Membentuk Insan Berkepribadian

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari
 
 

foto
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyerahkan kontrak beasiswa kepada para penerima beasiswa. Dengan beasiswa ini, diharapkan akan terbentuk mahasiswa-mahasiswa yang tidak hanya pintar namun juga berbudaya humanis.

Tzu Chi Indonesia kini sudah hampir 20 tahun berkiprah di Indonesia. Seiring dengan bertambahnya usia, badan misi Tzu Chi Indonesia juga semakin matang dan berkembang sehingga membutuhkan banyak sumber daya manusia yang memadai dan juga dapat mendukung seluruh Misi Tzu Chi. Sumber daya manusia yang dimaksudkan adalah insan Tzu Chi yang bukan hanya pintar namun juga berbudaya humanis. Demi mendukung tercapainya cita-cita tersebut, Yayasan Buddha Tzu Chi membuka sebuah program beasiswa karir yang di-launching pada Sabtu, 27 Juli 2013 lalu.

Beasiswa karir ini merupakan beasisiwa ikatan dinas dimana setelah mereka (para penerima beasiswa) lulus mereka akan bekerja di Tzu Chi dengan masa dinasnya adalah n+1 (n adalah masa perkuliahan yang ditempuh oleh mahasiswa).

“Cara untuk mengentas kemiskinan itu adalah melalui pendidikan, kemudian semakin berkembangnya Misi Tzu Chi akan membuat kita semakin membutuhkan banyak sumber daya,” ujar Yang Pit-lu, menuturkan latar belakang dibukanya beasiswa karir ini. Selain bertujuan untuk mempersiapkan manusia yang siap mengemban tugas (bekerja) di Tzu Chi nantinya, beasiswa ini juga diberikan guna membantu permasalahan ekonomi yang menjerat masyarakat sehingga mereka tidak perlu memusingkan biaya pendidikan.

Kegiatan yang diberi nama Launching Beasiswa Pendidikan ini dihadiri oleh 62 siswa/i dan juga wali mereka, yang datang dari berbagai wilayah di Jakarta. Selain melakukan peluncuran beasiswa, Tzu Chi juga melakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Universitas yang nantinya akan bekerjasama dalam beasiswa ini yang terdiri dari: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Sint Carolus, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kasih Bangsa, dan Universitas Bunda Mulia.

foto  foto

Keterangan :

  • Dui Fu, memberikan pengarahan dan penjelasan mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi serta melakukan perkenalan singkat dengan para siswa/i program beasiswa karir (kiri).
  • Dalam kegiatan ini, para tamu juga diajak untuk mengenal Aula Jing Si lebih dekat dengan melakukan tur Aula Jing Si (kanan).

Dengan adanya kerjasama beasiswa ini, Lulu kembali menjelaskan bahwa cita-cita untuk membentuk sumber daya manusia yang sepenuhnya mendukung badan Misi Tzu Chi dapat tercapai. “Jadi harapan kita adalah dengan kita memberi beasiswa, selama masa kuliah itu mereka akan didampingi oleh relawan dan mengajak mereka menjadi relawan sehingga di suatu hari saat mereka lulus, mereka tidak hanya menjadi karyawan tapi juga relawan. Supaya mereka bisa memahami mengenai Tzu Chi sehingga mereka tidak hanya menjadi orangnya Tzu Chi tapi juga orang Tzu Chi.”

Asnet Leo Bunga, S.Kp, M.Kes, Ketua STIK Sint Carolus, menuturkan bahwa bekerjasama dengan Tzu Chi merupakan suatu kesempatan yang baik karena selain mempunyai kesamaan dalam mendidik karakter dari siswa, mereka dapat juga membantu para mahasiswa yang mempunyai potensi yang bagus untuk tetap menjalankan kuliah tanpa terbebani biaya. “Banyak mahasiswa yang mempunyai potensi bagus, tapi mereka mempunyai hambatan di dalam hal biaya,” ujar Asnet. Dia juga menyisipkan harapan bahwa nantinya para mahasiswa dapat mempraktikkan nilai-nilai Budaya Humanis Tzu Chi untuk selanjutnya menjadikan karakter yang baik dalam kehidupannya.

