Memberi Manfaat Bagi Masyarakat Melalui Baksos Kesehatan
Jurnalis : Abdul Rahim (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : - Abdul Rahim, Mie Li (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)Jumat, 12 Oktober 2018, Tzu Chi Tanjung Balai
Karimun mengikuti bakti sosial kesehatan yang diadakan Tzu Chi Batam di RS.
Budi Kemuliaan Batam, Kepulauaan Riau.
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena akan mendasari peningkatan kualitas dan kuantitas hidup seseorang dalam bermasyarakat. Bagi seseorang yang memiliki penyakit tentu akan sangat sulit baginya untuk beraktivitas, apalagi ditambah dengan kurangnya wawasan tentang cara pengobatan ataupun ketidakmampuan ekonomi untuk mendapatkan penanganan medis, seseorang bisa pasrah dengan penyakit dideritanya.
Untuk menyucikan hati manusia, mewujudkan masyarakat aman dan tenteram, serta dunia terhindar dari bencana, Yayasan Buddha Tzu Chi memiliki 4 Misi Utama yang salah satunya adalah Misi Kesehatan. Misi tersebut bertujuan untuk membantu seseorang agar bisa terlepas dari penyakit yang di derita salah satunya dengan diadakannya baksos kesehatan. Tidak hanya sekedar membantu dalam pengobatan tetapi dalam misi ini, relawan juga akan memberikan perhatiannya kepada para penerima bantuan agar mereka merasa nyaman.
Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dengan
hati-hati menuntun pasien saat sampai di pelabuhan Harbour Bay, Batam menuju ke
RS. Budi Kemulian.
Kegiatan untuk membantu melepaskan seseorang dari penyakit tersebut juga dilakukan pada Jumat, 12 Oktober 2018. Dimana Tzu Chi Batam yang bekerja sama dengan RS Budi Kemuliaan mengadakan bakti sosial (baksos) kesehatan. Tzu Chi Tanjung Balai Karimun yang lokasinya tidak jauh dari Batam kemudian ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Baksos kesehatan ini pun menerima pengobatan 4 kategori penyakit yaitu, Katarak, Benjolan, Hernia, dan Bibir Sumbing. Kegiatan baksos ini merupakan wujud rasa cinta kasih kebersamaan antar sesama manusia serta sebagai bentuk kepedulian Tzu Chi terhadap masyarakat Kepulauan Riau yang membutuhkan bantuan kesehatan.
Salah satu pasien bernama Tjong Tek pasien Pyterigium melakukan pengecekan tensi sebelum melakukan
operasi pada matanya.
Tidak hanya ikut membantu pelaksanaan baksos kesehatan, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun juga membawa 24 pasien yang dapat ditangani dalam baksos tersebut. Sebelumnya pasien dari Tanjung Balai Karimun berjumlah 101 orang, tetapi setelah melalui 3 kali proses screening, jumlahnya pun menyusut. Dari ke-24 pasien tersebut terdapat 10 pasien Katarak, 5 pasien Minor Lokal, 2 pasien Minor GA, 2 pasien Hernia, dan 5 pasien Pyterigium.
Para pasien yang telah lolos screening ini diberangkatkan menjadi 2 gelombang untuk mendapatkan pengobatan dalam baksos supaya tidak tumpang tindih penanganannya dengan pasien dari Batam. Gelombang pertama sebanyak 15 pasien diberangkatkan dari Tanjung Balai Karimun pada Jumat, 12 Oktober 2018 menuju ke Batam untuk mendapatkan penanganan operasi di Rumah Sakit Budi Kemuliaan.
Raja Jamir menggendong anaknya Raja wahyu Hidyat yang merupakan pasien Hernia menuju keruangan pemulihan setelah selesai melakukan operasi.
Salah pasien yang ikut gelombang pertama ini adalah Tjong Tek (59). Ia merupakan pasien Pyterigium yang mengetahui baksos yang diadakan Tzu Chi ini dari anaknya yang juga relawan. "Ini sudah kedua kalinya ikut baksos Tzu Chi. Hati pun tak apa-apa (tidak khawatir dengan proses operasi) terima kasih banyak-banyak sudah mau mengobati penyakit saya," ucap Tjong Tek saat ditanya relawan.
Kemudian pada hari kedua atau tepatnya pada Sabtu, 13 Oktober 2018, gelombang kedua pasien dari Tanjung Balai Karimun diberangkatkan. Sebanyak 9 pasien yang berangkat ini setibanya di Batam langsung menuju RS Budi Kemuliaan untuk melakukan operasi. Sementara itu, pada hari kedua baksos ini untuk pasien yang telah melakukan operasi katarak juga akan melakukan Post-Op. Pada tahap ini dokter spesialis mata akan melakukan pengecekan kembali kondisi mata pasien setelah satu hari operasi.
Karsi, pasien
Pyterigium merasa sangat senang dan berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu
Chi Indonesia yang telah melakukan operasi katarak dimatanya.
Bukan hanya pasien yang merasa bahagia, para keluarga dan orang tua yang mengantar para pasien pun juga turut merasakan manfaat dari baksos ini. Salah satunya adalah Raja Jamir (38), ia merupakan orang tua dari pasien Hernia bernama Raja Wahyu Hidayat. Raja Jamir merasa sangat senang dangan pelayanan yang diberikan oleh Tzu Chi, ia pun menceritakan pertama kali mengetahui anaknya mengalami hernia pada umur 1.5 tahun.
Saat itu, istrinya sedang memandikan Raja Wahyu Hidayat dan melihat terdapat benjolan dibawah alat kelamin anaknya. Dengan inisiatif sendiri, anak tersebut dibawa untuk mendapatkan penaganan medis, namun dengan keterbatasan biaya dan umurnya masih balita, orang tuanya pun mengurungkan niat untuk melakukan operasi.
Semakin bertambahnya usia sang anak, rasa sakit pun semakin dirasakan oleh Raja Wahyu Hidayat. Akhirnya dalam baksos yang diadakan kali ini, Raja Wahyu Hidayat dan orang tuanya berjodoh dengan Tzu Chi. “Kebetulan saya ada teman yang beragama Buddha di Tanjung Balai Karimun, jadi dia mengusulkan untuk ikut pengobatan gratis yang diadakan oleh Tzu Chi. Teman-teman saya yang lain juga mengatakan bahwa pelayanan di Tzu Chi itu bagus, jadi saya mencoba membawa anak saya berobat disini,” ungkap Raja Jamir.
Ketua Tzu Chi Tanjung
Balai Karimun, Sukmawati (tengah) memberi semangat dan motivasi kepada salah
satu pasien setelah melakukan operasi.
Sementara itu, Karsi (59) salah satu pasien yang mengikuti baksos pada kali ini mengetahui informasi kegiatan baksos yang diadakan oleh Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dari cucunya yang bernama Rita Rahayu. Cucu dari Karsi ini pernah mengikuti kegiatan-kegiatan Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun. Jalinan jodoh pun berlanjut sampai baksos. Karsi juga merasa senang dengan adanya kegiatan baksos ini. “Saya sangat senang, pak. Dan terima kasih kepada dokter Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah melakukan operasi katarak di mata saya,” ucap Karsi.
Bakti sosial kesehatan Tzu Chi yang diadakan di Batam ini pun berlangsung selama 3 hari (12-14 Oktober 2018). Kegiatan ini juga berjalan dengan lancar berkat dukungan dari Tzu Chi Batam, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, dan berbagai instansi serta sumbangsih dari beberapa perusahaan swasta. “Kita ucapkan banyak terima kasih kepada instansi-instansi yang telah membantu kita. Karena sangat-sangat meringankan beban kita sehingga persiapan kegiatan (baksos) kita lebih bagus,” ungkap Sukmawati, Ketua Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Ia juga menghimbau kepada pasien yang tidak lolos screening agar tidak bersedih hati, karena Tzu Chi Tanjung Balai Karimun siap membantu pasien diluar dari kegiatan baksos tersebut. “Kita juga coba membantu bagi pasien yang tidak bisa ditangani, kita akan jadikan kasus khusus yang akan ditangani yayasan,” tambah Sukmawati.
Susi (kanan) selaku wakil koordinator baksos Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menyiapkan tanda pengenal sesaat sebelum para pasien bertolak menuju Batam dari pelabuhan Tanjung Balai Karimun.
Di akhir kegiatan, Susi, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun yang menjadi Wakil Koordiantor pasien yang akan mengikuti baksos kesehatan Tzu Chi di Batam ini merasa bersyukur karena kegiatan baksos kali ini berjalan dengan lancar. “Mungkin setelah mengikuti operasi dalam baksos ini, kita berharap hidup pasien bisa menjadi lebih baik dan dapat beraktivitas seperti biasanya,” ucap Susi. Tujuan dari kegiatan baksos ini juga mencerminkan salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen “Hadapilah masa sakit sebagai sesuatu yang alami. Beristirahatlah saat sakit dan bekerjalah kembali setelah sembuh. Jangan biarkan waktu berlalu dengan sia-sia.”
Artikel Terkait
Telemedicine TIMA Indonesia, Bentuk Lain dari Bakti Sosial Kesehatan di Masa Pandemi
08 Maret 2022Layanan Telemedicine TIMA Indonesia telah banyak membantu masyarakat yang terpapar Covid-19. Lebih dari 218 pasien berkonsultasi dengan para dokter TIMA, serta menerima paket obat dan vitamin.