Memberikan Pemahaman Tentang Pemanasan Global

Jurnalis : Calvin ( Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin, Lissa (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

doc tzu chi indonesia

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas Tzu Shao, Sabtu, 17 Maret 2018. Sebanyak 38 relawan berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Pemanasan Global adalah peristiwa naiknya suhu rata-rata permukaan bumi yang disebabkan meningkatnya emisi gas rumah kaca pada atmosfer. Usia bumi yang semakin tua, serta meningkatnya aktivitas industri dan suhu permukaan bumi membuat dampak pemanasan global semakin terasa hari demi hari. Peningkatan suhu di permukaan bumi ini bisa berdampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup dan kondisi alam di bumi.

Pada Sabtu, 17 Maret 2018, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas Tzu Shao yang mengusung tema tentang Pemanasan Global (global warming). Tepat pada pukul 19.00 WIB, para relawan berserta murid-murid Tzu Shao sudah duduk pada tempat yang sudah disediakan sembari menunggu kegiatan dimulai. Kegiatan pun diawali dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen, setelah itu bersama-sama menyanyikan Mars Tzu Chi dan Membacakan 10 Sila Tzu Chi.

doc tzu chi indonesia

Murid-murid Tzu Shao dan relawan diberikan sebuah tayangan Lentera Kehidupan berjudul “Mengenang Perjalanan Tzu Chi Indonesia.” Intisari dari tayangan ini adalah bahwa satu benih bisa tumbuh menjadi tak terhingga.

doc tzu chi indonesia

Para relawan dan Tzu Shao memainkan game yang harus menuntut kejelian dan kecepatan saat memainkannya. Relawan dan Tzu Shao tampak senang saat memainkan game yang berjudul Form Your Molecule.

Setelah itu, para relawan diberikan sebuah tayangan Lentera Kehidupan dari Master Cheng Yen yang berjudul “Mengenang Perjalanan Tzu Chi Indonesia”. Dalam video itu dikatakan bahwa Tzu Chi sudah menyalurkan bantuan ke negara-negara di setengah belahan dunia, dan masih banyak tempat yang belum dijangkau oleh relawan. Namun di negara yang sangat makmur sekalipun tetap ada orang yang hidup menderita. Intisari dari Lentera Kehidupan tersebut adalah bahwa satu benih bisa tumbuh menjadi tak terhingga dan senantiasa menghimpun cinta kasih.

Sebelum masuk ke materi, relawan memberikan beberapa game untuk dimainkan murid-murid Tzu Shao bersama para relawan. Games yang dimainkan adalah Form Your Molecule dan Say My Name, kedua permainan ini mencairkan suasana dan mempererat hubungan antar relawan bersama para Tzu Shao. Setelah memainkan game, Wiyzhien, relawan selaku pembawa materi memberikan pengetahuan dan wawasan tentang Pemanasan Global kepada para Tzu Shao. Ia pun menjelaskan faktor penyebab pemanasan global.

doc tzu chi indonesia

Wiyzhien selaku pembawa materi memberikan pengetahuan dan wawasan tentang Pemanasan Global kepada para partisipan.

doc tzu chi indonesia

Sumarni mendapatkan banyak ilmu pengetahuan dari kelas kali ini. Antara lain tentang hemat air, menyelamatkan bumi, dan menjaga kebersihan.

“Salah satu penyebab terjadinya pemanasan global adalah Efek Rumah Kaca. Dampak dan gejala dari pemanasan global di antaranya meningkatnya level permukaan laut dan perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Untuk itu kita harus menyelamatkan bumi dengan melakukan 1 Hari 5 Kebajikan yaitu, vegetarian, hemat air, hemat energi, menggunakan alat makan sendiri dan menggunakan transportasi umum,” jelas Wiyzhien.

Di penghujung acara, Wiyzhien mengajak para murid Tzu Shao bersama relawan untuk memainkan game yang berjudul Gimme Five. Game yang dimainkan ini berkaitan dengan tema yang diusung. Anak-anak hanya perlu menjawab pertanyaan dari kertas yang mereka ambil. Game ini sekaligus untuk menguji ilmu pengetahuan dan wawasan mereka setelah mengikuti materi yang telah dibawakan oleh Wiyzhien. Permainan ini berjalan dengan seru, ada beberapa tim yang harus mengambil tiga kali pertanyaan sampai mereka menjawab dengan benar dan baru game ini dianggap selesai.

doc tzu chi indonesia

Tampak begitu seriusnya relawan dan Tzu Shao saat memainkan permainan yang berjudul Gimme Five.

Salah satu anak asuh, Sumarni (14) merasa kegiatan yang diadakan ini sangat bermanfaat dan menarik baginya. “Saya bisa mendapatkan banyak ilmu pengetahuan di sini, contohnya dapat pelajaran tentang hemat air, selamatkan bumi dan menjaga kebersihan. Kegiatan ini juga sangat menyenangkan karena dihiasi dengan game-game,” kata Sumarni.

Bumi juga seperti manusia yang harus dijaga kondisinya. Apabila salah satu unsur mengalami gangguan atau rusak maka akan berakibat fatal. Karena itu setiap orang harus menjaga bumi layaknya menjaga diri kita sendiri agar bumi tidak terus menerus mengalami kerusakan seperti pemanasan global.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Perayaan Hari Waisak dan Hari Bakti Kelas Budi Pekerti

Perayaan Hari Waisak dan Hari Bakti Kelas Budi Pekerti

05 Juni 2018
Anak-anak kelas budi pekerti merayakan Hari Waisak dan hari bakti secara bersamaan, di gedung C Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng pada 27 Mei 2018. Salah satu hal yang penting dalam acara ini adalah membasuh kaki orang tua.
Terima Kasih Mama

Terima Kasih Mama

28 Desember 2015
Pada 20 Desember 2015, kelas budi pekerti memasukkan sebuah drama yang dipadukan dengan video yang menceritakan bahwa sejak masih di dalam perut, mama sudah mencurahkan begitu banyak cinta kasih kepada anaknya. Tema ini dipilih mengingat kegiatan ini berdekatan dengan Hari Ibu.
Menyucikan Hati dengan Pendidikan Moral

Menyucikan Hati dengan Pendidikan Moral

23 April 2019

Kelas bimbingan budi pekerti He Qi Pusat kembali diadakan pada Minggu, 14 April  2019. Kali ini temanya adalah pendidikan moral. Anak-anak diberikan pengajaran agar mampu berinteraksi sesuai nilai moral yang berlaku di lingkungan masyarakat.

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -