Membuat Video Liputan Anti Gagal dengan CapCut
Jurnalis : Putri Wiejaya (He Qi Tangerang), Fotografer : Wanda Pratama, Vivi Angel, Yuliawati Yohanda (He Qi Tangerang)Ryanto menjelaskan tata krama dalam pengambilan foto.
Zhen Shan Mei merupakan tiga kata yang mengandung makna dalam dan menjadi prinsip dasar bagi para relawan dalam menjalankan setiap misi mereka. Zhen berarti kebenaran, Shan berarti kebajikan, dan Mei berarti Keindahan. Ketiga kata ini bukan hanya sebuah pedoman moral, tapi juga landasan dalam setiap kegiatan para relawan.
Minggu 24 November 2024, sebanyak 21 relawan Zhen Shan Mei mengikuti training di Kantor He Qi Tangerang. Dipandu Beti selaku MC, ia mempersilakan Ryanto, relawan yang hijrah dari Medan ke Tangerang untuk membawakan materi tentang tata krama dalam pengambilan foto serta berbagi pengalaman selama menjadi relawan Zhen Shan Mei (ZSM) di Kota Medan.
Ryanto menjelaskan tata krama pengambilan foto dalam kegiatan yaitu, usahakan tidak mengambil gambar saat objek foto sedang makan atau sedang mengangkat kaki karena gambarnya tidak terlihat humanis. Saat mengunjungi penerima bantuan, harus selalu meminta izin sebelum mengambil gambar. Foto yang ada luka atau penyakit yang bersifat sensitif bisa menggunakan efek blur agar terlihat samar. Angle pengambilan gambar perlu diperhatikan agar hasil gambar lebih bagus yaitu dengan mengatur posisi berdiri saat mengambil gambar.
Ryanto Shixiong juga berbagi tentang kesulitannya mengambil momen indah yang begitu cepat berlangsung. Karena itu relawan ZSM harus sering mengasah diri agar memiliki feeling (perasaan) untuk menemukan momen indah yang begitu cepat berlalu.
Konsep Zhen Shan Mei mengajarkan bahwa dalam setiap kegiatan yang dilakukan adalah “kebenaran” harus selalu dijunjung tinggi, “kebajikan” harus menjadi dasar dalam berinteraksi dan bertindak, dan “keindahan” harus ditemukan dalam setiap proses serta hasil yang dicapai.
Ini adalah prinsip yang membimbing para relawan dalam menjalankan misi Tzu Chi dengan sepenuh hati dan tulus. Dari setiap misi Tzu Chi yang dilakukan pastilah mengandung nilai-nilai kebajikan, dan setiap langkah mereka merupakan bagian dari perjalanan yang penuh arti, oleh karena itu pentingnya relawan yang dapat mengabadikan momen-momen cinta kasih tersebut agar dapat memberikan inspirasi dan dampak positif bagi banyak orang.
Berawal dari membantu memotret kegiatan penerima bantuan, Shellen direkomendasikan untuk bergabung ke grup Zhen Shan Mei karena hasil fotonya bagus dan menarik. “Saya senang sekali, Fei Chang Gan En (sangat berterimakasih),” ucapnya.
Michelle membawakan materi tentang membuat video liputan anti gagal.
Pada sesi praktik mengedit video, Michelle membaikan tips menggunakan aplikasi CapCut dengan mudah.
Materi kedua dibawakan Michelle. Awalnya ia bergabung dalam kelas Budi Pekerti yang berada di He Qi Pusat. Bermodal kamera, Michelle disarankan masuk dalam Grup Tzu Ching Jakarta He Qi Barat 2 yang bertugas menjadi relawan ZSM di kelas Budi Pekerti. “Sekarang saya sudah menjadi relawan Abu Putih dan aktif di ZSM Tangerang,” ujarnya.
Agar training lebih hidup dan bersemangat Michelle mengajak para relawan mengikuti games asah otak “Jangan Lupakan Orang ke-Tiga”. Sontak para relawan berpikir keras atas jawabannya. Games ini pun membuat para relawan lebih fokus mendengarkan materi.
Michelle lalu menjelaskan sesi teori, yakni teknik pergerakan kamera yang sering digunakan yaitu 1. Panning (bergeser kiri ke kana atau sebaliknya), 2.Till Shot (atas ke bawah atau sebaliknya), 3.Zoom (perubahan tajamnya gambar dengan fokus kamera) 4.Dolly Shot (maju dan mundurnya kamera pada rell khusus), 5. Long medium zoom (ambil dari jauh, ke sedang, dan paling dekat). Teori yang disampaikannya tidak terlalu banyak namun dibutuhkan lebih banyak waktu untuk praktik mengedit video dalam aplikasi CapCut.
Para peserta fokus praktik mengedit video.
Salah satu relawan yang begitu semangat mengikuti training ini adalah Ivena dan adiknya Jason. “Materi yang dibawakan sangat seru ditambah dengan pembicara yang menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami” kata Ivena.
Sesi praktik mengedit video dimulai, Michelle kembali menjelaskan tata cara penggunaan aplikasi tersebut diawali dengan; 1. Klik menu proyek baru, 2. Memilih beberapa video yang ingin diedit, 3. Membuat potongan atau menyusun klip video sesuai dengan yang di inginkan, 4. Menambahkan Teks pada video agar lebih terlihat interaktif, 5. Menambahkan musik dalam video agar menjadi semakin menarik 6. Menambahkan efek dan transisi agar video yang di buat tidak terlihat membosankan, 7. Simpan video atau dapat langsung mengunggah ke media sosial lainnya.
Di penghujung training, tak lengkap rasanya jika tidak ada foto bersama seluruh perserta dan panitia. Sorak sorai para relawan dengan yel-yel “ZSM Tangerang Jia You.. Jia You.. Jia You..”
Relawan Zhen Shan Mei bertugas mengabadikan momen-momen dalam setiap kegiatan Tzu Chi. Mereka berperan sebagai mata dan telinga dari Master Cheng Yen. Dengan tugas mulia tersebut mereka menangkap setiap momen jejak cinta kasih yang terjadi dalam setiap kegiatan. Yang kemudian momen-momen tersebut didokumentasikan dalam bentuk foto, video, atau pun tulisan, dan disebarkan ke seluruh penjuru dunia untuk menginspirasi banyak orang.
Editor: Khusnul Khotimah Artikel Terkait
"Ayo Menulis..."
14 Juli 2014 Dalam kesempatan ini disampaikan materi tentang bagaimana menulis untuk Media Tzu Chi. Semangat para peserta tampak terlihat dari cepatnya tugas-tugas praktik menulis yang dilakukan saat itu.Lokakarya Jurnalistik Relawan Zhen Shan Mei Palembang
24 April 2014 Pelatihan ini diselenggarakan pada tanggal 12 - 13 April 2014 di Aula lantai 4 Kantor Penghubung Palembang. Antusias relawan sangat besar, terlihat dari jumlah peserta sebanyak 57 orang.Barisan Pencatat Sejarah Tzu Chi Indonesia
04 Juli 2014Dalam penerapannya, relawan Zhen Shan Mei mempunyai peran yang tidak kalah penting karena
menjadi sumber informasi bagi mereka yang tidak ikut serta dalam satu kegiatan,
termasuk sumber informasi bagi Master Cheng Yen.