Ingin Menjadi Bagian dari Tzu Chi
Dede Juwita Sari, siswa yang baru saja lulus dari SMA Cinta Kasih Tzu Chi ini merasa sangat bersyukur karena setelah mengenal Tzu Chi 10 tahun lalu, kehidupannya menjadi semakin baik. Jodohnya dengan Tzu Chi sendiri berawal dari normalisasi Kali Angke tahun 2013 silam. Sejak saat itulah dirinya mengenal dan mulai “bercengkerama” dengan Tzu Chi hingga sekarang. Hal-hal manis juga ia rasakan, mulai dari perhatian dalam segi kesehatan, dan juga pendidikan. Hingga kini, saat lulus SMA, Dede, panggilan akrabnya, mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan lanjutan dan memutuskan untuk menggambil program S1 Keperawatan di STIK. Sint Carolus.

foto  foto

Keterangan :

  • Dalam kegiatan Peluncuran Beasiswa Karir ini, juga dilakukan penandatanganan MoU dengan beberapa perguruan tinggi (kiri).
  • Penyerahan kontrak beasiswa kepada para penerima beasiswa, nantinya para penerima beasisiwa ini mempunyai ikatan dinas dengan Tzu Chi (kanan).

Berbeda dengan Dede, Krisrine Angela, yang kini tengah menempuh pendidikan di STIK. Sint Carolus ini mengaku dahulu dirinya bukanlah orang yang pandai dalam akademis, dirinya merasa tertekan dengan perlakuan orang tuanya yang selalu membandingkannya dengan prestasi orang lain. Hal tersebut menuntutnya untuk tampil sebagai seorang yang mandiri dan memutuskan untuk tinggal di asrama pada masa SMA-nya. Hingga suatu saat dia mencoba untuk sharing dengan murid terpandai di kelas untuk meningkatkan prestasinya. “Murid A bilang kalau dia belajar dengan cara menghafal buku dan murid B bilang kalau dia mau belajar karena dia mau tahu ilmunya. Mereka sama-sama dapat nilai bagus, tapi murid B bilang kalau nilai bagus itu adalah bonus dari apa yang dia pengen tahu,” cerita Angel menuturkan mengenai hal yang membuatnya kembali membuka pemikiran mengenai pendidikan.

Masuk menjadi bagian dari Tzu Chi sendiri merupakan hal yang ia pilih, dia juga menjelaskan bahwa walaupun keluarganya tidak kekurangan biaya untuk menyokong biaya pendidikannya, ia tetap ingin menjadi anak yang mandiri dan melalui Tzu Chi, ia ingin membuat orang lain tergerak dan sadar akan lingkungan sekitar. “Kalau lihat aksi Tzu Chi selama ini, Tzu Chi itu aktif dan dia nyata, jadi apabila nanti masa depan kita nggak tau, tapi menurut saya, suatu hal yang tepat adalah masuk ke Tzu Chi. Dan walaupun saya tahu orang tua saya mampu tapi saya mau berusaha mandiri dan berbakti sama Tzu Chi. Ternyata dikasih kesempatan untuk bergabung di Tzu Chi, rasanya terharu, sedih, seneng banget,” ujarnya tersenyum.

Jalinan jodoh yang terajut dengan Tzu Chi bukanlah jalinan jodoh yang pendek, namun harapannya siapapun yang berjodoh dengan Tzu Chi akan mempunyai jalinan jodoh yang tanpa poros sehingga semakin banyak cinta kasih yang tersebar di dunia.

  
 

Artikel Terkait

Internasional: Perumahan Cinta Kasih Shanlin

Internasional: Perumahan Cinta Kasih Shanlin

11 Oktober 2011
Dalam acara ini, sebanyak 250 rumah di Perumahan Cinta Kasih  Tzu Chi Shanlin diserahkan kepada warga korban Topan Morakot. Seluruhnya ada 1.002 rumah. Pembangunan perumahan ini dimulai pada tanggal 12 Maret 2011 ini.
Mulai Pulih, Yayah Bahagia dikunjungi Relawan Tzu Chi

Mulai Pulih, Yayah Bahagia dikunjungi Relawan Tzu Chi

15 Juni 2021

Setelah satu tahun lebih tidak bertemu akibat pandemi, Yayah merasa bahagia karena kembali bertemu relawan Tzu Chi di tengah kondisinya yang perlahan-lahan pulih dari stroke.

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -