Memberi Perhatian dan Peduli Kesehatan Oma Opa
Jurnalis : Suyanti Samad (He Qi Pusat), Fotografer : Robby Lulianto (He Qi Pusat)Yoppie Budianto Shixiong, menuntun seorang nenek menapak anak tangga setelah selesai menerima bantuan pengobatan gratis dari Tzu Chi. Minggu, 22 Juni 2014, Tzu Chi melaksanakan pengobatan kesehatan gratis bagi warga lanjut usia (diatas 50 tahun) Pademangan Timur.
Minggu yang cerah, pada tanggal 22 Juni 2014, di depan tempat parkir kantor Kelurahan Pademangan Timur didirikan dua buah tenda biru yang berlogo dan bertulisan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia sebagai tempat pelaksanaan pengobatan kesehatan gratis bagi warga lanjut usia (diatas 50 tahun) Pademangan Timur khususnya warga RW03, RW04, RW06, RW09, RW10, Pesangrahan. Di bawah tenda biru, tersusun rapi puluhan kursi tunggu, satu meja pendaftaran dan tempat pengukuran berat badan. Di halaman kantor ditata menjadi tempat apotek kecil terdapat 2 meja penerimaan resep dokter, satu meja tempat menjelaskan obat yang diterima oleh oma opa, dan ruang tunggu oma opa. Sedangkan di ruang dalam kantor, terdapat satu meja pemeriksaan tekanan darah, 1 meja dokter pemeriksaan kesehatan, ruang tunggu oma opa, serta 1 ruang kecil ditata 3 meja dokter pemeriksaan kesehatan oma opa.
Baksos kesehatan lansia adalah kegiatan rutin (per 3 bulan) yang diselenggarakan oleh relawan Tzu Chi komunitas Xie Li Pademangan. Baksos kesehatan hari ini didukung oleh 31 orang relawan Tzu Chi, 8 orang dokter umum, 1 orang dokter gizi, 2 orang apoteker 1 orang asisten apoteker dan 5 orang mahasiswa kedokteran, berlangsung dari pukul 7.30 pagi hingga sekitar pukul 11.30 siang, dan telah berhasil memeriksa sebamyak 115 oma opa. Hari ini, oma opa yang datang lebih sedikit dari baksos 3 bulan kemarin karena pada 13 Juni 2014 diadakan baksos lansia dari Saibaba India, dan 15 Juni 2014 dari gereja Alfonsus, juga memperingati HUT Paroki. Kedua kegiatan yang sama ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Pademangan Timur.
Di meja pengambilan obat, para oma opa dijelaskan dengan seksama tentang cara pemakaian obat.
Di mulai dari meja pendaftaran, para oma opa didata, diberi no urut antrian, kertas resep dan diukur berat badan. Kemudian ke meja pengukuran tekanan darah, yang didampingi dan dituntun para relawan Tzu Chi. Para dokter Tzu Chi dalam baksos ini tidak hanya sekadar memeriksa oma opa dan menuliskan resep, tetapi dengan penuh kesabaran mendengarkan keluhan oma opa dan memberikan penjelasan atas kondisi kesehatan oma opa. Sedang pada meja pengambilan obat pun, para oma opa dijelaskan dengan seksama tentang cara pemakaian obat dan jenis makanan yang harus dihindari. Ini adalah wujud sentuhan cinta kasih relawan Tzu Chi pada oma opa.
Wujud Bakti Pada Orangtua
"Ada
2 hal yang tidak bisa ditunda di dunia ini adalah berbakti pada orang tua dan
melakukan kebajikan." Kata perenungan Master
Cheng Yen.
Oma Mina yang ditemani anaknya, mengeluh sering sakit pada kakinya, pusing, dan muntah-muntah. Anaknya menjelaskan mamanya menderita darah tinggi, juga fertigo yang berakibatkan stroke pada tubuh bagian kirinya. Dokter Andreas menjelaskan agar setiap hari oma harus melakukan gerakan ringan pada kedua tangan. Gerakan ini harus dibantu anaknya untuk mempercepat permulihan kekakuan pada otot tangan.
Dokter Andreas, dengan cinta kasih memeriksa Oma Mina dan mendengar setiap keluhan dari oma Mina.
Berbeda dengan Opa Sujadi (72), mengalami gangguan pada telinga, pagi ini datang berobat tanpa ditemani oleh keluarganya. Ia mengeluh kakinya sering sakit. Dokter Jandagitandika dengan sabar mendengar setiap keluhan opah ini, dan menjelaskan kadar gula darah opa tinggi sehingga harus menjaga pola makan yang teratur dan istirahat yang cukup.
Dijelaskan oleh dokter Andreas Sanusi Kurniawan, umumnya penyakit manula itu disebabkan adanya kurangnya mendapat perhatian anak terhadapnya, dimana anak-anaknya sibuk dengan pekerjaannya dan sibuk mengurus keluarganya. Oleh karena itu, Tzu Chi mengadakan baksos kesehatan, memberikan perhatian bagi para manula. Hari ini, saya dapat pastikan ada 1 pasien menderita TBC. Pasien ini sudah dirujuk ke RS. Surianti Saroso, melakukan pemeriksaan dahak. Bila pasien ini dinyatakan positif TBC, maka saya akan memberikan rujukan ke puskesmas agar pasien mendapat pengobatan lanjutan secara gratis
Dokter Lukman menambahkan umumnya para manula dengan penyakit degenerative, misalnya darah tinggi, kencing manis (gula), asam urat, kolesterol, dan rematik. Penyakit manula ini menjadi perhatian penting agar tidak berlanjut pada penyakit serius yang lain. Selain mengobati penyakit manula, mereka harus diberikan penjelasan tentang pola hidup sehat, agar mereka dapat berproduktif dalam bekerja mencari nafkah. Sebagian penyakit dapat diatasi dengan obat, sebagian pasien memerlukan rujukan atau penanganan lebih lanjut ke puskesmas. Khusus pasien penderita katarak, mereka dirujuk ke spesialis mata, dan bagi mereka yang tidak mampu, mereka akan dihubungi pada saat Tzu Chi mengadakan pengobatan gratis penderita katarak, sedangkan pasien dengan penyakit tertentu akan diserahkan ke bagian kasus Tzu Chi untuk ditindaklanjuti.
Seorang relawan bersama dengan warga, menuntun seorang opa naik ke becak setelah selesai menerima bantuan pengobatan gratis di Kelurahan Pademangan Timur.
Hari mulai siang, Pak Kelik Sutanto, Ketua Kelurahan Pademangan Timur, baru datang dari serangkaian acara pagi di Monas. Ia sangat mengapresiasi kegiatan ini, ia mengucapkan terimakasih kepada Tzu Chi karena warganya yang tidak mampu khususnya para manula mendapat bantuan pengobatan kesehatan gratis. Semoga kerjasama ini berlanjut pada kegiatan sosial lainnya.
Master Cheng Yen sering mengatakan bahwa sentuhan hangat penuh cinta kasih adalah obat yang paling mujarab bagi orang yang sedang sakit. Demikian di setiap baksos kesehatan, para relawan Tzu Chi menuntun lansia seperrti menuntun orang tua sendiri. Para dokter dan tenaga medis Tzu Chi dengan penuh cinta kasih melayani para pasien sebagai anggota keluarga sendiri.