Membina Diri Melalui Ajaran Jing Si

Jurnalis : Agustina (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Febryanti (Tzu Chi Palembang)

Septi Shijie dan Erik Shixiong sedang mengenalkan buku renungan kalbu kepada salah satu pengunjung stand pada 31 Januari 2015.

Dalam  acara Pemberkahan Akhir Tahun 2014 pada tanggal 31 Januari 2015 di lantai 2 Hotel Royal Asia, Palembang, Tzu Chi Kantor Penghubung Palembang  juga membuka stand bazar Jing Si yang bertujuan agar setiap pengunjung dapat mengenal  dan  merenungkan makna kehidupan yang menjadi dasar prinsip Tzu Chi yang berkaitan erat dengan budaya humanis. Salah satunya  melalui buku–buku Master Cheng Yen yang mengajarkan tentang ajaran Buddha sebagai sarana pembinaan  diri dalam membangun sebuah kepribadian yang lebih baik. Pada stand ini menjual berbagai buku, diantaranya Teladan Cinta Kasih, Lingkaran Keindahan, Batin yang damai, 20 Kesulitan dalam kehidupan, Sebersit Inspirasi, Buku Renungan Kalbu, dan Notes.

Dalam stand ini, Pendi Shixiong tertarik dengan buku renungan kalbu yang merupakan buku kesukaanya. Lantas ia membeli beberapa buku renungan kalbu dan buku lainnya.

Sekitar 50 orang mengunjungi stand Jing Si. Pendi Shixiong mengatakan bahwa ia lebih menyukai buku renungan kalbu. “Selain suka buku renungan, saya juga menyukai buku 20 kesulitan dalam kehidupan  karena dalam satu buku terdapat banyak cerita yang menginspirasi dan ceritonyo dak panjang-panjang  jadi dak  bosen (tidak bosan),” ungkap Pendi dengan logat Palembangnya. Saat itu ia membeli 1 set Buku Renungan Kalbu (Jing Si Aphorisms) 5A+5B , 1 set Buku Renungan Kalbu (Jing Si Aphorisms) 6A+6B dan 1 buah Buku yang berjudul Batin yang Damai.

Cokro Shixiong sedang memperkenalkan produk baru Tzu Chi yaitu Mi instan Jing Si yang penyajiannya sangat praktis kepada pengunjung.

Relawan Tzu Chi, Gloria Shijie dan Sefie Shijie juga turut memperkenalkan nasi Jing Si (Xiang Ji Fan) yang memiliki 5 rasa yaitu : Sayuran, Jagung, Kari, Rumput Laut, dan Kacang Merah kepada para undangan. Mereka juga menjelaskan manfaat dari  nasi Jing Si. Nasi ini merupakan bahan pangan untuk membantu para korban bencana alam. Cara penyajiannya pun praktis, cukup diseduh dengan air panas ± 15 menit atau dengan air biasa  ±  1 jam. “Kalau mi kari mungkin udah biasa. Nah ini ada nasi jadi pengen nyoba rasanya,” ujar Wanti Shijie. Wanti adalah salah satu tamu undangan yang turut membeli nasi Jing Si rasa kari ini. Wanti mengatakan bahwa ia juga menyukasi program drama kisah nyata di DAAI TV. Ternyata banyak pengunjung yang lebih menyukai nasi Jing Si rasa kari. Bukan hanya Nasi Jing Si yang turut dijual tetapi mi Jing Si juga dijual dengan berbagai rasa; Herbal, Tomat, Sayuran, dan Miso.


Artikel Terkait

Membina Diri Melalui Ajaran Jing Si

Membina Diri Melalui Ajaran Jing Si

17 Februari 2015 Tzu Chi Kantor Penghubung Palembang  juga membuka stand bazar Jing Si yang bertujuan agar setiap pengunjung dapat mengenal  dan  merenungkan makna kehidupan yang menjadi dasar prinsip Tzu Chi yang berkaitan erat dengan budaya humanis. Salah satunya  melalui buku–buku Master Cheng Yen yang mengajarkan tentang ajaran Buddha sebagai sarana pembinaan  diri
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -