Membantu Menyelamatkan Bumi

Relawan Tzu Chi memberikan pelatihan praktik pembuatan eco garbage enzyme kepada para tahanan di Lembaga Permasyarakatan Padang agar kelak keluar dari lapas memiliki keterampilan tambahan.

Siapa yang tak kenal dengan Lembaga Pemasyarakatan, atau yang biasa disingkat menjadi Lapas? Lapas adalah tempat untuk membina orang-orang yang melakukan pelanggaran hukum. Suatu hari salah seorang dari anggota lapas, Bapak Indra menemui bagian sekretrariat dan Widya Kusuma, ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Padang. Tujuan Bapak Indra menemui Widya Kusuma Shixiong adalah membicarakan permintaan dari lapas untuk mengadakan kerjasama dengan tujuan untuk membina para tahanan agar bila nanti mereka sudah terbebas dari masa tahanan, mereka mempunyai keterampilan yang bisa menghasilkan usaha sendiri. Caranya adalah melalui pembuatan eco garbage enzyme.

Eco garbage enzyme merupakan hasil penelitian yang ditemukan oleh Dr. Rasukon Poompanvong dari Thailand lebih dari 30 tahun lalu. Beliau secara aktif meneliti bagaimana mengolah sisa bahan dapur yang tidak berguna menjadi enzim ramah lingkungan yang sangat bermanfaat. Sisa bahan dapur dapat diolah, ditambahkan dengan air dan gula merah sehingga menjadi cairan yang menyerupai detergen. Cairan ini digunakan untuk memperlancar saluran limbah dapur dan toilet, pembersih lantai, pelembut pakaian, pengharum ruangan, pengusir serangga, cairan antiseptik, dan pupuk organik yang semuanya bersifat ramah lingkungan. Dengan membuat eco garbage enzyme dan mengunakannya, kita turut menjaga kondisi tanah dan lingkungan dengan mengurangi sampah dapur penghasil gas metana yang menyebabkan pemanasan global.

Sebelumnya, para relawan mempriktikkan pembuatan eco garbage enzyme di kantor Tzu Chi Padang selama sebulan.

Relawan Tzu Chi memberikan penjelasan terlebih dahulu cara pembuatan eco garbage enzyme sebelum praktik berlangsung pada tanggal 26 April 2014.

Sebelum dipraktikkan di lapas, para relawan Tzu Chi Padang mengadakan praktik pembuatan eco garbage enzyme di Kantor Tzu Chi Padang. Ada relawan yang mencarikan sisa kulit buah-buahan ada juga yang mencarikan sisa sayuran. Pada tanggal, 2 April 2014 Pkl. 13.00 relawan Tzu Chi berkumpul di kantor sekertariat untuk mempraktikkan pembuatan eco garbage enzyme.

Para relawan dibagi menjadi beberapa tugas. Ada yang mempersiapkan jerigen dan diisi air, bagian potong sayur dan kulit buah-buahan, mempersiapkn timbangan untuk menimbang kulit sayur dan buah-buahan serta gula merah. Ada relawan yang memasukan gula merah, kulit buah, dan sayur ke dalam jerigen. Kemudian jerigen di tutup rapat agar gas yang terkandung di  dalamnya tidak keluar. Pada hari itu relawan berhasil membuat eco garbage enzyme sebanyak 5 Jerigen. Pembuatan eco gargabe enzyme tetap di lanjutkan selama satu bulan penuh. Sebanyak 152 jerigen dibuat selama bulan April 2014 yang kelak akan diajarkan untuk para tahanan. Usai pembuatan eco garbage enzyme di bulan pertama, tutup jeringen tetap dibuka agar gas yang terkandung di dalamnya terbuang dan menunggu masa fragmentasi selama tiga bulan. Selama masa ini, Lapas meminta beberapa jeringen agar bisa mengamatinya. 

Tzu Chi dan pihak Lembaga Permasyarakatan mengadakan penandatanganan nota kesepakatan kerjasama (MoU) tentang pelatihan dan pembinaan narapidana lembaga pemasyarakatan kelas IIA Padang.

Kerja keras para relawan menghasilkan 152 jerigen eco garbage enzyme selama sebulan penuh.

Setelah di sepakati bersama pada tanggal 26 April 2014, relawan Tzu Chi  datang ke Lapas untuk megadakan pelatihan pembuatan eco garbage enzyme kepada para tahanan. Mereka berhasil membuat dua jerigen dengan bahan sampah seadanya. Kemudian keesokan harinya Tzu Chi dan pihak Lapas mengadakan penandatanganan nota kesepakatan kerjasama (MoU)  pada tanggal 27 April 2014 tentang pelatihan dan pembinaan narapidana lembaga pemasyarakatan kelas IIA Padang. Pada dasarnya tidak ada kerja keras yang tidak membuahkan hasil,selagi kita bekerja dengan hati yang tulus.