Membekali Generasi dengan Budi Pekerti Luhur

Jurnalis : Noni Kumala Sari (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : 3in1 Xie Li Semitau

Perwakilan relawan Tzu Chi dari Xie Li Semitau menyerahkan apresiasi kepada para siswi yang berhasil menjadi yang terbaik dalam perlombaan Budaya Humanis Tzu Chi.

"Pendidikan anak adalah mengajarkan tata krama, mengasuh budi pekerti, menunjukkan jalan dan memandu ke arah yang benar"

(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Suasana berbeda tampak di halaman SD Eka Tjipta-Belian. Lalu-lalang kendaraan yang membawa peserta di hari yang cerah menambah semangat acara perlombaan budaya humanis yang diselenggarakan Xie Li Semitau.

Acara pembukaan dimulai pukul 08.40 WIB di ruang kelas SD Eka Tjipta Belian Estate, Kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat pada 30 September 2024. 

Relawan Dharma Wanita Tzu Chi  dan para guru Sekolah Eka Tjipta melombakan tiga kategori lomba, di antaranya lomba cepat tepat 108 Kata Perenungan Master Cheng Yen, lomba menggambar, dan lomba bercerita yang berhubungan dengan nilai-nilai budaya humanis Tzu Chi.

Murid-murid yang mengikuti lomba mengeluarkan kreativitasnya yang dituangkan dalam sebuah gambar yang penuh warna yang sesuai dengan kata perenungan Master Cheng Yen yang sudah dipilih.

Para peserta yang mengikuti lomba ada 26 orang peserta berasal dari sekolah dasar yang berada di sekitar wilayah Perkebunan Sinar Mas area Semitau. Keempat sekolah tersebut, yaitu SD Eka Tjipta Muara Tawang, SD Eka Tjipta Kapuas Hulu, SD Eka Tjipta  Sungai Beran, dan SD Eka Tjipta  Belian.

Markus Wakil Ketua Xie Li Semitau dalam sambutannya mengatakan bahwa lomba ini adalah pelajaran yang berharga. “Selamat berlomba bagi anak-anak, semoga kata perenungan Master Cheng Yen tidak hanya dihafalkan dalam ingkatan saja, tetapi dapat diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari,"ujar Markus berharap.

Erika, salah satu guru SD Eka Tjipta Belian mengatakan jika siswa yang mengikuti perlombaan ini adalah siswa terbaik yang sudah disiapkan sebelumnya. “Mereka sudah dibekali materi dan juga latihan soal, semoga mereka bisa menampilkan yang terbaik,” harap Erika.

Seorang peserta kategori lomba bercerita sedang menceritakan dengan penuh penghayatan dan tampil di depan para relawan Tzu Chi dan para guru-guru.

Rangkaian lomba diawali dengan lomba menggambar. Peserta segera menuangkan ide kretatifnya sesuai dengan kata perenungan yang dipilih. Kertas gambar yang awalnya putih seketika mulai banyak goresan warna kreativitas peserta lomba.

Suasana berubah lebih meriah ketika lomba cepat tepat 108 Kata Perenungan dimulai. Para pendukung, mulai dari guru dan relawan yang mendampingi para peserta dari tiap sekolah pun turut bersorak sorai sebagai bentuk dukungan untuk menyemangati peserta.

Tampak raut wajah kecermatan sebelum soal-soal dibacakan. Suasana perlombaan yang ramai memberikan pengalaman tersendiri bagi para peserta. Rasa bangga dapat mengikuti perlombaan, rasa khawatir akan penampilan mereka hingga rasa haru atas apresiasi yang mereka peroleh pada saat nama-nama para juara diumumkan.

Pada lomba bercerita, para peserta terlihat sangat kreatif. Mereka menggunakan alat peraga untuk menyampaikan makna dari ceritanya. Para penonton larut dalam cerita yang dibawakan para peserta.

Kreativitas yang ditunjukkan para peserta dalam Lomba Menggambar  sesuai dengan kata perenungan yang dipilih.

Pada akhir keseluruhan lomba nama-nama para pemenang pun diumumkan. Tampak reaksi haru dan bahagia para siswa setelah namanya disebutkan menjadi juara. “Sangat senang sekali bisa menjadi yang terbaik kali ini. Ini tentu menjadi pengalaman yang berharga untuk saya. Meski tadi sempat tegang, tetapi bersyukur bisa menjawab pertanyaan yang diajukan,” ucap Indah Masayu Syafitri pemenang juara 1 lomba cepat tepat dari SD Eka Tjipta Sungai Beran.

Kebahagiaan peserta lomba, juga dirasakan para relawan. “Ikut berbahagia dengan semua pencapaian anak-anak hari ini. Semoga ini bukan soal menang kalah, tetapi bisa menjadi bekal mereka dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Noni salah satu relawan yang mendampingi murid-murid bertanding.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Berlomba-lomba Berbuat Kebajikan

Berlomba-lomba Berbuat Kebajikan

25 April 2013 Pendonor bukan hanya kaum pria, tetapi banyak juga yang wanita. "Supaya hidup tidak berlalu dengan sia-sia, kita harus berbuat baik kepada sesama. Dengan memberikan darah sendiri kepada orang  yang membutuhkan akan banyak manfaatnya,” kata Hung Rani (54 tahun).
Pesan Cinta Kasih dan Kebersamaan melalui Lomba Masak Vegan

Pesan Cinta Kasih dan Kebersamaan melalui Lomba Masak Vegan

01 Desember 2022

Relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Utara 2 mengadakan kegiatan Lomba Masak Vegan, yang merupakan rangkaian program Satu Orang Satu Kebajikan pada Minggu, 6 November 2022.

Belajar Memasak, Makan Cermat, dan Hidup Sehat

Belajar Memasak, Makan Cermat, dan Hidup Sehat

13 September 2024

Belajar memasak dengan Master Chef, Tjoeng Sioe Fong dan Erine Fabiand, Juara II lomba masak Vegetarian di bulan Tujuh Penuh Berkah. Cara Masak Spaghetti Bolognese Vegetarian di Tzu Chi Center PIK Jakarta bersama orang tua murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi.

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -