Memberikan Teladan Baik Dalam Pelatihan Relawan Abu Putih 1

Jurnalis : Subandi Chandra (He Qi Barat), Fotografer : Halim Kusin; James Yip; Bobby; Subandi Chandra (He Qi Barat)

Dalam pelatihan, para relawan diimbau untuk berdiri tegak dan rapi. Ini mencerminkan budaya humanis dan semangat Tzu Chi dalam berkegiatan.

Di Minggu pagi yang cerah tanggal 15 November 2015, pukul  07.15 WIB, sebanyak 13 relawan Tzu Chi yang bertugas sebagai mentor dari Wilayah Barat telah berkumpul di Aula Blok C, Sekolah Cinta Kasih, Cengkareng, Jakarta Barat. Hari itu akan diadakan acara Pelatihan Relawan Abu Putih I  Wilayah Barat Tahun 2016. Untuk kelancaran tugas mentor, maka pada hari Sabtu, 14 November 2015 para mentor telah diberikan pengarahan oleh Elly Wijaya selaku koordinator mentor. Pengarahan secara detail perlu diberikan karena pada pelatihan abu putih 1 ini, cukup banyak relawan yang baru pertama kali mengikuti pelatihan. Mentor harus menunjukkan tata krama, penampilan yang baik dan benar,  membimbing peserta untuk mematuhi peraturan dan kesepakatan yang  telah ditetapkan, serta menjadi penghubung antara peserta dan panitia penyelenggara. “Harapannya  agar mentor dapat memberikan teladan yang baik kepada peserta pelatihan karena apa yang disampaikan dan ditampilkan oleh mentor akan selalu diingat oleh peserta,” ungkap Elly Widjaja.

Untuk menunjukkan teladan yang baik, mentor harus hadir lebih awal dari peserta dan menunggu ditempat yang telah ditentukan. Para mentor dibagi menjadi 13 kelompok yang  terdiri diri 5 kelompok pria dan 8 kelompok wanita.  Satu persatu peserta mulai memenuhi kursi-kursi peserta. Para mentor menyambut dengan hangat kedatangan mereka. Sambil menunggu dimulainya acara dan menunggu relawan yang masih belum hadir, mentor memberikan formulir yang berisi tentang informasi  data pribadi peserta.

Acara pelatihan dimulai pada jam 08.00. Para mentor dengan tertib, membawa para peserta  ke tempat duduk yang telah disediakan. Meggi, selaku pembawa acara membuka acara pelatihan dengan mengajak seluruh peserta dan panitia pelatihan melakukan penghormatan kepada Master Cheng Yen, dilanjutkan dengan menyanyikan Mars Tzu Chi dan membaca 10 Sila Tzu Chi. Selanjutnya para pembicara yang terdiri dari relawan senior memberikan materi pelatihan dan juga berbagi cerita mengenai pengalaman mereka kepada para peserta. Di sesi pertama pelatihan, peserta diajak untuk  mengetahui dan memahami welas asih dan kebijaksanaan Master Cheng Yen. Dilanjutkan dengan sharing mengenai kegiatan amal yang merupakan akar dari 4 misi Tzu Chi, serta penjelasan keindahan budaya humanis yang meliputi penampilan, cara makan, duduk, berdiri, melangkah bahkan cara tidur yang sehat. Saat makan siang para peserta pelatihan diajak mempraktikkan keindahan budaya humanis. Para mentor membawa peserta dalam barisan yang rapi, teratur menuju ruang makan. Di sana mentor memperlihatkan budaya makan Tzu Chi dan mengajak para peserta untuk membersihkan alat makan yang telah digunakan untuk membantu meringankan pekerjaan relawan pelayanan (Sheng Huo Zu) sebagai bentuk gotong royong.

Christine Desyliana,relawan Tzu Chi memberikan pengarahan mengenai tatakrama di meja makan kepada para peserta pelatihan


Saat istirahat, para peserta menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh relawan Tzu Chi di bagian pelayanan (Sheng Huo Zu)

Pada sesi kedua peserta diajak menyaksikan peragaan isyarat tangan, sharing tentang perjalanan kehidupan relawan senior, Jhony Chandrina, kemudian para peserta pelatihan dijelaskan mengenai sistim kerelawanan Tzu Chi yang dikenal sebagai 4 in 1 sekaligus memperkenalkan para fungsionaris dari Wilayah Barat. Untuk lebih memahami dan mengingat sistem relawan Tzu Chi, panitia mengelompokkan para peserta dalam 5 kelompok. Tiap kelompok berlomba membuat suatu susunan yang menggambarkan 4 in 1, seperti  Master Cheng Yen  katakan :”Bisa mematuhi tata-tertib dalam berorganisasi, bersatu hati, bersikap ramah, saling mengasihi dan bergotong royong berarti sudah mencapai kemajuan dalam pelatihan diri.” Yang terakhir kepada para peserta diberikan penjelasan mengenai langkah menuju relawan biru putih.  

Kesan dari peserta pelatihan

Indra Gunawan, salah satu peserta menerangkan jika dirinya mengenal Tzu Chi pada pertengahan tahun 2015. Sebelum mengikuti pelatihan ini, ia telah mengikuti beberapa kegiatan Tzu Chi. Ia merasakan manfaat sangat besar dalam pelatihan ini karena memperoleh pengetahuan lebih mendalam tentang Tzu Chi. Demikian pula dengan Muliawan Tanean yang bergabung dengan Tzu Chi dengan penuh antusias karena Tzu Chi adalah tempat dimana seseorang dapat bersumbangsih tanpa membeda-bedakan status, suku, agama, ras dan para relawannya penuh rasa kekeluargaan dan saling mengayomi. Pelatihan ini sangat memberi manfaat, karena ia dapat mengenal Tzu Chi lebih baik.


Artikel Terkait

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -