Memberikan Semangat Baru di Perayaan Hari Natal

Jurnalis : Dwi Hariyanto (Tzu Chi Tg. Balai Karimun), Fotografer : Beverly, Calvin (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)

doc tzu chi indonesia

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan perayaaan Natal bersama para Gan En Hu, Minggu 17 Desember 2017. Perayaan Natal belum lengkap tanpa hadirnya Santa Claus. Sosok Santa Claus mengingatkan siapapun tentang perlunya memberikan perhatian terhadap sesama melalui pemberian hadiah.

Bulan Desember merupakan bulan yang dinantikan oleh kebanyakan umat Kristiani. Ya, karena di bulan Desember umat Kristiani merayakan  hari raya Natal. Begitu juga umat Kristiani yang ada di Tanjung Balai Karimun yang sangat menantikan Natal. Dan pada Senin, 17 Desember 2017, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan acara perayaan Natal bersama dengan para Gan En Hu yang beragama Kristen.

Kegiatan ini berlansung sangat meriah, dimulai pada pukul 09.00 – 11.00 WIB. Suasana ruangan penuh dengan ornamen-ornamen Natal yang dibuat dari barang-barang daur ulang. Ada pohon Natal yang didapatkan dari depo daur ulang yang dihias dengan petai, membuat pohon natal menjadi menarik. ada juga tungku api yang terbuat dari kardus dan lampu-lampu juga diperoleh dari depo daur ulang.

Saat diputar tayangan Lentera Kehidupan dari Master Cheng Yen, ada seorang Gan En Hu yang merasa tercerahkan. Muncullah semangat baru untuk menjalani hidupnya.

doc tzu chi indonesia

Murid-murid kelas budi pekerti Tzu Chi dan anak-anak dari para penerima bantuan Tzu Chi atau Gan En Hu saling berbaur. Mereka tampak sangat bahagia saat menari bersama.

“Kegiatan ini sangat luar biasa. Di sini saya bisa banyak belajar, memberikan semangat pada keluarga kami untuk hidup lebih maju lagi. Oleh karena itu saya mengajak keluarga saya untuk bisa lebih menghemat makanan dan bisa mengumpulkan barang-barang daur ulang untuk ikut berbagi pada orang lain,” ungkap Parulian.

Parulian (41) merupakan Gan En Hu yang baru saja diterima kasusnya oleh Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Parulian mempunyai tujuh orang anak yang semuanya masih kecil-kecil. Anak pertamanya baru kelas 1 di salah satu SMK swasta di Karimun. Anak pertamanya tidak bisa melanjutkan sekolah karena keterbatasan biaya. Tetapi tahun ajaran baru nanti dia akan memasukkan anaknya di sekolah negeri yang biayanya tidak begitu mahal bila dibandingkan di swasta.

Kegiatan pada hari itu semakin meriah saat anak-anak kelas budi pekerti Xiao Tai Yang menari diiringi lagu Natal. Dengan lemah gemulai mereka menari sehingga membuat para Gan En Hu merasa terhibur. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian bingkisan Natal.

doc tzu chi indonesia

Parulian mengaku mendapatkan banyak inspirasi dari kegiatan ini, seperti semangat untuk hidup lebih maju lagi.

Martinus Matahari (56), adalah salah satu Gan En Hu yang menderita hernia dan kencing manis. Jodoh baik dengan Yayasan Buddha Tzu Chi terjalin saat ia mengajukan pengobatan untuk operasi hernia. Opa Martinus panggilan akrab relawan kepadanya, Opa telah dioperasi pada tanggal 13 Desember 2017 lalu di RSUD Muhammad Sani Karimun.

“Kegiatan hari ini sangat bagus sekali. Saya sangat senang sekali karena masih ada orang yang peduli pada kami. Padahal hari ini juga ada kegiatan ibadah di gereja tetapi saya menyempatkan untuk hadir di sini dahulu,” ujar Opa Martinus.

Selama menjalani operasi, Opa Martinus sangat terkesan dengan relawan yang begitu peduli dan dengan welas asih membantunya. “Para relawan sangat baik, mereka sangat memperhatikan kami saat kami menjalani operasi. Ini yang paling saya suka,” tambah Opa Martinus.

doc tzu chi indonesia

Opa Martinus sangat senang dengan perayaan Natal yang diadakan oleh relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun ini.

Di tengah acara sharing dari Gan En Hu, ada hal yang menarik. Ada salah satu Gan En Hu yang ingin menyumbangkan lagu untuk menghibur semua yang hadir pada kegiatan itu. Suara merdu Opa Tedy menyanyikan lagu Natal menghibur semua orang. Opa Tedy salah satu Gan En Hu yang tidak bisa melihat lagi karena sakit yang dideritanya. Walau begitu Opa Tedy tidak merasa putus asa, ia tetap bersemangat menjalani hidup. Opa Tedy juga memuji para relawan yang sangat memperhatikannya.

“Tidak ada kata yang bisa menggambarkan kelembutan hati para relawan. Mereka selalu membantu tanpa lelah. Walaupun mereka memiliki hati yang lembut dan penuh welas asih tapi mereka bisa menghasilkan hal yang luar biasa,” kata Opa Tedy.

Kegiatan pada hari itu pun berakhir pada pukul 11.00 WIB. Relawan mengajak para Gan En Hu untuk turun dengan rapi guna menikmati makanan yang sudah disuguhkan para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Selamat Hari Natal..

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Berbagi di Tengah Kekurangan

Berbagi di Tengah Kekurangan

13 Juni 2022

Setelah sempat vakum hampir dua tahun lebih, Gathering Gan En Hu di Tzu Chi Pekanbaru diaktifkan kembali pada Minggu, 5 Juni 2022 yang dikemas dalam acara Ramah Tamah dan Sharing Bersama. .

Kasih Seorang Ibu

Kasih Seorang Ibu

10 Januari 2017
Pada gathering pembagian bantuan pada awal tahun 2017, relawan Tzu Chi menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan para Gan En Hu atas hal yang tidak dapat ditunda dalam kehidupan ini—bakti terhadap orang tua. Kegiatan diadakan pada tanggal 8 Januari 2017.
Bingkisan untuk Gan En Hu

Bingkisan untuk Gan En Hu

16 Desember 2016

Relawan menyiapkan ratusan bingkisan yang akan dibagikan kepada para gan en hu (penerima bantuan Tzu Chi) yang pulang ke rumah batin pada tanggal 18 Desember 2016 nanti di Kantor Tzu Chi Medan.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -