Memberkahi Diri di Jalan Tzu Chi
Jurnalis : Soit (Tzu Chi Medan), Fotografer : Soit, Suriaty (Tzu Chi Medan)Relawan Tzu Chi bersama-sama melakukan pemilahan sampah daur ulang di Griya Riatur Indah dengan titik pemilahan sampah di Kompleks L Jl. Katalia dari jam 8 pagi hingga tengah hari.
Kegiatan Misi Pelestarian Lingkungan Hu Ai Medan Barat kali ini diadakan di Griya Riatur Indah dengan titik pemilahan sampah di Kompleks L Jl. Katalia dari jam 8 pagi hingga tengah hari. Terpilihnya Griya Riatur Indah yang dihuni 400 KK sebagai lokasi untuk Misi Pelestarian Lingkungan ini berasal dari jalinan jodoh Melati Ramli. Ini semua atas inspirasi yang diperolehnya ketika mengikuti kegiatan misi pelestarian lingkungan di Villa Makmur Indah tiga minggu lalu. Melati lalu menawarkan rumahnya yang berada di Griya Riatur Indah sebagai titik kumpul pemilahan sampah.
Melati Ramli mengenal Tzu Chi melalui tayangan DAAI TV sejak tahun 2007. Dari tayangan drama kisah nyata tersebutlah banyak hal yang bisa di pelajarinya, sehingga hal ini membuatnya terinspirasi untuk bergabung menjadi relawan Tzu Chi. Namun karena anak-anaknya yang masih kecil, ia hanya bisa menjadi donatur saat itu.
Di tahun 2016 ini, relawan Komite Tzu Chi, Silvia dan Rose Tan mulai mengajak Melati Ramli untuk ikut keluar mengerjakan Misi Tzu Chi secara langsung. Ia pun mulai mengikuti kegiatan Bedah Buku dan Pelestarian Lingkungan.
Melati Ramli turut mengumpulkan sampah-sampah daur ulang dari sekitar komplek rumahnya untuk dilakukan pemilahan bersama-sama.
Hasil pemilahan sampah daur ulang ini kemudian dibawa ke Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Mandala dan Binjai untuk kemudian dijual. Dana penjualannya pun disumbangkan ke DAAI TV.
Jodoh baik dengan Tzu Chi perlahan mulai berbuah. Pada bulan Agustus 2016, Melati berkesempatan mengikuti kamp Pengusaha Tzu Chi di Taiwan dan bertemu dengan Master Cheng Yen. Dari pertemuan dengan Master Cheng Yen itulah ia menyadari bahwa arti kehidupan ini tidak hanya sekedar menjadi anak, istri, atau pun ibu dari anak-anaknya tetapi juga bisa bersumbangsih bagi orang lain dan melatih diri.
Sepulangnya dari Taiwan, Melati berniat untuk memaksimalkan aktifitasnya untuk berkegiatan Tzu Chi. Satu hal yang sangat ia syukuri dari kegiatan pelestarian lingkungan hari ini adalah suami dan anaknya dari pagi juga ikut memilah sampah. Melati berharap satu keluarga bisa bersama-sama mengikuti kegiatan Tzu Chi dan bersama-sama mengikuti jejak langkah Master Cheng Yen.
Selain keluarga Melati, kegiatan pelestarian lingkungan di Griya Riatur Indah ini juga diikuti sebanyak 4 relawan Komite, 16 relawan calon komite, 5 relawan Abu Putih, dan 7 Relawan rompi. Para relawan ini sebelumnya juga mengikuti pelestarian batin, yaitu Menghirup Dharma di Pagi Hari (Xun Fa Xiang) Di Jing Si Books & Café Komplek Jati Junction pada pukul 06:40 WIB.
Kegiatan pelestarian lingkungan juga mendapat apresiasi dari kedua petugas keamanan di kompleks, yaitu Masino (depan) dan Suherman (belakang). Keduanya terlihat mondar-mandir mengumpulkan sampah dari warga sekitar kompleks.
Hasil pemilahan sampah daur ulang ini kemudian dibawa ke Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Mandala dan Binjai untuk kemudian dijual. Dana penjualannya pun disumbangkan ke DAAI TV. Tidak hanya warga Kompleks Griya Riatur Indah saja, kegiatan pelestarian lingkungan juga mendapat apresiasi dari kedua petugas keamanan di kompleks, yaitu Masino dan Suherman. Keduanya terlihat mondar-mandir mengumpulkan sampah dari warga sekitar kompleks dan membawanya ke titik pemilahan sampah di depan rumah Melati Ramli.
Lain halnya dengan Justina. Seorang relawan yang sudah mengenal Tzu Chi selama 13 tahun namun baru berjodoh menjadi donatur misi amal Tzu Chi. Pada tahun 2016 ini, Silvia berhasil mengajak Justina untuk lebih mengenal visi dan misi Tzu Chi. Ketika Justina diajak ke Jing Si Books & Café di komplek Jati Junction Medan untuk mengikuti kegiatan Bedah Buku, foto Master yg terpajang di sana membuat hatinya tergerak. Ia pun mengucapkan ikrar dalam hati, “Kalau saya berjodoh dengan Master (Cheng Yen), cepat Master kasih jalan buat saya untuk bertemu dengan Master”. Ikrar yang di ucapkan pada bulan Mei 2016 tersebut telah terjawab pada bulan Agustus 2016 dengan mengikuti kamp Pengusaha di Taiwan.
Justina (tengah) melakukan pemilahan sampah bersam arelawan Tzuchi lainnya degan sangat antusias.
Biasanya Justina mengaku bosan mendengarkan Dharma karena sulit untuk dimengerti, namun Dharma yang disampaikan Master Cheng Yen menurutnya sangat jelas dari kalimat-kalimat yang disampaikan dan bisa menginspirasi dalam menyebarkan cinta kasih. Justina pun bertekad untuk bergabung dalam jalan Bodhisatwa Tzu Chi dan mengikuti Pelatihan Abu Putih pada tahun 2017 kelak.
Seperti dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Kita harus melakukan kegiatan pelestarian lingkungan masyarakat dengan baik, demikian juga dengan kelestarian lingkungan batin kita.” Berbuat saja tidak cukup apabila tidak dilandasi dengan Dharma, dengan mendengarkan Dharma dan bisa mempraktikannya barulah kita bisa mengikuti langkah Master.
Artikel Terkait
Pemilahan Sampah Daur Ulang
08 Maret 2016Selamatkan Bumi Kita
07 Mei 2015Tanggal 3 mei 2015, pukul 08.00 WIB disertai cuaca yang mendung, warga sekitar depo berdatangan untuk membawa sampah daur ulang yang akan diberikan kepada relawan Tzu Chi di depo pelestarian lingkungan mini Apartemen Taman Surya 1, Cengkareng, Jakarta Barat. Dengan senyum ramah, relawan menerima sampah daur ulang tersebut. Terlihat antusias relawan yang sangat tinggi demi menyelamatkan bumi. Sambil bekerja, terlihat canda tawa di antara mereka.