Membentang Jembatan Cinta Kasih Ke Lampung

Jurnalis : Camelia (Tzu Chi Barat), Fotografer : Hendrik W(He Qi Barat)
 

foto
Pada tanggal 27 September 2013, relawan He Qi Barat melakukan kunjungan ke Tzu Chi Lampung.

Tanggal 27 September 2013, ini adalah untuk pertama kalinya relawan He Qi Barat, Hu Ai Kebon Jeruk mengadakan gathering ke Gisting Lampung. Ketua panitia dari kegiatan ini adalah Elly Chandra Shijie, tujuan diadakan kegiatan ini adalah menjalin keakraban dengan relawan Tzu Chi Lampung (Lampung merupakan daerah binaan Hu Ai Kebon Jeruk) dan sharing kegiatan.

 

Total relawan yang mengikuti kegiatan ini adalah 36 orang. Selain itu ada juga relawan dari Hu Ai Cengkareng yang ikut dalam kegiatan ini. Pukul 06.00 WIB, ketika relawan sudah lengkap, para relawan dari Jakarta langsung berangkat menuju ke Pelabuhan Merak. Setelah 2 jam perjalanan para relawan tiba di pelabuhan Merak. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2,5 jam akhirnya relawan sampai di Pelabuhan Bakauheni dan langsung melanjutkan perjalanan menuju Gisting (tempat kegiatan berlangsung).

Ternyata perjalanan yang di tempuh cukup jauh dan sangat melelahkan. Pukul 18.00 WIB relawan tiba di Hotel di daerah Gisting. Saat tiba relawan disambut hangat oleh relawan Lampung. Setelah pembagian kamar dan makan malam, para relawan mengadakan  acara Bedah Buku.

Sebelum bedah buku dimulai, Johnny Shixiong memperkenakan Ketua dan Wakil Hu Ai Kebon Jeruk beserta Xieli 1-3 dan dilanjutkan dengan memperkenalkan semua relawan Jakarta, lalu dilanjutkan dengan relawan lampung yang maju untuk memperkenalkan diri mereka. Setelah semua relawan memperkenalkan diri, acara bedah buku di mulai.

foto   foto

Keterangan :

  • Relawan Jakarta bersama relawan LAmpung mengadakan acara sosialisasi relawan baru (kiri).
  • Pada hari itu, relawan juga memberikan sosialisasi SMAT Tzu Chi kepada para peserta (kanan).

Bedah buku kali ini membahas “ Orang Berbakat Idaman Master Cheng Yen” yang di bawakan oleh Elly Chandra Shijie, dan yang menjadi moderator di acara ini adalah Johnny. Total peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 53 orang terdiri dari 35 orang relawan Jakarta dan 18 orang relawan Lampung. Waktu sudah menunjukan pukul 21.00 WIB dan  kegiatan Bedah Buku pun berakhir. Dan sesudahnya peserta kembali ke kamar masing-masing untuk mandi dan istirahat.

Jalin keakraban, Jalin Jodoh Baik
Pagi hari tanggal 28 September 2013, morning call dilakukan jam 05.30 WIB untuk para relawan Jakarta  berolahraga bersama. Olahraga dipimpin oleh Wei-wei. Setelah berolahraga, relawan mulai bersih-bersih, sambil menunggu kedatangan relawan Lampung. Mengingat di Lampung sendiri belum pernah ada sosialisasi relawan baru, maka relawan Tzu Chi Jakarta mencoba membantu relawan Lampung untuk menjalin keakraban dan menjalin jodoh baik dengan warga setempat. Setelah itu, beberapa relawan dari Jakarta sibuk mempersiapkan dan mengajarkan lagu penyambutan ke relawan Lampung sambil mengatur alur barisan.

 Jumlah relawan Lampung yang hadir diacara ini adalah 58 orang. Acara dimulai dengan sosialisasi relawan baru yang dibawakan oleh Elly Widjaja. Setetelah sosialisasi selesai, dilanjutkan dengan penampilan isyarat tangan “Rang Ai Chuan Chu Qu” dari tim shou yu. Kemudian break untuk sarapan pagi bagi relawan Lampung yang baru tiba. Dilanjutkan dengan Etika Berseragam Tzu Chi oleh Elly Chandra, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan  pengenalan singkat kegiatan Tzu Chi Lampung oleh Kasim. Setelah itu dilanjutkan dengan Sosialisasi Misi Amal oleh Johnny dimana di paparkan apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan survei kasus dan contoh kasus yang di tangani oleh Relawan Misi Amal di Jakarta.

Menjelang berakhirnya acara, para relawan Jakarta dan Lampung dibagi menjadi 4 kelompok untuk belajar shou yu singkat dan kemudian tampil di depan semua relawan. Penampilan mereka juga dinilai berdasarkan kekompakan dalam gerakan. Setelah acara berakhir, para relawan pun saling berpamitan. Perasaan selama 2 hari ini, seakan sangat berkesan di hati setiap relawan. Kegiatan ini sangatlah berarti karena dengan adanya acara ini seolah menjadi jembatan cinta kasih antara relawn Jakarta dengan relawan dari Lampung. Semoga dengan adanya acara ini, komunikasi, hubungan, dan kerjasama antar relawan semakin harmonis dan kokoh.

  
 

Artikel Terkait

Tzu Ching Camp VII: Bersatu untuk Perubahan

Tzu Ching Camp VII: Bersatu untuk Perubahan

05 November 2012 Tzu Ching Camp inilah, momen perubahan mereka. Tekad mereka sudah tegak berdiri bagaikan baja. Tzu Ching Camp adalah titik baliknya, dimana mereka bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah Camp.
Banjir Sentani: Merajut Berkah di Danau Sentani

Banjir Sentani: Merajut Berkah di Danau Sentani

02 April 2019
Setelah cuaca bersahabat, dengan  menggunakan speed boat relawan Tzu Chi menuju daerah Putali (27/03/19). Di desa di pinggiran Danau Sentani ini relawan memberikan bantuan bagi 30 warga.
Di Balik Jeruji Besi

Di Balik Jeruji Besi

24 Januari 2009 Meskipun mereka adalah orang-orang yang terpinggirkan dari kehidupan masyarakat akibat melakukan tindak kriminal, namun relawan Tzu Chi tetap menganggap mereka sebagai insan yang masih memiliki cinta kasih. “Siapapun yang merangkul (membantu–red) orang (lain) dinamakan Bodhisattva,” pesan Lu Lian Chu kepada para napi. Lu Lian Chu berpesan agar kelak selepas bebas dari hukuman, para narapidana dapat mempraktikkan cinta kasih.
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -