Membuka Jalinan Jodoh dan Cinta Kasih
Jurnalis : Purwanto (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Mie Li, Dwi Hariyanto, Beverly, Sunaryo, Andi Lim, Calvin (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)Satu persatu tamu undangan menerima angpau berkah dan kebijaksanaan pada kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun 2017 pada Minggu, 21 Januari 2018 di Ballroom Padi Mas Hotel Aston.
Sesuai dengan tema Pemberkahan Akhir Tahun 2017 “Berpadu dalam cinta kasih untuk mewujudkan dunia yang penuh kasih sayang, Selangkah demi selangkah membentangkan jalan untuk melindungi bumi”, semua orang hendaknya mengembangkan cinta kasih untuk menyayangi bumi dan mengasihi semua makhluk. Cara terbaik juga dimulai dari batin manusia, kita harus kembali pada hakikat sejati yang bajik, yang penuh keyakinan dan niat baik.
Agar cinta kasih bisa menyebar ke semua lapisan masyarakat, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menyelenggarkan Pemberkahan Akhir Tahun 2017 pada Minggu, 21 Januari 2018 di Ballroom Padi Mas Hotel Aston. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua sesi, sesi pertama pada pukul 12.00-14.00 WIB dan sesi kedua pada pukul 15.00-17.00 WIB.
Dengan membawa celengan cinta kasih dari Tzu Chi, para tamu undangan mulai berdatangan untuk mengikuti acara Pemberkahan Akhir Tahun 2017 ini. Relawan Tzu Chi Tanjung Batu, para Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi), dan anak asuh turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka sangat bersemangat dan saling bekerjasama dengan baik. Keikutsertaan Gan En Hu dan anak asuh diharapkan dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan dengan relawan. Antusias tamu undangan yang hadir pada acara ini berjumlah 372 orang.
Relawan Tzu Chi, Tzu Shao, dan Xiao Tai Yang memperagakan isyarat tangan Sutra Bhaisajyaguru yang memiliki makna untuk mendoakan semua mahkluk dapat mencapai penerangan sempurna dan bebas dari belenggu karma.
Sebanyak 372 tamu undangan hadir pada kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun 2017 Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.
Turut Bersumbangsih
Hiras (45), salah satu Gan En Hu yang ikut menjadi relawan dalam kegiatan tahunan ini. selain dirinya, Hiras juga mengajak seluruh anggota keluarganya, istri dan empat anaknya untuk menggarap ladang berkah sebagai relawan. Mereka sangat antusias dan mengerjakan tugas masing-masing dengan sangat baik. Hiras merupakan tulang punggung keluarga, namun karena sakit yang dideritanya kondisi perekonomian keluarga pun menjadi sulit. Beruntung jodoh baik Hiras dengan Tzu Chi telah matang dan terjalin dengan baik. Putranya, Sebastian yang masih duduk di tingkat SMP disarankan oleh seorang anggota OSIS di sekolahnya untuk mengajukan bantuan ke Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, dan keluarganya pun menyetujuinya.
“Saya sangat bersyukur, karena saat saya sakit,
Tzu Chi bisa membantu keluarga kami berupa bantuan beras dan obat di luar
jaminan sampai sekarang,” ucap Hiras.
Hiras (45) bersama istri dan empat anaknya turut bersumbangsih untuk menggarap ladang berkah sebagai relawan diacara Pemberkahan Akhir Tahun 2017 ini.
Sehari sebelumnya, para relawan Tzu Chi Karimun mempersiapkan semua keperluan dan souvenir yang akan dibagikan kepada para tamu pada kegiatan.
Setelah merasakan bantuan dari Tzu Chi, ia tergugah ingin ikut bersumbangsih di acara Tzu Chi di Pemberkahan Akhir tahun 2017 ini. “Kalau membantu dalam bentuk materi mungkin agak sulit, tetapi kami bisa membantu dalam bentuk tenaga seperti yang kami lakukan di hari ini,” ujarnya semangat.
Apa yang dilakukan Hiras dan keluarganya memberikan pesan bahwa membantu tidak hanya bisa dilakukan dalam bentuk materi saja, tetapi bisa dalam bentuk tenaga. Hiras merasa beruntung dan bersyukur karena saat ini ia sudah bisa bekerja lagi berkat jalinan jodohnya dengan Tzu Chi Karimun.
Sementara itu, Liani salah satu tamu undangan yang hadir merasa senang karena bisa ikut menghadiri kegiatan ini. Ia juga membawa celengan cinta kasih milikinya dan dituangkan sebelum memasuki ruang acara. Usai menuangkan celengan, spontanitas ia mengacungkan kedua jempolnya dan tersenyum bahagia. Liani juga merupakan donatur tetap Tzu Chi sejak beberapa tahun lalu. Ia berkata, “Saya mau berdana ke Tzu Chi karena digunakan untuk membantu rakyat kecil.”
Relawan Tzu Chi juga mengenalkan Tzu Chi kepada tamu undangan yang hadir melalui poster-poster kegiatan yang dilakukan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.
Liani salah satu tamu undangan yang hadir merasa senang karena bisa ikut menghadiri kegiatan ini. Ia juga menuangkan celengan cinta kasih miliknya.
Tamu undangan lainnya, Tasak (35). Saat diputarkan video kilas balik Tzu Chi Karimun, Tasak merasa tersentuh dengan kegiatan yang telah dilakukan sepanjang tahun 2017. “Tzu Chi bisa didambakan masyarakat Karimun karena bersifat sosial untuk membantu sesama dan ikut menjaga alam,” ungkapnya.
Kepala SD Yayasan Vidya Sasana Tanjung Balai Karimun ini menuturkan bahwa kita harus melestarikan bumi yang bsia dilakukan dengan cara sederhana yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan. Ia juga memberikan contoh nyata yang menjadi program di SD Vidya Sasana untuk menjaga alam. Setiap hari Sabtu diadakan gotong-royong membersihkan lingkungan dan jika ada pemerintah Kabupaten Karimun menyelenggarakan kegiatan kebersihan, pasti akan berpartisipasi.
Di mana ada yang membutuhkan, insan Tzu Chi akan datang membantu meringankan beban. Cinta kasih insan Tzu Chi bersifat universal tidak memandang perbedaan apapun. Master Cheng Yen berharap semua insan Tzu Chi dapat bersama-sama membentangkan Jalan Bodhisatwa.
Di akhir acara, relawan membagikan angpau berkah dan kebijaksanaan. Angpau ini sebagai tanda terima kasih dan doa semoga kebijaksanaan dan berkah setiap orang bisa tumbuh setiap tahun, sedangkan Koin Tzu Chi melambangkan harapan Master kepada murid-muridnya juga merupakan lambang bahwa Master Cheng Yen meneruskan ajaran Jing Si kepada muridnya, sehingga insan Tzu Chi bisa terus melangkah sesuai Mazhab Tzu Chi.