Membuka Wawasan Sejak Dini Tentang Kebajikan

Jurnalis : Suwati (Tzu Chi Batam), Fotografer : Fang Fang, Suwati (Tzu Chi Batam)
Siswa-siswi kelas 5 Sekolah Monte Sienna menyimak materi tentang sejarah Tzu Chi dan kegiatannya dari Relawan Tim Pendidikan Tzu Chi Batam melalui kelas online pada Jumat, 21 Mei 2021.

Terbatasnya aktivitas karena pandemi Covid-19 membuat berbagai kegiatan dilakukan secara online. Salah satunya adalah pertemuan melalui aplikasi Zoom yang dilakukan Relawan Tim Pendidikan Tzu Chi Batam dengan para siswa-siswi kelas 5 Sekolah Monte Sienna pada Jumat, 21 Mei 2021.
Relawan Tim Pendidikan Tzu Chi Batam begitu bersukacita menerima undangan untuk berbagi pengalaman dengan siswa-siswa Sekolah Monte Sienna sekaligus pengenalan tentang Tzu Chi serta kegiatan-kegiatannya. Para relawan pun segera menyiapkan materi yang akan dipresentasikan oleh Felicia atau yang akrab disapa Lilian mama di Tim Pendidikan Tzu Chi Batam.

Miss Joy Campomayor salah satu guru di Sekolah Monte Sienna memperkenalkan Lilian mama dari Tim Pendidikan Tzu Chi Batam kepada siswa Sekolah Monte Sienna.

Pada pukul 10.30 WIB, para relawan pun sudah bergabung dalam dalam Zoom meeting bersama para siswa yang dibimbing oleh Miss Joy Campomayor salah satu guru di Sekolah Monte Sienna. Kegiatan dimulai dengan pembacaan hasil jawaban para siswa mengenai organisasi nirlaba yang ditanyakan gurunya. Siswa-siswa pun begitu semangat ingin tahu lebih dalam mengenai hal tersebut. Miss Joy pun memanfaatkan waktu dan langsung memperkenalkan Lilian mama kepada para siswa yang akan sharing bersama.

Lilian mama kemudian menjelaskan tentang asal mulanya Tzu Chi serta pengenalan terhadap Master Cheng Yen. setelah itu, Lilian Mama menjelasan Misi dan Visi Tzu Chi serta Celengan Bambu dengan begitu semangat. Para siswa kelas 5 Sekolah Monte Sienna pun memberikan respon positif dan antusias mengikuti kelas online kali ini. Lilian mama juga menjelaskan bahwa di Tzu Chi tidak membedakan agama, ras, etnis, bangsa, negara, maupun warna kulit. Tzu Chi memiliki niat yang tulus yaitu berbuat lebih banyak kebajikan untuk mensucikan hati manusia dan mewujudkan masyarakat aman dan tenteram.

Para peserta kelas online juga mengikuti gerakan Isyarat Tangan Satu Keluarga disela-sela pemberian materi tentang Tzu Chi.

Suasana kelas online begitu interaktif antara Lilian mama dengan para siswa. Saat Lilian mama melontarkan beberapa pertanyaan mengenai materi yang dipaparkan, para siswa pun dengan semangat menjawabnya. Berbeda dengan kelas pada umumnya, kelas kali ini dibawakan dengan menggunakan bahasa Inggris, karena bahasa yang digunakan di sekolah Monte Sienna adalah bahasa Inggris sehingga lebih memudahkan para siswa untuk memahami materi yang di paparkan.

Tidak terasa waktu 1 jam berlalu dengan cepat. Walau sudah melampaui waktu yang disedikan, para siswa tetap bersemangat ingin melanjutkan materinya. Saat Lilian mama menjelaskan tentang Celengan Bambu Tzu Chi, para siswa sangat tertarik. Lilian mama kemudian menyerankan para siswa mulai menyisihkan uang jajan untuk bersumbangsih. Hal ini mendapat tanggapan yang sangat positif dari para siswa, bahkan sudah ada beberapa siswa yang sudah memiliki celengan bambu tersebut.
 

Saat Lilian mama menjelaskan tentang Celengan Bambu Tzu Chi, beberapa siswa kelas 5 Sekolah Monte Sienna juga menunjukkan celengan bambu yang telah mereka miliki.

Kelas online yang diikuti oleh 20 siswa, 2 guru, serta 9 Relawan Tim Pendidikan Tzu Chi Batam ini berlanjut dengan isyarat tangan “Satu Keluarga” yang di bimbing oleh Kartini dan Merry shijie serta diikuti relawan lain dan para siswa. Kegiatan kemudian dilanjut dengan sesi tanya jawab. Dhira, salah satu siswa Sekolah Monte Sienna yang berada di Malaysia pada masa Covid-19 ini, bertanya “dimanakah Tzu Chi di Malaysia?”, juga ada siswa lain yang bertanya “keberadaan Tzu Chi di dunia serta keanggotaan Tzu Chi dan cara kerjanya”. Ini mencerminkan bahwa para siswa ingin mengenal lebih dekat dengan Tzu Chi.
 

Lilian mama menyampaikan salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen di akhir sesi kelas online.

Dalam kesempatan ini, Miss Joy Campomayor juga mengungkapkan kesan karena kelas online ini sangat informatif dan interaktif dengan pembawaan Lilian mama. “Informasi yang kami terima sangat lengkap, kami jadi lebih mengerti kenapa organisasi ini (Tzu Chi) dibentuk. Setelah kelas ini kami menjadi lebih tahu keterlibatan Tzu Chi di berbagi aspek seperti pendidikan, kesehatan, bahkan penanggulangan bencana alam. Para siswa menjadi lebih tahu bagaimana cara bersumbangsih dan dengan adanya kelas ini mereka telah melihat Tzu Chi dari sudut pandang yang berbeda dengan semua informasi yang di peroleh hari ini,” ungkap Miss Joy Campomayor.

Sebagai penutup, Lilian mama pun membacakan salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen yaitu “Perbuatan baik perlu didukung oleh ANDA, SAYA, dan DIA.“ Hal ini pun bertujuan untuk memotivasi para siswa supaya melakukan kebajikan sejak dini.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Enam Ratus Paket Beras untuk Pengemudi Ojek Online dan Supir Angkot

Enam Ratus Paket Beras untuk Pengemudi Ojek Online dan Supir Angkot

31 Agustus 2021

Tzu Chi Bandung bekerjasama dengan PT. Panghegar Mitra Abadi membagikan 600 paket beras untuk Ojek Online dan Angkutan Kota

Menginspirasi Anak Asuh Beasiswa di Tengah Pandemi

Menginspirasi Anak Asuh Beasiswa di Tengah Pandemi

21 Juli 2020

Webinar dengan tema Belajar Efektif di Era New Normal diisi dengan sesi sharing oleh Yuniarti, seorang alumni penerima beasiswa Tzu Chi Sinar Mas yang telah menyelesaikan studi S2 melalui beasiswa Australia Awards.

Melepas Rindu di Udara

Melepas Rindu di Udara

17 Juli 2020

Sekitar lima bulan tidak bertemu membuat murid-murid dan para dui fu (mentor) saling memendam kerinduan, kerinduan bisa berkumpul bersama, kerinduan merasakan kebersamaan dan kehangatan dalam kegiatan kelas Budi Pekerti. Ketika kelas online dimulai, hati para mentor begitu bahagia melihat para murid dengan kepolosan duduk manis didampingi orang tua di depan telepon seluler atau komputer mengikuti kegiatan.  Dalam sekejap, kerinduan serasa terobati.

Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -