Membina Kebijaksanaan Melalui Bedah Buku Komunitas
Jurnalis : Indarto (He Qi Barat), Fotografer : Indarto (He Qi Barat)
Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat, Xie Li CT 3, bersama memotong kue ulang tahun. Mereka merayakan ulang tahun pertama kegiatan Bedah Buku di komunitas CT 3, pada 21 Mei 2017
Setahun sudah kegiatan Bedah Buku diadakan di komunitas relawan Tzu Chi CT 3, Jakarta Barat. Bermula pada tahun 2016 di minggu ke-3 bulan Mei, bedah buku pertama diadakan di rumah relawan Tzu Chi, Perumahan Pasadena. Kini pada Minggu, 21 Mei 2017, lokasi bedah buku telah berganti di rumah relawan lainnya, yaitu di Perumahan Royale Palm.
Kegiatan yang dihadiri oleh 20 orang relawan Tzu Chi komunitas CT 3 itu dibuka dengan suasana keakraban dan kekeluargaan dari para relawan. Mereka menyantap makan siang dan berfoto bersama untuk merayakan ulang tahun kegiatan bedah buku yang pertama.
Dalam menciptakan berkah, selain dengan melakukan kegiatan sesuai dengan misi-misi Tzu Chi, relawan pun harus membina kebijaksaaan di dalam diri. Salah satu cara untuk menumbuhkan kebijaksaan tersebut adalah melalui Bedah Buku. Ivana Chang, berharap bahwa relawan tidak menjadikan Bedah Buku sebagai beban. “Asalkan ada ketulusan hati untuk melaksanakan kegiatan, kegiatan ini dengan sendirinya akan bisa berkembang dengan baik,” ucap Ivana.
Kusnadi, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat mengaku tidak terbebani dan malah banyak mendapat manfaat dari kegiatan Bedah Buku. “Bagi saya kegiatan ini penting sekali, karena kita bisa saling berbagi dan menumbuhkan kebijaksanaan melalui Dharma Master Cheng Yen,” katanya.
Relawan saling berbagi cerita tentang manfaat Bedah Buku yang telah mereka adakan selama satu tahun. Relawan mengaku banyak mendapatkan manfaat dari kegiatan ini.
Kusnadi (kiri), relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat mengaku tidak terbebani dan malah banyak mendapat manfaat dari kegiatan Bedah Buku.
Apa yang dirasakan Kusnadi, ternyata juga dirasakan oleh Yati Mulia yang juga relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat. Ia yang awalnya hanya ikut karena ingin berkumpul dengan teman-temannya, secara tidak sadar juga mempraktikkan apa yang ia dapat dari Bedah Buku. “Sekarang kok emosi saya semakin stabil, semakin terkendali. Ternyata saya ya mempraktikkan Dharma yang saya dapat itu,” tuturnya. “Sebelumnya kan saya di Tzu Chi hanya ikut kegiatan ini itu, nah dengan ikut Bedah Buku ini saya mendapatkan Dharma. Istilahnya ditunjukan jalan yang benar, bukan hanya melatih diri ke luar tetapi juga ke dalam,” jelas Yati Mulia.
Mengetahui sharing dari relawan tersebut, Adi, PIC Bedah Buku di komunitas CT 3 mengaku senang dan bersyukur. Walaupun sempat ada keraguan untuk mengemban tanggung jawab, namun ia sangat bersyukur dengan komitmen yang juga diberikan oleh para relawan. Adi berharap Bedah Buku dapat terus berkembang dan semakin berkualitas. “Semoga lebih banyak orang yang hadir mengikuti Bedah Buku dan relawan semakin giat melatih diri di Jalan Bodhisatwa,” imbuhnya.
Editro: Metta Wulandari