Membudayakan Vegetaris Untuk Menyelamatkan Bumi

Jurnalis : Calvin, Siti Aminah (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Arisman, Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)


Sabtu, 11 Januari 2020, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Earth Ethical Eating Day (111) untuk mengajak masyarakat membudayakan pola hidup bervegetaris dalam menyelamatkan bumi.

Pemanasan global telah terjadi di mana-mana, tidak hanya di Indonesia tetapi secara mendunia. Pemanasan global memberikan banyak dampak buruk bagi bumi, bisa kita rasakan sendiri bahwa akhir-akhir ini telah terjadi bencana alam dan perubahan iklim yang tidak terkendali. Untuk mencegah pemanasan global yang semakin ekstrem harus dimulai dari kesadaran diri setiap orang dalam menanggapi perubahan tersebut dan mencari solusi untuk menyelamatkan bumi. Salah satunya bisa dimulai dari mengubah pola makan menjadi vegetaria atau vegan.

Hayati, salah satu relawan Tzu Chi yang sudah mulai menerapkan pola makan vegan dari tahun 2007 karena termotivasi dari sebuah buku vegetaris yang berada di wihara. Setelah membaca buku tersebut, ia berikar untuk menjadi vegan yang berlanjut hingga saat ini.


Relawan tim konsumsi bernama Ani dan Susanty terlihat saling bahu-membahu mempersiapakan segala hidangan makanan seharian penuh untuk para partisipan.


Berbagai hidangan vegetaris yang enak dan sehat disajikan relawan kepada para partisipan. Terlihat relawan sedang melayani para partisipan yang sudah ramai berdatangan.

Hayati juga sangat menyayangi hewan. Welas asihnya terhadap mahkluk hidup terlihat sangat besar, ia sering mengadopsi hewan yang terluka dan terlantar, lalu merawatnya dengan baik di rumah. “Karena dengan vegetaris, kita mengurangi dampak pemanasan global. Pemanasan global itu sebagian besar disebabkan oleh peternakan,” ungkapnya.

Kebakaran hutan di Australia adalah salah satu dampak pemanasan global yang baru terjadi beberapa saat lalu yang mengakibatkan ekosistem rusak dan hancur. “Pemanasan global yang bisa kita lihat saat ini yaitu terjadi kebakaran yang sangat besar di Australia. Sangat banyak hewan-hewan yang meninggal, dampaknya sangat luas sekali. Jadi, kita juga turut berduka cita. Pemanasan global ini juga menyebabkan perubahan cuaca seperti pencairan es di Antartika dan curah hujan yang cukup ekstrem,” ujar Hayati.


Relawan lansia yang bernama Ania (72) juga turut membantu pada kegiatan kali ini. Kondisi fisiknya yang sudah semakin tidak memungkinkan untuk melakukan gerakan tetap tidak menyurutkan semangatnya untuk membantu relawan lainnya.


Para relawan dan partisipan menandatangani sebuah banner besar sebagai tanda dukungan terhadap budaya vegetaris.

Untuk itu, Sabtu, 11 Januari 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Earth Ethical Eating Day (111) yang bertujuan untuk mengajak masyarakat Tanjung Balai Karimun membudayakan pola hidup bervegetaris guna menyelamatkan bumi. Kegiatan ini diadakan sejak pagi, hingga malam.

Tepat pada pukul 04.00 WIB, saat matahari belum terbit, dapur di Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun sudah mulai memanas untuk mempersiapkan perlengkapan dan bahan-bahan masakan. Setelah itu, relawan mulai memasak hidangan pagi yang disajikan kepada para masyarakat.

Ketika Matahati terbit, satu persatu masyarakat Tanjung Balai Karimun sudah mulai berdatangan ke kantor Tzu Chi untuk menikmati dan mengambil menu makanan paginya yaitu sandwich. Sarapan pagi ringan dan sehat itu yang akan mengawali pagi hari mereka.


Hayati salah satu relawan Tzu Chi yang sudah mulai menerapkan pola makan vegan dari tahun 2007 sangat mendukung kegiatan Earth Ethical Eating Day (111) ini. Baginya, kegiatan ini adalah salah satu bentuk rasa peduli terhadap bumi.

Menjelang siang, aktivitas dapur pun mulai sibuk kembali, kali ini relawan lebih intens dalam memasak, karena mereka memasak berbagai menu makanan siang yang bisa menambah semangat dan energi. Antusias masyarakat di siang hari terlihat sangat ramai, mereka pun sejenak istirahat melepas lelah dengan menyantap berbagai hidangan yang telah disiapkan oleh relawan.

Martono (35) salah satu masyarakat Tanjung Balai Karimun yang pertama kali mengikuti kegiatan Earth Ethical Eating Day (111) mengubah pandangan tentang makanan vegetaris. Dulunya ia beranggapan bahwa makanan ini adalah makanan yang kurang dalam cita rasanya. 

“Kegiatan hari ini cukup bagus. Pertama, kita bisa merasakan makanan vegetaris yang enak. Tidak seperti pandangan pada umumnya yang merasa vegetaris adalah makanan yang cita rasanya tawar saja. Padahal makanan vegetaris juga enak,” ujarnya.


Martono salah satu masyarakat Tanjung Balai Karimun pertama kali mengikuti kegiatan Earth Ethical Eating Day (111).

Sukmawati, Ketua Tzu Chi Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada kegiatan ini ingin memberikan pesan kepada orang-orang untuk tidak lagi menjalin jodoh buruk dengan sesama. “Jujur saja, awal saya bervegetaris itu karena Master Cheng Yen. Master selalu ceramah, dan suami saya pun berkata, kita setiap hari dengar, seperti orang tua beri nasihat, tapi kita tidak jalanin. Akhirnya, pelan-pelan kita sudah tidak berani mendekati yang namanya makanan non-vege. Intinya, kita sekarang mulai dari hati sendiri, tidak mau menjalin jodoh buruk dengan sesama,” ucapnya.

Matahari terbenam, langit-langit mulai gelap. Semangat relawan Tzu Chi tetap tidak menyurut, asap di dapur mulai bertebaran lagi. Relawan kembali mempersiapkan menu makan malam untuk para partisipan.


Sukmawati (tengah), Ketua Tzu Chi Tzu Chi Tanjung Balai Karimun berharap kegiatan ini bisa mengajak masyarakat Karimun untuk bervegetaris dan tidak menjalin jodoh buruk dengan sesama.

Melihat antusias masyarakat Karimun pada kegiatan ini membuat relawan lupa dengan kelelahan yang terkuras dari pagi hingga malam. Suapan demi suapan yang masuk ke dalam rongga mulut mereka terlihat sangat nikmat.

Sukmawati berharap dengan adanya kegiatan ini mereka bisa mengajak teman-teman untuk vegetaris. Seperti salah satu kata perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi, “Bervegetaris dapat mengurangi pencemaran bumi, menyehatkan jasmani dan rohani, menenteramkan dunia, dan membersihkan udara dari polusi”.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Membudayakan Vegetaris Untuk Menyelamatkan Bumi

Membudayakan Vegetaris Untuk Menyelamatkan Bumi

16 Januari 2020

Sabtu, 11 Januari 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Earth Ethical Eating Day (111). Sebanyak 22 orang relawan yang berpartisipasi pada kegiatan kali ini.

The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -