Membantu dengan Tulus Tanpa Pembeda

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Andre Zulman, staf Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia membuka acara Penuangan Celengan Bambu di Kantor Agung Sedayu Group (ASG) pada selasa 17/10/17. Untuk penuangan celengan ke-8 kalinya ini, ada 243 celengan yang terkumpul.

Delapan kali sudah karyawan Agung Sedayu Group (ASG) melakukan penuangan celengan bambu secara berkala. Untuk penuangan celengan ke-8 kalinya ini, mereka melakukannya di Gedung Harco Angung Sedayu Group (ASG) Mangga Dua, Jakarta Utara, Selasa, 17 Oktober 2017. Wajah-wajah bahagia, menyambut kedatangan relawan Tzu Chi di sana.

Dalam setiap sesi penuangan celengan, relawan tidak pernah lupa untuk membawakan lagu Satu Keluarga untuk mengingatkan tentang kepedulian terhadap sesama. Begitu pula yang dilakukan di sesi penuangan celengan ASG ini. Relawan juga menayangkan video kisah penerima bantuan Tzu Chi untuk memberi informasi kepada para donator tentang ke mana saja koin cinta kasih mereka bermuara.

Tarlia Aswin, HR Recruitmend Manager ASG yang duduk di barisan kursi ketiga dari depan sangat terkesima menyaksikan tayangan video tentang kisah pasien yang dibantu oleh Tzu Chi. Di antaranya adalah bantuan untuk seorang petani muslim yang menderita katarak dari Majalengka, ada juga bantuan untuk Budi Salim penjual kue keliling yang menderita tumor di mulut yang menyumbangkan sebagian hasil dari penjual kuenya.


Para karyawan ASG terkesiama menyaksikan tayangan video beberapa bantuan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.


Satu persatu karyawan berbaris menuangkan celengan bambu mereka. Para karyawan ASG sangat gembira mengikuti proses penuangan celengan bambu.

Video tersebut membuatnya begitu terharu. Apalagi ketika mengetahui si pasien dari Majalengka harus menjual ayam peliharaannya untuk bisa sampai ke Cikarang dan ikut dalam baksos Tzu Chi. “Ternyata banyak orang yang lebih menderita daripada saya, saya teringat kakek dan nenek saya yang juga seorang petani tetapi dia tidak menderita katarak,” tuturnya.

Tarlia yang baru bergabung dengan ASG pada bulan Mei 2017 ini sebelumnya sudah merasa penasaran karena di setiap meja karyawan banyak sekali celengan bambu yang bertuliskan Dana Kecil Amal Besar. Ia kemudian bertanya kepada rekannya dan jawabannya adalah celengan ini untuk membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu.

Tarlia juga pernah bertanya tentang mengapa harus menyumbangkan koin, kan bisa membantu sekaligus dalam jumlah besar. “Saya baru memahami di celengan bambu itu tertulis besar Dana Kecil Amal Besar. Ternyata ini maksud dari slogan itu,” ujarnya setelah mendapat penjelasan bahwa dari koin-koin tersebutlah bisa terkumpul niat-niat baik yang tulus, dari kecil menjadi besar.

Tarlia mengaku bahwa ia pun sudah terbiasa menabung di rumah menggunakan celengan. Setiap pulang kantor atau sehabis berbelanja, ia selalu memasukkan uang-uang koin di celengannya. “Celengan ini saya buka ketika Lebaran tiba, saya sangat senang memberikan uang-uang koin itu kepada anak-anak kecil yang datang ke rumah,” ucapnya. Dengan adanya kegiatan ini, ia lalu menggabungkan celengan di rumahnya dengan celengan bambu di kantornya.


Tarlia Aswin Manager HR Recruitmend Agung Sedayu Group menuangkan celengan bambunya. Tarlia sangat berterimakasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang sudah membantu orang-orang yang benar-benar kesusahan tanpa membedakan apapun.


Staf ASG membantu memindai barcode setiap celengan yang akan dituang. Barcode ini bertujuan untuk memudahkan manajemen Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk mendata donator.     

Tarlia yang masih penasaran lalu bertanya beberapa pertanyaan kepada relawan.

“Apakah Yayasan Buddha Tzu Chi ini hanya membantu orang dari agama tertentu saja?” tanya Aswin.

“Tidak, semuanya termasuk Muslim,” jawab relawan.

“Apa saja yang diberikan dalam bentuk bantuannya?” tanya Tarlia lagi.

“Ada bantuan untuk orang sakit, bantuan pendidikan, bantuan amal kemanusiaan, bantuan pelestarian lingkungan, dan budaya humanis,” jelas relawan.

“Jadi dengan pertemuan pertama kali ini, saya baru tahu bahwa bantuan ini tidak hanya untuk agama tertentu saja tetapi lebih kepada bantuan kemanusiaan secara universal,” ungkapnya.

Tarlia mengetahui bahwa dalam Islam, membantu siapa pun tidak dilarang. Malah mereka diwajibkan untuk membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Yang terpenting itu adalah niat tulus untuk membantu, bukan dari berapa besar bantuan. Ia juga berkeinginan untuk berkegiatan sosial saat memasuki masa pensiun.

“Dengan adanya pengumpulan celengan bambu ini saya sangat bersyukur sekali bahwa kita tidak boleh memandang manusia dari golongan tertentu saja, karena semua makhluk di mata Tuhan itu sama,” ungkapnya. “Membantu juga harus dari kesadaran sendiri tidak bisa dipaksakan. Dengan adanya tayangan kisah-kisah orang yang terbantu tadi, orang akan terbuka mata hatinya dan tergerak untuk membantu karena terlihat secara visual,” imbuhnya.

Penuangan celengan bambu tersebut berhasil mengumpulkan 243 celengan dari karyawan ASG. Relawan berharap koin-koin yang terkumpul dari celengan dapat membangkitkan cinta kasih dari mereka yang mampu untuk membantu sesama yang membutuhkan.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Membantu dengan Tulus Tanpa Pembeda

Membantu dengan Tulus Tanpa Pembeda

20 Oktober 2017

Delapan kali sudah karyawan Agung Sedayu Group (ASG) melakukan penuangan celengan bambu secara berkala. Untuk penuangan celengan ke-8 kalinya ini, mereka melakukannya di Gedung Harco Angung Sedayu Group (ASG) Mangga Dua, Jakarta Utara, Selasa, 17 Oktober 2017. Wajah-wajah bahagia, menyambut kedatangan relawan Tzu Chi di sana.

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -