komitmen memang harus dimiliki oleh setiap relawan, bukan hanya Ong Tjandra. Komitmen bisa diartikan sebagai perjanjian untuk melakukan sesuatu; berasal dari dalam diri seseorang dan akan tercermin dalam tindakannya. Komitmen mudah untuk diucapkan namun terkadang sulit untuk dijalankan. Tapi dibalik itu, komitmen memberikan keteguhan hati, rasa percaya diri, dan sebuah semangat untuk menuju perubahan yang lebih baik.


Artikel Terkait

Membangun Komitmen

Membangun Komitmen

19 Maret 2015

Pada tanggal 14-15 Maret 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan pelatihan bagi relawan komite dan calon komite. Sebanyak 128 peserta yang terdiri dari relawan Tzu Chi Jakarta, Medan, Pekanbaru, Batam, Tanjung Balai Karimun, Singkawang, Makassar, dan Biak, ikut dalam kegiatan ini.

Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -