Memberdayakan Generasi Penerus Bangsa dengan Cinta Kasih
Jurnalis : Riana Astuti, Fotografer : Riana AstutiAnggota Tzu Ching mengajak anak asuh untuk bermain kuda bisik. Tampak keceriaan dari mereka
Keriuhan dan gelak tawa terasa pada 28 September 2014. Keceriaan tercipta saat acara gathering anak asuh yang berlokasi di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, dilaksanakan. Berkumpulnya bibit unggul cinta kasih ini merupakan sebuah bentuk kepedulian dari Yayasan Buddha Tzu Chi dalam menjalankan misi pendidikan yang diwujudkan dengan pemberian Beasiswa Mahasiswa Karier Yayasan Buddha Tzu Chi. Sebanyak 101 anak asuh yang datang dari berbagai pulau di Indonesia dan didampingi oleh orang tua asuh yang berasal dari relawan Tzu Chi, anggota Tzu Chi dengan beragam profesi. Acara ini juga bertujuan untuk memperkenalkan serta mendekatkan antara anak asuh dengan orang tua asuh.
Dengan tekun mereka mengikuti aba-aba dari pemberi materi untuk mengisi data diri melalui formulir yang telah disediakan.
Dalam sesi acara, pemateri memberikan pembekalan melalui tayangan video yang bisa menginspirasi dan menggungah hati relawan dan anak asuh. Salah satunya adalah Susie Shijie yang memberikan semangat dan mencoba membantu mereka dalam menggali kemampuan agar dapat memunculkan karakter dari dalam diri. Tidak hanya itu dengan materi yang disampaikannya, diharapkan agar anak asuh yang dibimbing akan mampu mengubah dan membuka konsep berpikir mereka agar lebih maju dan mandiri. Tiap materi yang disampaikan mendapat respon positif dari anak-anak asuh. Diantara anak asuh yang hadir, merekapun memberikan tanggapan dari pertanyaan yang dilontarkan oleh pemateri.
Saat prosesi pembekalan materi, Agatha Petritas anak asuh asal Palembang membagikan pengalamannya. Saat ini ia masuk Akper Husada dan mendapat predikat calon mahasiswa terbaik
Tidak hanya mendapat materi, anak asuh juga dihibur oleh Tzu Ching dengan permainan kuda bisik. Permainan berlangsung membuat relawan dan anak asuh tertawa. Seusai permainan mereka kembali mengikuti sesi akhir yang bertemakan menggapai impian. Pada sesi ini mereka dapat mengutarakan cita-cita. “Aku mendapat kesempatan besar dalam hidup untuk bisa menggapai impian melalui program Beasiswa Ikatan Dinas Yayasan Buddha Tzu Chi. Saat ini aku tidak ingin menyianyiakan kesempatan yang telah diberikan. Kedepannya aku ingin menjadi seorang perawat professional dan bisa membanggakan orang tua,” tukas Agatha Petritas salah seorang anak asuh dari Palembang.
Untuk menjalin keakraban para orang tua asuh bersama anak asuh duduk bersama satu meja. Pada kegiatan ini mereka melakukan interaksi seperti menanyakan data pribadi dan berbincang untuk mengenal satu sama lain. Sebagai orangtua asuh relawan bahkan anggota Tzu Chi lainnya perlu memperhatikan serta mengetahui kehidupan sehari-hari dari anak asuh mereka. “Menjadi orang tua asuh merupakan pengalaman pertama saya. hal ini pun menjadi pembelajaran juga untuk saya. saya pun mengharapkan agar anak asuh dapat menggapai cita-cita dan saya pun ingin melindungi mereka. Pada saat interaksi tadi saya pun menanyakan biodata lengkap mereka agar mudah berkomunikasi dan saya juga dapat memantau mereka,” ungkap Zainah Mawardi.
Keakraban dan kedekatan terjadi antara orang tua asuh dengan anak asuh mereka
Artikel Terkait
Kelas Budi Pekerti yang Begitu Berkesan
16 Mei 2016Cindy Gusti Melania, salah satu anak kelas budi pekerti merasakan perubahan positif setelah mengikuti kelas budi pekerti.