Membuka Pintu Hati Baru

Jurnalis : Willy, Fotografer : Willy

Yanti (tengah) menuangkan celengan bambu dalam acara penuangan celengan bambu di Bali Room, Hotel Borobudur pada tanggal 29 September 2014. 

Tak terasa sudah 90 hari berlalu sejak dilakukan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT) kepada jajaran staf dan karyawan Hotel Borobudur yang bertempat di Jalan Lapangan Banteng Selatan No. 1, Jakarta Pusat. Pada hari Senin, 29 september 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi merekatkan kembali jalinan jodoh baik yang sudah terjalin dengan mengadakan sosialisasi dilanjutkan penuangan celengan bambu. Sebanyak 42 orang yang merupakan perwakilan dari setiap departemen di Hotel Borobudur menghadiri acara ini.

Eko Rahardjo, salah satu relawan yang juga menjadi pengajar di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng berkesempatan membagikan hal berkaitan dengan misi amal Tzu Chi. Selain itu diputar juga video mengenai salah satu penerima bantuan pengobatan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi. “Mungkin isi celengan bapak ibu kalau hanya ada satu celengan mungkin tidak bisa disebut lumayan besar. Bukan nilainya. Tetapi kita menggalang hati menyatukan niat baik kita agar kita semua bisa melakukan kebajikan kepada orang lain,” tutur Eko.

Eko Rahardjo menekankan bahwa tujuan utama acara ini adalah menggalang hati untuk bersatu hati berbuat kebajikan bukan nilai isi celengan bambu.

Para relawan memeragakan isyarat tangan berjudul Satu Keluarga yang diikuti oleh seluruh peserta.

Acara kemudian ditutup dengan peragaan isyarat tangan dari para relawan yang berjudul Satu Keluarga yang juga diikuti oleh para peserta. Salah satu peserta, Yanti yang bekerja sebagai di bagian telecommunication mengaku bahagia dapat ikut bersumbangsih meringankan beban yang membutuhkan melalui celengan bambu. Yanti juga mensosialisasikan celengan bambu tersebut kepada rekan-rekan kerja yang berhalangan hadir saat penggalangan hati pertama. Yanti berharap kegiatan ini dapat dikembangkan karena masih banyak yang membutuhkan bantuan terutama pengobatan. “Mudah-mudahan kita bisa lebih banyak berderma untuk saudara-saudara kita. Masih banyak yang membutuhkan bantuan kita,” tambahnya.

Senada dengan itu, I Wayan Astawa, Resident Manager Hotel Borobudur mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Tzu Chi. I Wayan juga mendorong manajemen untuk terus memberikan dorongan agar kegiatan sosial seperti yang dilakukan oleh Tzu Chi dapat lebih sukses dari waktu ke waktu. “Berbagi walaupun sedikit tetapi itu sangat berarti sekali bagi mereka yang masih belum seberuntung kita. Jadi itulah yang kami ingin coba tanamkan kepada rekan-rekan semua,” tambahnya.


Artikel Terkait

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -