Membina Berkah dan Kebijaksanaan dari Misi Amal

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani, Leo Rianto (Tzu Chi Medan)

Budi Dharmawan Ketua misi amal Hu Ai Perintis mengajak relawan ikut melakukan misi amal karena misi amal adalah berkah, bukan beban. Yakini dengan tekad dan kesungguhan hati, semua akan berjalan dengan baik.

Misi amal merupakan pilar utama Tzu Chi yang dijalankan sejak tahun 1969 oleh Master Cheng Yen dan para muridnya di Hualien. Master mengatakan, dengan melihat penderitaan maka timbul hati welas asih. Sebagai murid Master yang baik, Master mengharapkan kita sebagai muridnya dalam melakukan misi amal, mencari jalan mengakhiri penderitaan dan membawa manfaat bagi dunia. Sehingga kita selalu menjadi orang penuh berkah, memberi makna kehidupan dan memupuk akar kebijaksanan.

Mempertimbangkan sekaligus mengingat kembali semangat welas asih yang telah dipesankan Master Cheng Yen, relawan Tzu Chi Komunitas Medan Hu Ai Perintis Medan mengadakan sosialisasi misi amal pada Minggu 5 November 2023 dan diikuti oleh 37 relawan. Pada sosialisasi dan gathering ini, relawan diajak kembali mendalami apa itu Tzu Chi dan misi amalnya.

​Bagi para relawan, Tzu Chi merupakan Universitas kehidupan yang berprinsip cinta kasih universal membantu mereka yang membutuhkan tanpa membedakan suku, ras dan agama. Budi Dharmawan, Ketua misi amal Hu Ai Perintis yang mengisi materi ini menjelaskan dengan rinci bagaimana Tzu Chi dan misi amalnya berawal mula.

“Tujuan misi amal adalah memberi kebahagian dengan hati yang welas asih untuk melepaskan penderitaan yang ada,” tutur Budi Dharmawan, “maka dari itu, relawan komunitas giat melakukan misi amal dengan mengadakan survei langsung kepada para pemohon bantuan. Ini adalah sebuah ladang berkah yang penuh kebajikan.”

Melalui kegiatan survei kasus, relawan mempraktikkan sebuah prinsip lain yakni membantu yang kurang mampu dan membimbingnya mereka yang mampu. Sehingga kegiatan itu bermuara pada terlepasnya belenggu penderitaan. “Kebahagiaan dan rasa syukur dari para penerima bantuan bisa timbul hingga harapannya setelahnya mereka pun bisa menciptakan berkah untuk dirinya sendiri maupun untuk keluarganya,” papar Budi Dharmawan.

Lim Ik Ju, Ketua He Qi Jati Medan mengharapkan relawan misi amal dapat menjalankan misi amal sebagai guru kehidupan bagi kita semua, ke arah lebih bijaksana dan bersyukur.

Untuk bisa mencapai itu semua, Budi Dharmawan menegaskan bahwa relawan pun harus memberikan dukungan dan bimbingan sehingga hati welas asih dan perasaan syukur dari para panerima bantuan bisa terbangkitkan. “Harapannya para penerima bantuan pun satu saat bisa menjadi pemberi bantuan sesuai dengan kemampuan mereka,” tambahnya.

Salah satu kasus penerima bantuan inspiratif yang Budi sharingkan adalah kisah Agnes dan Monica. Keduanya merupakan anak yatim dan menjadi anak asuh Tzu Chi yang berprestasi dan selalu mendapat juara satu. Setelah tamat SMA, mereka sempat mengalami kesulitan untuk kuliah sehingga relawan merekomendasikan mereka untuk bekerja di satu perusahaan. Hal baiknya adalah mereka bisa menyesuaikan dengan baik dan menjadi teladan. Pada akhirnya Agnes dan Monica dengan keinginan sendiri menjadi donatur Tzu Chi melalui celengan bamboo. Mereka pun kini mampu membiayai perekonomian keluarga secara mandiri.

“Melakukan misi amal ini apakah merupakan berkah atau beban?” tanya Budi Dharmawan setelah memberikan sosialisasi tentang misi amal dengan contoh beberapa kasus yang telah dibantu Tzu Chi dan penerima bantuan kembali menjalani kehidupan dengan baik.

“Asal ada tekad pasti ada kekuatan dan jalan. Semoga setelah sosialisasi ini, ada lebih banyak lagi relawan yang bersemangat di misi amal karena ladang berkah untuk digarap masih sangat luas dan ladang berkah ini bukanlah suatu beban yang harus kita hindari, melainkan harapan untuk orang lain,” pungkas Budi.

Belajar Melalui Pendampingan

Relawan Jenni Lo berbagi pengalamannya ketika melakukan misi amal. Dengan pendampingan dan perhatian dari relawan, pasien atau penerima bantuan bisa lebih paham dan perhatian pada penyakitnya sehingga bisa cepat sembuh.

Selain Budi Dharmawan, ada pula Jenni Lo relawan yang bergabung ke Tzu Chi di tahun 2022 juga memberikan sharingnya. Ia nya banyak aktif di misi amal dan banyak memegang kasus pengobatan. Jenni Lo giat mendampingi pasien berobat ke rumah sakit walaupun mereka berobat dengan menggunakan BPJS.

“Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mereka yang sedang sakit. Hal ini bisa kita mulai dari ketika kita mendampingi pasien di rumah sakit,” tutur Jenni, “awalnya pasien akan merasa takut, mereka juga tidak paham dengan prosdur pengobatan dengan menggunakan BPJS. Dengan adanya kita yang mendampingi, mereka akan merasa lebih baik dan tenang.”

Jenni menambahkan bahwa seiring waktu, relawan pasti juga dapat belajar dari kondisi pasien kasus yang mereka dampingi. Sehingga mereka bisa memberikan petunjuk dan semangat kepada penerima bantuan agar cepat sembuh.

Dukungan untuk Relawan
Sosialisasi Misi Amal ini juga dilengkapi dengan pengecekan kesehatan gratis kepada relawan berupa cek tensi, cek darah meliputi kadar haemoglobin (HB), gula darah, kolesterol, dan asam urat. Hal ini merupakan wujud perhatian serta kepedulian akan kesehatan relawan komunitas. Dokter Willey Elliot dan beberapa dokter lainnya membantu pemeriksaan kesehatan gratis kepada relawan yang ingin mengetahui kondisi kesehatannya ini.

TIMA Medan bersama dengan relawan memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada relawan, ada pemeriksaan tensi darah, pengecekan darah, gula darah dan kolesterol dan asam urat.

“Selama ini semua relawan selalu bersukacita bersumbangsih dalam semua kegiatan Tzu Chi. Mereka bukan hanya bersumbangsih materi tetapi juga waktu, tenaga, dan pikiran. Padahal semua relawan juga mempunyai pekerjaan dan aktivitas sendiri di luar kegiatan Tzu Chi. Sehingga kadang kita sebagai relawan lupa bahwa kita juga manusia yang suatu saat bisa sakit,” ucap dr. Willey Elliot.

Dokter Willey Elliot pun yakin bahwa Master Cheng Yen juga pasti ingin relawan selalu menjaga kesehatan terlebih dahulu sebelum dapat menolong orang lain. “Harapannya agar relawan lebih menyadari pentingnya kesehatan dan selalu menjaga kesehatannya melalui makanan ataupun dengan berolahraga, juga harus rajin memeriksakan kesehatan sehingga bila ada penyakit bisa cepat terdeteksi dan bisa cepat disembuhkan,” pesan Dokter Willey Elliot, “bukan hanya penerima bantuan yang perlu diperhatikan, tapi diri relawan sendiri juga perlu diperhatikan sebelum bisa membantu orang lain. Karena dengan badan yang sehat, barulah relawan dapat lebih giat bersumbangsih.”

Dokter Willey Elliot (kiri), seorang dokter TIMA memberikan pelayanan tes darah kepada relawan. Dengan melakukan tes kesehatan di awal kita bisa mengantisipasi kondisi kesehatan yang lebih serius.

Dipenghujung acara, Lim Ik Ju ketua relawan Tzu Chi komunitas He Qi Jati Medan memberikan pesan cinta kasih, bahwa ia melihat relawan sudah banyak melakukan misi amal dengan baik dan menangani kasus dengan teliti dan bijaksana. “Walaupan kadang masih bisa timbul kesalah pahaman, setelah memahami semuanya, dapat menerima dengan baik juga. Gan en.. untuk ke depannyam mari menjalani misi amal sebagai guru kehidupan bagi kita semua, ke arah lebih bijaksana dan bersyukur,” tutur Lim Ik Ju.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Sosialisasi dan Tour Aula Jing Si Bertajuk Welcome Home

Sosialisasi dan Tour Aula Jing Si Bertajuk Welcome Home

14 Juli 2022

Setelah sempat terhenti karena pandemi Covid-19, Tzu Ching Indonesia mengadakan acara berjudul Welcome Home, yaitu kegiatan sosialisasi tentang Tzu Chi, Tzu Ching, serta tour aula Jing Si di Tzu Chi Center.

Dulu Ditolong, Sekarang Ingin Menolong

Dulu Ditolong, Sekarang Ingin Menolong

13 Juni 2022

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 mengadakan sosialisasi bagi relawan baru pada Minggu 5 Juni 2022. Kegiatan dihadiri 60 orang warga yang datang berkumpul di Tzu Chi Center di PIK

Sosialisasi Calon Relawan Baru di Hu Ai  Angke

Sosialisasi Calon Relawan Baru di Hu Ai Angke

14 September 2016
Relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Angke mengadakan sosialisasi calon relawan baru. Bertempat di Galery DAAI TV, Tzu Chi Center pada Minggu 4 September 2016, calon relawan diajak mengenal lebih dekat Yayasan Buddha Tzu Chi.
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -