Membantu Pemulihan Melalui Perhatian
Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo ANetty Leman bersama Wijaya Leomanto yang menjadi
relawan pemerhati Tzu Chi memberikan penghiburan kepada pasien anak yang
dirawat di RSCK Tzu Chi, Cengkareng.
Keberadaan relawan pemerhati di Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi menjadi salah satu ciri khas bagi rumah sakit tersebut. Di sisi lain, relawan pemerhati menjadi sebuah kegiatan bagi para relawan yang ingin menghibur, mendampingi, serta menemani para pasien rawat inap atau pun pasien rawat jalan sehingga hati mereka menjadi tenteram dan tenang.
Karena keterbatasan relawan yang ingin menjadi bagian dari relawan pemerhati, maka kegiatan ini belum sepenuhnya bisa terakomodir setiap harinya di RSCK Tzu Chi. Secara bergantian, relawan pemerhati yang saat ini baru ada dari relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1, He Qi Barat 2, dan He Qi Utara 1 membagi jadwal setiap minggunya untuk kegiatan berinteraksi dengan pasien.
Seperti kegiatan relawan pemerhati pada Senin, 24 September 2018 di RSCK Tzu Chi yang diakomodir oleh relawan dari He Qi Utara 1. Sejak pagi, relawan pemerhati dari He Qi Utara 1 sudah berada di RSCK Tzu Chi. Walaupun hanya berjumlah 2 orang karena beberapa relawan lainnya berhalangan hadir, interaksi bersama pasien tetap berjalan.
Satu per satu pasien yang berada di ruang rawat inap lantai 2 di gedung B, RSCK Tzu Chi dikunjungi oleh Wijaya Leomanto dan Netty Leman. Mereka berdua adalah suami istri yang fokus menjadi relawan pemerhati. “Sudah satu tahun lebih ada relawan pemerhati dari He Qi Utara 1, karena memang sebelumnya hanya dari He Qi Barat saja,” kata Netty Leman.
Kehadiran relawan pemerhati Tzu Chi menjadi
warna tersendiri bagi kebahagiaan para pasien tanpa terkecuali anak balita.
Keluh kesah para pasien juga ditampung oleh para
relawan pemerhati Tzu Chi. Sebisa mungkin para relawan pemerhati memberikan
semangat supaya kesehatan pasien cepat memulih.
Kegiatan para relawan pemerhati tersebut menjadi bagian penting pula dalam proses penyembuhan pasien. Terkadang para pasien berada sendirian tanpa ditemani oleh keluargannya dan kehadiran para relawan pemerhati seolah memberikan penghiburan supaya bisa meringankan beban pasien karena memikirkan penyakitnya. “Penting sekali, justru adanya relawan pemerhati membuat mereka tidak kesepian. Kadang-kadang mereka sendirian itu stres dan umumnya mereka sangat senang dengan kehadiran kami,” jelas Netty Leman.
“Untuk awalan biasanya kita pelajari dulu pasiennya, kemudian perkenalan diri dengan maksud dan tujuan relawan pemerhati. Intinya harus tersenyum dan menyapa para pasien,” ungkap Netty Leman menjelaskan pendekatan kepada pasien. Tujuan utama para relawan pemerhati adalah membuat pasien merasa bahagia supaya beban mereka terbagi. “Setelah pasien bersedia berinteraksi dengan kita, apapun bisa kita bicarakan dengan mereka selama itu tidak menyinggung atau mengganggu mereka. Di sisi lain kita juga akan tahu langsung keluh kesah pasien,” kata Netty Leman.
Kehadiran relawan pemerhati bagi pasien di RSCK Tzu Chi juga menjadi satu pelayanan tambahan. Para pasien yang tadinya hanya bisa berbaring atau berinteraksi dengan keluarga yang kebetulan sedang membesuk juga bisa berbagi dengan para relawan pemerhati. “Bagus kok, mereka seperti memperhatikan. Mana ada sih rumah sakit yang seperti itu, mengunjungi satu-satu pasiennya,” ungkap Neneng (30), salah satu orang tua yang anaknya dirawat inap di RSCK Tzu Chi.
Neneng (kanan), juga merasa bahagia dengan
hadirnya relawan pemerhati. Ia pun bisa menceritakan banyak hal tentang
kehidupan dan kesehatan anaknya.
Neneng sendiri sudah berada di rumah sakit tersebut selama 2 hari karena anaknya yang berusia 3 tahun mendapatkan perawatan intensif dan dirawat inap karena sakit di bagian pencernaan, demam, serta fokusnya berkurang. Ia pun mengapresiasi apa yang diberikan oleh RSCK Tzu Chi kepada para pasiennya. “Jadi rumah sakit ini bukan hanya pengobatan saja, tetapi secara sosial juga diperhatikan pasiennya melalui para relawan yang datang menghibur kita,” jelas Neneng.