Memberikan Hal Baru yang Tetap Benar, Bajik, dan Indah

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Augustina, Ryanto (Tzu Chi Medan)

Amir Soe (kanan) dan Djohar Djaja (kiri) mengadakan talk show relawan dalam Gathering Zhen Shan Mei dengan dipandu moderator Leo Rianto (tengah).

Relawan Tzu Chi Medan komunitas He Qi Jati Medan mengadakan Gathering Zhen Shan Mei dengan tema Trendsetter pada 21 Agustus 2022 di Jingsi Books & Café Medan, Jln. Kompleks Jati Junction Medan. Kegiatan ini diikuti oleh 35 orang (14 panitia dan 21 peserta).

Gathering ini diisi dengan sesi talk show dengan moderator Leo Rianto dan Djohar Djaya juga Amir Soe sebagai narasumber. Dalam sesi ini, relawan diajak bersama-sama menonton cuplikan video narasumber baru kemudian para peserta mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sekilas tentang video yang ditampilkan.

“Saya awalnya masuk Tzu Chi karena pintu Xun Fa Xiang (program mendengarkan Dharma di pagi hari). Pada waktu itu saya masih di Jakarta,” kata Amir Soe, mengawali kisahnya. “Dari Tzu Chi saya belajar berbagai misi, yaitu misi amal, pendidikan, kesehatan dan juga budaya humanis. Nah misi budaya humanis adalah metode dari Master Cheng Yen untuk menginspirasi orang dan mensucikan hati semua orang,” lanjutnya.

Menurut Amir Soe, misi budaya humanis ini menyampaikan yang benar, bajik, dan indah. Melalui misi ini, relawan mewariskan Dharma melalui foto atau tulisan untuk generasi penerus. “Apa yang kita pelajari dari Tzu Chi perlu disebarkan dalam lingkungan keluarga, teman, relasi, dan lain-lain sehingga bemanfaat bagi orang lain selain dari kita sendiri. Seperti zaman Buddha 2.500 tahun yang lalu ada muridnya yang bernama Purna Maitrayani Putra menyebarkan ajaran Buddha,” tutur Amir Soe.

Djohar Djaja menyerahkan suvenir berupa kunang-kunang kepada Lorensia yang berhasil menjawab pertanyaan.

Djohar Djaya, narasumber selanjutnya juga berbagi tentang bagaimana ia terinspirasi dan bergabung dengan Tzu Chi karena menonton DAAI TV. “Selama mengikuti (menjadi relawan Tzu Chi) banyak melihat, banyak belajar dan mensyukuri sehingga merasakan kedamaian batin. Menjadi relawan Zhen Shan Mei juga membuat kita berpikir bagaimana kita bisa menginspirasi orang lain (melalui tulisan, foto, atau video) agar orang lain tidak merasa galau atau risau,” papar Djohar Djaja.

Lebih lanjut, Djohar Djaja mengharapkan semua relawan memiliki konsep trendsetter, yaitu pencipta inovasi. Dimana mereka dapat menyesuaikan dengan kondisi zaman global sekarang dan semua barisan relawan Tzu Chi dapat belajar semua misi dan visi Tzu Chi.

Setiap Relawan Adalah Relawan Zhen Shan Mei

Relawan Roslinayun (ketiga dari kanan) salah satu peserta yang mengikuti quiz dan mendapat suvenir. Setelah mengikuti acara ini, ia paham dan setuju bahwa relawan komunitas perlu lebih banyak tahu tentang Zhen Shan Mei, agar misi amal bisa mendapatkan foto yang bagus dan berbudaya humanis.

Roslinayun, salah peserta mengaku sangat terinspirasi dan mendapatkan manfaatnya. Ia sadar betul bahwa setiap relawan adalah relawan Zhen Shan Mei karena di setiap kegiatan Tzu Chi, dibutuhkan relawan yang bisa mendokumentasikan kegiatan.

“Seperti saya sebagai pengurus misi amal, saya berharap semua relawan misi amal mengetahui bagaimana cara mengambil dokumentasi foto yang benar sesuai budaya humanis dan etika Tzu Chi agar foto yang didapat bisa menjadi catatan sejarah relawan, karena masih banyak relawan asal foto, mendokumentasikan yang kadang fotonya tidak bisa dipakai karena objek tidak jelas dan kurang sopan,” papar Roslinayun.

Effendi Leman (kiri) sangat mengharapkan kegiatan Gathering Zhen Shan Mei ini rutin dibuat karena dapat memotivasi, mengedukasi, untuk menghasilkan dokumentasi yang berbudaya humanis.

Selain Roslinayun, ada pula Effendi Leman yang juga memuji smua materi yang telah disharingkan oleh narasumber. “Semoga Gathering Zhen Shan Mei bisa sering diadakan dan diikuti relawan dari misi lainnya sehingga bisa lebih mengetahui detail mengenai etika dan budaya humanis Tzu Chi dalam menjalankan misi Tzu Chi,” harap Effendi.

Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk menginspirasi, memotivasi dan mengedukasi para relawan baik itu relawan Zhen Shan Mei atau umum. Sebagai kordinator kegiatan Rifandi merasakan mendapat pengetahuan dan perkembangan mengenai Zhen Shan Mei. “Harapan saya semoga semakin banyak relawan yang terinspirasi dan termotivasi akan dunia Zhen Shan Mei dan semakin bertambah barisan relawan Zhen Shan Mei yang bisa mengispirasi masyarakat,” tutur Rifandi.

Harapan tersebut sama seperti doa Lim Ik ju ketua He Qi Jati Medan yang menuturkan, “dengan gathering ini semoga terbentuk relawan yang berbudaya humanis, beretika, dan menghasilkan karya yang menginspirasi kita semua.”

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Memberikan Hal Baru yang Tetap Benar, Bajik, dan Indah

Memberikan Hal Baru yang Tetap Benar, Bajik, dan Indah

02 September 2022

Relawan Tzu Chi Medan komunitas He Qi Jati Medan mengadakan Gathering Zhen Shan Mei dengan tema Trendsetter pada 21 Agustus 2022 di Jingsi Books & Café Medan. Kegiatan ini diikuti oleh 35 orang (14 panitia dan 21 peserta).

Kunang-kunang Zhen Shan Mei

Kunang-kunang Zhen Shan Mei

20 April 2022

Relawan Zhen Shan Mei Tzu Chi Medan mengadakan gathering yang diikuti oleh 41 relawan guna mengumpulkan kembali para relawan yang telah merekam jejak cinta kasih di Tzu Chi Medan.

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -