Memelihara Kesehatan Gigi Sejak Dini
Jurnalis : Nuraina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)
|
| ||
Sebelum baksos dimulai, terlebih dahulu diadakan doa bersama, yang kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari dr. Julijamnasi Sp.Onk. Rad yang mewakili para Bodhisatwa berjubah putih, “Kegiatan ini sangat bermanfaat agar anak-anak mengerti untuk menjaga kesehatan gigi mereka. Setiap satu gigi yang rusak bisa menghabiskan 20 juta rupiah untuk biaya perawatannya, tetapi hal itu dapat dihindarkan dengan menggunakan sikat gigi dan odol yang baik, serta rajin menggosok gigi,” jelasnya. Tepat pukul 09.00 WIB, kegiatan baksos dimulai dengan bertempat di gedung sekolah baru yang didirikan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Cabang Medan sejak tanggal 27 April 2012. Para murid terlebih dahulu di-screening oleh beberapa orang dokter gigi. Dari 299 orang murid yang datang berobat, ada sebanyak 118 orang yang harus menjalani pengobatan. Ada yang dicabut dan ada juga yang hanya ditambal giginya, sedangkan sisanya mengikuti penyuluhan tentang bagaimana caranya menjaga kebersihan gigi.
Keterangan :
Ketua Yayasan Dharma Bakti, Ade Chandra berkata, “Jumlah murid sekolah ini ada sekitar 800 orang dan kurang lebih ada 100 orang merupakan anak asuh Tzu Chi.” Sri Rismawati, orang tua dari murid bernama Melani berkata, “Pengobatan ini bagus sekali. Namanya juga anak-anak, suka makan permen dan cokelat yang akhirnya karena lupa menjaga kebersihan gigi menyebabkan gigi mereka berlubang.”
Keterangan :
Semangat para dokter dan keramahan mereka kepada para siswa membuat suasana menjadi begitu hangat. Semoga melalui jalinan cinta kasih dalam misi kesehatan ini, para siswa dapat terus menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Di samping baksos kesehatan gigi, pada saat bersamaan relawan Tzu Chi juga mengajak 10 orang guru dan 50 orang siswa Perguruan Dharma Bhakti untuk melakukan penyuluhan pelestarian lingkungan dengan mendatangi rumah-rumah warga dan pertokoan di Kota Lubuk Pakam, sekaligus mengumpulkan barang-barang yang tidak dipakai lagi untuk didaur ulang sesuai dengan prinsip Tzu Chi: mengolah sampah menjadi emas dan emas menjadi cinta kasih. | |||
Artikel Terkait
Kamp Pengusaha Indonesia - Malaysia Tahun 2018
30 Oktober 2018Berbagi Sukacita dalam Menyambut Imlek
28 Januari 2022Tzu Chi Tebing Tinggi membagikan paket Imlek kepada 250 Kepala Keluarga (KK), masyarakat Tionghoa yang kurang mampu pada Minggu 24 Januari 2022.