Membuka Mata Membantu Sesama
Jurnalis : Supardi (Tzu Chi Batam), Fotografer : Helen Chua, Tang A Ti Sumarno (Tzu Chi Batam) Minggu 4 Desember 201, insan Tzu Chi Kantor Penghubung Batam melakukan bakti sosial pembagian beras cinta kasih yang berasal dari Taiwan. |
| ||
Saat tiba di rumah kayu nomor 60 atas nama Syarivudin(60), para relawan masuk ke dalam rumah calon penerima beras, melakukan observasi keadaan rumah dan mewawancarai pemilik rumah. Tangisan yang menyerupai suara tawa bercampur duka terdengar nyaring saat relawan memasuki rumah calon penerima beras. Rasa piluh mengisi hati para relawan setelah mengetahui Syarivudin telah menderita stroke sejak tahun 2009 dan tidak mampu lagi mengerakkan tubuh bagian bawah maupun berbicara. Kardijah(40) sang istri, harus bekerja sebagai pemulung sejak jam 09.00 pagi sampai jam 05.00 sore mengantikan suami sebagai kepala rumah tangga. Anaknya yang sulung bernama Roni Iskandar(15) juga bekerja sebagai pemulung dan telah berhenti bersekolah sejak kelas 3 SD. Anaknya yang bungsu bernama Suryani(9) sekarang sedang duduk di kelas 2 Sekolah Dasar. Setelah melakukan observasi dan wawancara, tim relawan ini memberikan kupon beras kepada Kardijah. Dan tim relawan beranjak dari rumah bernomor 60 tersebut untuk melakukan survei ke rumah berikutnya.
Keterangan :
Minggu 4 Desember 2011, waktu menunjukan pukul 09.00 WIB, bertepatan dengan hari pembagian beras, Wendy Shijie ditemani Nelly Shijie mendatangi rumah bernomor 60 tersebut untuk mengadakan survei agar dapat menilai bantuan seperti apa yang dapat Yayasan lakukan bagi bapak Syarivudin dan keluarga. Setelah menanyakan beberapa pertanyaan berhubungan dengan kondisi keuangan, pekerjaan dan status pendidikan anak-anak pada Kardijah, Wendy Shijie meminta Syarivudin untuk mengerakkan tubuhnya untuk mengetahui dampak stroke terhadap mobilitas pasien. Waktu menunjukan 10.00 WIB, para relawan berangkat bersama Kardijah dan putrinya menuju lokasi pembagian beras. Jalan menuju lokasi dipenuhi oleh relawan dan penerima beras. Walaupun telah menerima beras cinta kasih dari Taiwan, sedikit pun tidak terpancar senyuman sukacita dari wajah Kardijah maupun putrinya karena tekanan kehidupan yang mereka alami. Walaupun bertujuan untuk melakukan survei terhadap penerima beras, namun terhadap mereka yang perlu dukungan lebih, para relawan tidak menutup mata dan melakukan tindakan lebih lanjut untuk membantu mereka.
| |||
Artikel Terkait
Mempraktekkan Ajaran Bakti Pada Orang Tua
11 Desember 2014 Di Tiongkok, kue onde menjadi salah satu makanan khusus yang dimakan di hari raya. Dengan menyuapi orang tua mereka dengan kue yang sudah dipilih, Pei Wen berharap dan berdoa agar semua hal bisa berjalan dengan lancar dan nantinya bisa membuat anak-anak mengerti bagaimana berbakti dan membalas budi orang tua mereka.Bantuan Banjir untuk Warga di Aceh Utara
11 Desember 2017Impian Kami Terwujud, Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tondo
26 Mei 2020Senin 18 Mei 2020 di Perumahan Cinta Kasih Tondo Palu. Terik matahari sore itu tak terasa menyegat dari biasanya. Yusuf, warga penerima bantuan hunian tetap dari Tzu Chi tampak begitu semangat membersihkan rumah barunya. Ia lalu menata setiap sudut ruang di dalam rumah yang ia huni bersama istri dan dua anaknya. Usai lebaran, rumah itu akan mereka tempati.