Membangun Semangat Baru

Jurnalis : Frengky dan Susanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Sunaryo dan Beverly (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Para insan Tzu Chi bersukacita merayakan ulang Tzu Chi yang ke-3 di kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada tanggal 15 Juni 2014

Kerasnya sebuah perjuangan kini telah berbuah sebuah kebahagiaan. Tentunya bukan kebahagiaan untuk diri pribadi namun kebahagiaan ini adalah untuk kita rasakan bersama. Dua tahun kini telah berlalu, segala bentuk kegiatan telah dilaksanakan bersama dengan hati yang tulus dan penuh rasa tanggung jawab, dan tentunya dengan 4 misi utama Tzu Chi sebagai landasannya.

Perayaan Ulang Tahun ke-3
Berbeda dengan hari biasanya, pada hari Minggu 15 Juni 2014, merupakan hari yang spesial karena Tzu Chi Tanjung Balai Karimun memperingati HUT-nya yang ke-3. Pagi itu, cahaya mentari menambah semangat bagi para relawan untuk datang ke Kantor Penghubung Tzu Chi Tanjung Bali Karimun. Tepat pukul 08.00 WIB, acara dimulai dengan dihadiri oleh 69 peserta yang terdiri dari para relawan dan para tamu undangan.

Sebelum Kegiatan pada hari itu dimulai, para relawan mengikuti kebaktian Fa Hua Jing.  Kebaktian ini dilaksanakan untuk mensyukuri kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun yang selama ini telah berkembang selama 3 tahun. Dengan tulus hati dan penuh khidmat para relawan mengikuti kebaktian hingga selesai.

Bukan hanya relawan Tzu Chi yang merayakan HUT Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, para tamu undangan juga turut bergembira atas acara tersebut

Pada perayaan ini, Tzu Shao memeragakan bahasa isyarat tangan “Gui Yang Tu” (Anak Kambing Berlutut)

Kegiatan dilanjutkan dengan perayaan ulang tahun yang di bawakan oleh Dwi Shixiong. Dwi Shixiong membawakan acara kegiatan yang diawali dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen dan dilanjutkan melihat dan mendengarkan Ceramah Master Cheng Yen tentang “Menyerap Inti Sari Dharma ke dalam Hati dan Menyelaraskan Pikiran”. Master Cheng Yen mengatakan bahwa memahami Dharma yang luar biasa sungguh tidak mudah karena pikiran manusia telah diselimuti oleh kegelapan batin dan sulit untuk melepaskan diri darinya. Akan tetapi, bilamana kita dapat memahami kebenaran yang diajarkan oleh Buddha, tentu kita akan bisa mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi.

Setelah mendengarkan Ceramah, para relawan dan para tamu undangan bersama menyaksikan tayangan kilas balik Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Kemudian dilanjutkan dengan menampilkan isyarat tangan “Gui Yang Tu” (Anak Kambing Berlutut) oleh Tzu Shao. Isyarat tangan ini mengandung makna agar kita dapat mengingat kembali pengorbanan orang tua bagi anak-anaknya. Tampak beberapa relawan merasa terharu bahkan hingga menangis ketika melihat penampilan isyarat tangan tersebut.

Selain perayaan HUT Tzu Chi Tanjung Balai Karimun yang ke-3, juga diadakan acara peringatan hari ayah sebagai rasa bakti seorang anak kepada orang tua

Rasa Bakti Kepada Ayah
Pada perayaan ulang tahun Tzu Chi, relawan juga menggelar peringatan hari ayah. Setiap insan Tzu Chi diselimuti perasaan penuh suka cita. Mengapa tidak? Rasa bakti dan hormat kepada orang tua dilakukan dengan cara membasuh kaki orang tua. Coba kita bayangkan bersama perjuangan orang tua untuk mendidik dan merawat kita hingga dewasa. Apakah kita ingat akan hal tersebut? Ini merupakan sebuah pembelajaran untuk kita di mana rasa bakti tidak hanya dapat dilakukan dengan cara demikian, namun bisa dengan hal lain, misalnya dengan cara mentaati dan mematuhi perintah orangtua. Ini merupakan wujud rasa bakti terhadap orang tua. Janganlah menyia-nyiakan pengorbanan orang tua kita, namun buktikan bahwa kita mampu untuk berbakti kepada orang tua.

Kegiatan tidak berhenti sampai di sini namun kegiatan tetap dilanjutkan dengan sesi sharing. Kali ini para relawan yang baru datang dari Taiwan memberikan sharing, salah satunya Ah Kiong Shixiong. “Saya merasa bahwa saya memiliki jodoh dan karma yang baik, karena bisa melihat langsung bahkan berada di dekat Master Cheng Yen, kemudian bisa membantu mencabut rumput, membantu daur ulang bahkan membersihkan meja dimana Master biasa makan. Semua saya lakukan dengan tulus hati dan sebuah kebahagiaan buat saya bisa berada di sana,” tuturnya dengan suara khasnya.

Ah Kiong Shixiong memberikan sharing pengalamannya selama menjadi relawan Tzu Chi saat di Taiwan

Ruxin Shijie yang memberikan pesan cinta kasih mengatakan, “Sebagai insan Tzu Chi seharusnya kita dapat mematuhi segala peraturan Tzu Chi seperti 10 sila Tzu Chi dan belajar untuk bervegetarian. Dan kita jadikan diri kita sebuah contoh yang baik untuk orang lain, melakukan tindakan yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.  Selain itu ia juga mengajak seluruh relawan untuk lebih bersemangat menebarkan benih cinta kasih dan merangkul lebih banyak lagi Bodhisatwa.

Pada puncak acara, insan Tzu Chi bersama-sama melakukan pemotongan kue ulang tahun dengan simbol angka 3 di atasnya. Ini dilakukan sebagai ungkapan syukur karena sudah memiliki kantor sendiri selama 3 tahun. Selayaknya kita dapat mensyukuri atas apa yang kita dapat dan rasakan selama ini, namun jangan terlalu melekati dengan apa yang kita miliki karena semua itu hanyalah kenikmatan sementara. Bilamana kita tidak dapat mengendalikan keinginan dalam diri, maka dukha (penderitaan) akan selalu membayangi diri kita. Semoga dengan HUT yang ke-3 ini, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun semakin berkembang dan dapat merangkul lebih banyak lagi calon Bodhisatwa untuk bersama-sama menanam benih-benih kebajikan dalam membantu sesama.


Artikel Terkait

Membangun Semangat Baru

Membangun Semangat Baru

18 Juni 2014

Dua tahun kini telah berlalu, segala bentuk kegiatan telah dilaksanakan bersama dengan hati yang tulus dan penuh rasa tanggung jawab, dan tentunya dengan 4 misi utama Tzu Chi sebagai landasannya. Berbeda dengan hari biasanya, pada hari Minggu 15 Juni 2014, merupakan hari yang spesial karena Tzu Chi Tanjung Balai Karimun memperingati HUT-nya yang ke-3. 

Gunakanlah waktu dengan baik, karena ia terus berlalu tanpa kita sadari.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -