Membentuk Karakter dan Mengasuh Budi Pekerti Sejak Dini

Jurnalis : Robby Mulia Halim (Tzu Chi Medan), Fotografer : Robby Mulia Halim (Tzu Chi Medan)

Ketua Pengurus Kelas Kata Perenungan tahun ajaran 2023, Phei Yin, menyampaikan pesan cinta kasih.

Tidak terasa Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) Tzu Chi Medan Mandala telah memasuki tahun ke-11 sejak kelas perdana dibuka pada Oktober 2012. Memasuki tahun ajaran 2023, Kelas Kata Perenungan Tzu Chi Medan Mandala menggelar Parenting Class pada Minggu, 12 Februari 2023 di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan Mandala Medan. Yang diundang dalam acara ini adalah orang tua xiao pu sa (murid).

Acara yang rutin diadakan pada awal tahun ajaran ini sempat terhenti selama tiga tahun sehubungan dengan pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia pada Februari 2020. Sejak terakhir diadakan pada 2019, acara ini akhirnya dapat diadakan lagi pada 2023 ini.

Koordinator kegiatan, Phei Yin, mengatakan tujuan diadakannya Parenting Class adalah agar informasi mengenai program belajar mengajar kelas selama satu tahun dapat tersampaikan kepada orang tua murid sehingga bisa mendapatkan dukungan dari orang tua dan terjalin kerjasama dan sinergi antara orang tua dan relawan pendidik.

“Dengan kegiatan ini, orang tua mendapatkan informasi yang jelas mengenai apa yang ditargetkan dalam program Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) selama setahun. Orang tua juga dibekali wawasan dan pengetahun tentang bagaimana memantau perkembangan anak, tips-tips mendidik dan membina anak dengan baik dan benar dan konsekuensi yang akan timbul dari pengabaian / kelalaian dalam hal tersebut,” terang Phei Yin.

Parenting Class kali ini menghadirkan Dharmawaty, S.S, C.Ht., C.P.S. yang mengkhususkan diri dalam bidang parenting (mengasuh anak) dan hubungan dalam keluarga.

Acara dimulai tepat pukul 09.00 WIB dan dibuka oleh MC, Fenny dengan membacakan Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Peran pendidikan adalah untuk memberikan bimbingan yang tepat kepada anak-anak, karena jika seseorang menyimpang dari jalan yang benar dalam hidup, akan membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga untuk mengembalikannya ke jalan yang benar. Dalam mendidik anak-anak harus dimulai dengan pembentukan karakter, karena jika yang muda tidak dibimbing ke arah yang benar, mereka tidak akan disiplin. Misi pendidikan Tzu Chi, yang dimulai dari pendidikan usia dini hingga jenjang universitas, bertujuan untuk memelihara dan menumbuhkan anak-anak menjadi dewasa melalui pendidikan yang dipenuhi dengan cinta.”

Kemudian Fenny menjelaskan mengenai program Kelas Kata Perenungan selama setahun ke depan dan pelajaran yang diajarkan sepanjang tahun ajaran 2023.

Para peserta kemudian disuguhkan dengan video ceramah Master Cheng Yen yang bertema profesi guru. Dalam ceramahnya, Master Cheng Yen mengatakan tenaga pengajar / pendidik atau guru merupakan profesi yang mulia karena memiliki jiwa kebijaksanaan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tapi juga membentuk karakter dan memberikan inspirasi kepada anak didik.

“Tugas guru tidak akan pernah berhenti. Guru adalah pahlawan yang merupakan aset bagi anak didik dan masyarakat,” kata Master Cheng Yen dalam tayangan video tersebut.

Dharmawaty, S.S., C.Ht., C.P.S. menjelaskan tentang anak-anak zaman sekarang yang disebut generasi strawberry.

Parenting Class kali ini mengusung tema “Pentingnya peranan orang tua dalam perkembangan karakter anak sesuai dengan perkembangan zaman sekarang”. Menghadirkan seorang pembicara yang berprofesi sebagai hypnotherapist yang berfokus dalam bidang parenting (mengasuh anak) dan masalah-masalah yang timbul dalam lingkungan keluarga khususnya antara orang tua dan anak, yakni Dharmawaty, S.S., C.Ht., C.P.S. (Certified Hypnotherapist, Certified Public Speaking). Beliau telah menggeluti bidang parenting selama 12 tahun dan membuka klinik konsultasi dan terapi di Jl. Ambai, Medan. Beliau juga sering diundang sebagai pembicara di sekolah-sekolah, universitas dan lembaga pendidikan di Medan.

Materi yang disampaikan di antaranya ciri-ciri sifat dan perilaku anak-anak zaman sekarang yang membedakannya dengan anak-anak zaman dahulu, faktor-faktor penyebab, dampak dan masalah yang dapat timbul dan pola mengasuh dan mendidik anak-anak yang baik dan benar.

“Anak-anak zaman sekarang disebut generasi strawberry, cantik di luar tapi lunak atau sensitif di dalam. Penampilan luar cantik, tapi hatinya mudah terluka dan rapuh. Sebenarnya ini telah lama ditemukan, tapi seiring berkembangnya zaman dan populasi manusia semakin bertambah, anak-anak generasi strawberry semakin banyak sehingga pembahasan tentang topik ini sangat penting. Diperlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan anak-anak zaman dahulu. Pola mengasuh dan mendidik anak zaman orang tua kita dahulu tidak bisa lagi diterapkan kepada anak-anak zaman sekarang,” kata Dharmawaty, S.S., C.Ht., C.P.S.

“Dengan parenting class, diharapkan para orang tua mendapatkan pembelajaran dan bisa lebih memahami karakter dan kondisi emosional anak-anak sehingga pada akhirnya dapat mengasuh anak-anak mereka dengan perasaan bahagia. Bahagia adalah kunci terbentuknya hubungan keluarga yang harmonis,” sambungnya.

Efina (mengenakan rompi relawan), ibu xiao pu sa Levancio Kenizhi Gwee dan Laivlie Kenizhi Gwee, merasakan perubahan yang signifikan pada anak-anaknya setelah mengikuti Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban).

Dalam sesi sharing, Efina, ibu xiao pu sa Levancio Kenizhi Gwee (Kids) dan Laivlie Kenizhi Gwee (Teen), mengatakan bahwa anak-anaknya menunjukkan perubahan yang signifikan dalam cara berpikir, bertutur kata dan berperilaku setelah bergabung dengan Kelas Kata Perenungan. “Anak-anak saya lebih sopan, disiplin, perhatian terhadap orang tua, lebih bisa bersyukur dan menghargai, dan berpikiran positif,” ungkap Efina bangga.

Meysin, ibu xiao pu sa Stenic Mae yang baru bergabung dengan Kelas Kata Perenungan, berbagi kesan mengenai Tzu Chi dan motivasinya mendaftarkan anaknya di Kelas Kata Perenungan.

Meysin, ibu xiao pu sa Stenic Mae yang baru bergabung dengan Kelas Kata Perenungan, mendapatkan kesan yang mendalam dari parenting class kali ini. “Parenting class sangat bagus dan memberikan pelajaran yang selama ini kita tidak tahu, yaitu perlakuan kita sebagai orang tua terhadap anak. Banyak hal yang selama ini kita lakukan ternyata kurang tepat ke anak. Setelah mengikuti parenting class, saya berharap bisa lebih memahami anak, lebih dekat dengan anak dan dapat mendidik anak menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” ungkap Meysin mantap.

Meysin mendaftarkan anaknya ke Kelas Kata Parenungan karena terkesan dengan Tzu Chi yang terkenal welas asih dan tidak memandang agama dan status, dan Jing Si Ban yang membentuk karakter anak didik dan mengajarkan budi pekerti yang tidak diperoleh dari sekolah formal. 

Penyerahan souvenir kepada Dharmawaty, S.S., C.Ht., C.P.S. oleh Wakil Ketua Pengurus Kelas Kata Perenungan tahun ajaran 2023, Husni.

Peserta acara yang lain, Henny, yang merupakan ibu xiao pu sa Justin Christian dan Jocelyn (keduanya Teen) dan paling lama mengikuti Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban), merasakan manfaat yang berarti dari parenting class. “Yang didapat dari parenting class adalah saya belajar untuk lebih sabar dalam mendidik anak dan lebih bisa memahami anak. Harapan saya adalah dapat menjadi orang tua yang lebih baik lagi bagi anak-anak, kita sama-sama belajar agar hubungan orang tua dan anak lebih harmonis,” tutur Henny.

Dalam pesan cinta kasihnya, Ketua Pengurus Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) tahun ajaran 2023 dan juga koordinator kegiatan, Phei Yin, menyatakan terima kasihnya atas dukungan dan kerjasama orang tua murid selama ini sehingga Kelas Kata Perenungan dapat melewati satu dekade dan semakin berkembang. Ditandai dengan peningkatan jumlah murid yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Penyerahan hadiah oleh pembicara kepada peserta parenting class yang berhasil menjawab dengan benar pertanyaan dari pembicara.

“Para orang tua sangat antusias dan mendukung parenting class kali ini, tampak pada sesi tanya jawab, banyak orang tua murid mengajukan pertanyaan kepada pembicara. Semoga dukungan dan kerjasama yang telah ada selama ini tetap terjalin. Dukungan dan kerjasama dari xiao pu sa (murid) dan orang tua dapat menjadi tongkat estafet untuk mempraktikkan apa yang dipelajari di kelas,” tandas Phei Yin.

Berkat dukungan dan kerjasama yang baik dari relawan panitia dan peserta acara, parenting class berlangsung dengan baik dan lancar. Acara berakhir dengan penyerahan souvenir kepada pembicara oleh Husni, Wakil Ketua Pengurus Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) tahun ajaran 2023, doa bersama dan foto bersama.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Suka Cita Kelas Budi Pekerti Tahun Ajaran Baru

Suka Cita Kelas Budi Pekerti Tahun Ajaran Baru

22 Juli 2014
Minggu tanggal 13 Juli 2014, kelas budi pekerti Tzu Chi memasuki kelas baru. Kelas dibagi menjadi 2 sesi  yakni: sesi Er Dong Ban mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB dan Tzu Shao Ban mulai pukul 13.30 WIB s.d pukul 16.30 WIB.
Tergerak untuk Membantu

Tergerak untuk Membantu

15 September 2015 Berawal dari anaknya yang mengikuti kelas budi pekerti Tzu Chi(Qin Zi Ban), Jok Khian mulai mengenal Tzu Chi. Dia kemudian menceritakan pengalamannya sebagai relawan Tzu Chi dalam kelas budi pekerti pada 30 Agustus 2015 di Jing Si Books & Café Pluit.
Kelas Budi Pekerti bagi Generasi Baru

Kelas Budi Pekerti bagi Generasi Baru

15 September 2012 Budi Pekerti bagi generasi baru merupakan langkah awal yang baik untuk memantapkan insan Tzu Chi. Pertemuan kedua kelas Budi Pekerti yang diadakan di Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -