Membuka Harapan Baru
Jurnalis : Wily, Fotografer : WilyMaya Indahsari (kiri) bersyukur keluarganya dapat selamat dari musibah kebakaran yang melanda kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Sabtu (6/12).
Darini dan anaknya, Maya Indahsari hanya bisa pasrah saat menunjukkan puing – puing rumahnya setelah dilalap api pada Sabtu (6/12) malam. Rumahnya merupakan salah satu dari ratusan rumah yang hangus dilalap si jago merah di kawasan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Beruntung tidak terdapat korban jiwa dalam musibah ini.
Darini mengungkapkan pada malam saat terjadinya kebakaran, dirinya sedang berjualan di dekat rumah sedangkan anak keduanya, Maya beserta putranya tidur di dalam rumah. Seketika api sudah membara menghanguskan rumah yang terletak tidak jauh dari rumah Darini.
“Nggak ada yang bisa diselamatin, cuma nyawa sama baju yang nempel di badan,” tutur Darini.
Djalal, salah satu relawan Tzu Chi yang telah mendorong terselenggaranya pemberian bantuan kepada 214 korban kebakaran pada hari Selasa (9/12).
Meski hanya tinggal puing – puing, Darini dan Maya tidak ingin pindah ke tempat lain. Baginya rumah yang telah menjadi tempat tinggalnya sejak tahun 1963 itu menyimpan banyak kenangan. Salah satunya mengenai suaminya (ayah Maya) yang meninggal empat tahun lalu.
“Gara – gara paru – parunya kena, nge-rokoknya kuat. Namanya juga takdir, udah nasib. Saya juga maunya sampai kakek-nenek,” tambah Darini sambil bernostalgia.
Meskipun musibah melanda rumah mereka, Maya bersyukur dirinya dan anaknya, Muhammad Fathan selamat. Wanita yang sehari – hari bekerja di salah satu pusat elektronik di Jakarta Barat ini juga mengungkapkan kebahagiaannya mendapat bantuan Yayasan Buddha Tzu Chi.
“Terima kasih udah dikasih bantuan, mudah – mudahan kesehatan dan rezeki dilimpahkan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi,” tuturnya.
Atang (kiri) bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi yanga meringankan beban korban kebakaran.
Marsinah berharap rumahnya dapat segera berdiri seperti sedia kala
Bersyukur Dapat Bersumbangsih Untuk Sesama
Keluarga Darini dan Maya adalah salah satu dari 214 kepala keluarga yang mendapat bantuan paket bantuan darurat dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang diadakan pada Selasa (9/12) di depan kantor Kelurahan Karang Anyar, Jakarta Pusat.
Menurut Djalal, salah satu relawan Tzu Chi yang turut membagikan bantuan menuturkan bahwa dirinya bersyukur pemberian bantuan ini dapat berjalan lancar. Pasalnya, relawan yang akrab disapa Alok ini memerlukan empat kali survei ke lokasi kebakaran demi mendapatkan data korban yang akurat.
“Banyak warga yang tinggal mencar - mencar. Saat kita membagi kupon, orangnya tidak ada. Tapi tadi sampai jam 11 semuanya sudah (mendapatkan kupon),” tambahnya.
Menurut Wakil Kelurahan Karang Anyar, Atang S.Sos, kebakaran kali ini diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik. Atang juga menuturkan bahwa ke depannya lokasi terjadinya kebakaran akan dibangun menjadi kampung deret yang merupakan salah satu program dinas perumahan DKI Jakarta. Selain itu, Atang juga bersyukur mendapat bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi.
“Alhamdullilah, dapat membantu meringankan penderitaan warga korban kebakaran,” tutur Atang.
Kebahagiaan karena mendapatkan bantuan juga dirasakan oleh Marsinah, seorang lansia yang tinggal bersama keenam anaknya. “Alhamdullilah, banyak terima kasih banget, udah membantu, segini aja udah banyak,” pungkas Marsinah mencukupi kebutuhan sehari – hari dengan berjualan makanan kecil.
Artikel Terkait
Mendengarkan Keluh Kesah Korban Kebakaran
01 November 2019Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat membagikan 78 paket bantuan darurat untuk korban kebakaran di Kel. Bidara Cina, Kec. Kampung Melayu, Jakarta timur.
Tidak Larut dalam Sedih
12 November 2014Kebakaran yang melanda RT 14/06, Kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara pada Sabtu malam (8/11) memaksa 121 kepala keluarga mengungsi akibat rumahnya hangus dilalap si jago merah. Selain kerugian materil, kebakaran ini juga memakan korban jiwa.