Membuka Harapan Baru di Sintang

Jurnalis : Moses Silitonga (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Lisa Kristiani, Moses Silitonga, Randhy Putra (Tzu Chi Sinar Mas)


Usai operasi berlangsung, Susanto Yang (kanan - belakang), CEO Perkebunan Sinar Mas wilayah Kalimantan Barat bersama dengan TNI menyambut dan menyapa para pasien.

Katarak merupakan salah satu penyakit yang bisa mengakibatkan kebutaan pada manusia. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek Sp.M(K), yang menyatakan bahwa katarak merupakan penyumbang angka kebutaan terbesar di Indonesia yang hampir mencapai 60 persen. Usia lanjut menjadi salah satu faktor pemicu penyakit ini.

Penyakit katarak dapat dicegah dengan menjaga kesehatan mata dari paparan-paparan cahaya, angin, atau hal lain yang berlebihan. Selain itu asupan makanan sehat dan vitamin juga perlu diperhatikan. Namun apabila sudah terkena katarak, pasien bisa diobati dengan cara operasi. Dengan operasi, mereka yang awalnya tidak produktif bisa menjadi kembali produktif.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum tersentuh oleh pengobatan katarak, terutama untuk melakukan operasi. Alasannya bisa bermacam, bisa karena kesulitan biaya maupun akses kesehatan yang belum memadai. Untuk itu Tzu Chi Sinar Mas menggelar Baksos Operasi Katarak, yang kali ini dilaksanakan di Sintang, Kalimantan Barat. Relawan ingin menyalakan kembali harapan para pasien katarak, sehingga mereka dapat menjalani hidupnya yang sempat terhalang kegelapan.

Pemeriksaan Awal

Proses pelaksanaan Baksos Operasi Katarak telah dimulai sejak September 2018. Persiapan telah dilakukan jauh hari agar bantuan operasi katarak dapat tepat sasaran, yaitu kepada masyarakat yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pengobatan atas katarak yang dideritanya.


Agar para peserta operasi katarak tidak kelelahan, relawan menyediakan kursi roda untuk menuju ruang operasi.

Tahap awal dimulai dengan melakukan survei kepada calon pasien di 4 kabupaten (Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, Kabupaten Kapuas Hulu, dan Kabupaten Sekadau) di sekitar Perkebunan Sinar Mas wilayah Semitau dan Korem 121/ABW Sintang. Lalu memasuki tahap screening calon pasien katarak yang dilakukan pada 8 Desember 2018. Kemudian Baksos Operasi Katarak dilakukan pada 14 dan 15 Desember 2018 di Rumah Sakit Tingkat IV 12 07 02, Sintang, memberikan pelayanan operasi bagi 207 pasien katarak dan pterygium.

Kerja Sama dari Berbagai Pihak

Baksos Operasi Katarak merupakan hasil kerja sama antara relawan Tzu Chi Sinar Mas, Korem 121/Alambhana Wanawai Sintang, Pemerintah Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi dan Kabupaten Kapuas Hulu, serta Dinas Kesehatan setempat. Kegiatan baksos ini bertujuan untuk dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan operasi katarak, namun terkendala biaya, jarak, dan keterbatasan dari layanan kesehatan setempat.


Susanto Yang, CEO Perkebunan Sinar Mas wilayah Kalimantan Barat bersama TNI sedang menuntun pasien menuju tahap persiapan menuju ruang operasi.

“Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh Jajaran Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah), baik Bupati Sintang, Bupati Melawi serta Bupati Kapuas Hulu, Danrem 121/ABW Sintang dan Dinas Kesehatan, serta relawan Tzu Chi Sinar Mas sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik,” kata Susanto Yang, Pembina Tzu Chi Sinar Mas wilayah Semitau sekaligus CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food wilayah Kalimantan Barat. “Kami berharap dengan adanya kegiatan baksos ini, para warga penderita katarak dapat sembuh sehingga hidup dengan lebih sehat dan produktif,” lanjutnya.

Kolonel Inf Bambang Trisnohadi, Danrem 121/Alambhana Wanawai Sintang, menyambut baik pengobatan katarak bagi warga Sintang. Korem 121/Alambhana Wanawai Sintang juga turut mendukung kegiatan baksos dengan menerjunkan personil untuk mencari pasien yang akan diobati dan membantu masyarakat selama kegiatan berlangsung. Mereka pun menyediakan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan baksos operasi katarak. “Kegiatan baksos operasi katarak kali ini juga sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Juang Kartika TNI AD yang diperingati setiap tanggal 15 Desember dan menjadi hari ulang tahun TNI AD,” kata Bambang.


Para pasien yang telah menjalani operasi pada 14 Desember 2018, menjalani pemeroksaan pasca-operasi keesokan harinya 15 Desember 2018.

Seorang relawan dokter dari TIMA (Tzu Chi International Medical Association) sedang menangani seorang pasien di ruangan operasi.

Lebih dari 100 orang relawan bahu-membahu dalam menjalankan kegiatan. Sebanyak 9 dokter dari TIMA (Tzu Chi International Medical Association) datang dari Jakarta, dua dokter dari wilayah Sintang, dan tiga dokter dari Perkebunan Sinar Mas. Operasi katarak juga dibantu Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Kalbar. “Berkat bantuan semua pihak, kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik,” tambah Susanto.

Program Kepedulian 5 Kilometer

Wilayah Sintang terpilih menjadi lokasi baksos operasi katarak karena sebelumnya telah banyak laporan pasien penderita katarak yang ditangani oleh para relawan Tzu Chi Sinar Mas di wilayah Semitau. Untuk menangani jumlah pasien yang lebih besar, relawan menjaring dan memobilisasi masyarakat sekitar lainnya yang mengalami katarak untuk mengikuti kegiatan baksos ini.

Kegiatan ini merupakan perluasan dari Program Kepedulian 5 Kilometer yang menjadi sebuah program rutin dan berkelanjutan yang dilaksanakan oleh para relawan Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas. Melalui program ini, masyarakat dalam radius 5 kilometer dari area operasi perkebunan kelapa sawit Sinar Mas diharapkan terbebas dari penyakit katarak, hernia, dan bibir sumbing.


Daliyah tersenyum bahagia ketika perban di matanya dibuka untuk menjalani pemeriksaan pasca-operasi.

Daliyah seorang pasien asal Sekadau Hilir merasakan kebahagiaan yang mendalam pada saat pemeriksaan pasca-operasi 16 Desember 2018. “Sewaktu perban dibuka dan diperiksa saya kaget dan senang sekali, saya bisa melihat dengan jelas. Bersyukur sekali saya mendapat kesempatan ini,” ungkapnya haru.

Rasa bahagia dan haru tak hanya dirasakan oleh Daliyah, ratusan pasien yang telah menjalani operasi dan pemeriksaan pasca-operasi pun merasakan kebahagiaan yang serupa. Kendala dan kesulitan yang mereka hadapi seakan seketika hilang, berubah menjadi sebuah harapan yang baru.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Kembali Melihat dengan Penuh Cinta Kasih

Kembali Melihat dengan Penuh Cinta Kasih

16 September 2014

Tujuan bakti sosial operasi katarak ini adalah meringankan beban para pasien yang masih kesulitan dalam biaya. Dengan mata yang sehat, diharapkan dapat menunjang kehidupan pasien sehari-harinya dan meningkatkan perekonomian keluarga.

Membuka Harapan Baru di Sintang

Membuka Harapan Baru di Sintang

17 Desember 2018
Tzu Chi Sinar Mas menggelar Baksos Operasi Katarak, yang kali ini dilaksanakan di Sintang, Kalimantan Barat, 14 dan 15 Desember 2018. Relawan ingin menyalakan kembali harapan para pasien katarak, sehingga mereka dapat menjalani hidupnya yang sempat terhalang kegelapan. 
Mengasihi Terhadap Sesama

Mengasihi Terhadap Sesama

17 Juni 2014 Bagi masyarakat yang kurang mampu tentu hal ini sangat membebani untuk membiayai operasi katarak, jangankan untuk operasi, untuk biaya sehari-hari pun sulit didapatkan. 
Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -