Memeriahkan Perayaan Bulan Tujuh dengan Lomba Masak

Jurnalis : Diyang Yoga (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Dok. Tzu Chi Surabaya

Tzu Chi Surabaya mengadakan lomba masak Kreasi Soto Nusantara Vegetarian yang diadakan secara online.

Perayaan Bulan Tujuh dalam penanggalan Lunar kali ini Tzu Chi Surabaya mengadakan acara lomba masak online dengan kreasi Soto Nusantara Vegetarian yang dibuka untuk umum. Periode pengiriman lomba ini dilakukan pada 25-31 Agustus 2021. Biasanya dalam perayaan Bulan Tujuh, relawan Tzu Chi giat mensosialisasikan pola makan yang sehat yaitu dengan bervegetaris, sekaligus berbakti serta berbuat kebajikan kepada orang tua dan semua makhluk. Namun selama 2 tahun ini, banyak kegiatan Tzu Chi yang dilakukan secara online karena pandemi Covid-19.

Dalam lomba ini, para peserta diberikan waktu 1 minggu untuk upload video tutorial masakannya dan harus mention dan tag social media Tzu Chi, semua peserta berlomba untuk mendapatkan like terbanyak agar menjadi juara ter-favorit. Ada 4 juara yang akan mendapatkan hadiah menarik dari panitia berupa teh herbal Jing Si dan produk kitchen ware.  

Jhony (Kepala Kantin Jing Si Tzu Chi Jakarta) sebagai juri memberikan pesan dan kesan tentang hasil masakan para peserta.

Setelah batas pengumpulan video di media sosial , para juri dipersilahkan untuk me-review semua video sebelum diadakan penjurian bersama melalui zoom meeting pada Jumat, 3 September 2021. Dinilai oleh 3 juri yaitu Johny relawan Tzu Chi dari Jakarta yang merupakan Kepala Kantin Jing Si Tzu Chi Jakarta, Lina Gui merupakan chef youtuber, dan terakhir Vonny yang merupakan relawan Tzu Chi Surabaya.

Meskipun terasa aneh untuk para juri menilai hasil masakan melalui video, namun ada point penilaian tertentu yaitu kreativitas, komposisi, penataan atau plating, dan penggunaan garnish yang bisa dinilai secara online. “Biasanya klo juri maunya tes ya rasa masakannya, meskipun terasa aneh ya melakukan penjurian lomba masak melalui online. Tapi dari komposisinya sih sudah benar ya kalau ini olahan soto,” ujar Johny dalam penjurian.

“Semua yang ada dagingnya itu bisa dijadikan vege. Jangan berfikiran kalau vegetarian itu cuma sayur-sayuran, tinggal diganti aja pakai jamur atau yang lain, yang penting bumbunya harus sama,” tambahnya.

Dalam acara pengumuman pemenang, juga dipaparkan tentang tata cara penilaian Kreasi Soto Nusantara Vegetarian.

Pengumuman pemenang Lomba Masak Soto Vegetarian Bulan Tujuh Penuh Berkah ini yang jatuh pada tanggal 5 September 2021 Pukul 13.00 WIB ini disambut dengan antusias dari peserta. Mereka pun tak sabar mendengar siapa pemenangnya pada lomba kali ini. Sayangnya salah satu juri berhalangan untuk menghadiri zoom meeting karena ada keperluan mendadak. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan antusias peserta lomba masak kali ini yang mayoritas berasal dari luar Jawa Timur maupun berbeda pulau.

Sebanyak 8 masakan soto nusantara sudah di nilai juri pada tanggal 3 September 2021, mulai dari Soto Betawi, Soto Bandung, Soto Lamongan, hingga Soto Madura. “Kali ini kita ada acara spesial untuk membuat satu acara lomba masak lewat online. Mungkin ini pertama dan orang berpendapat lewat online kan tidak bisa dicicipi, tapi karena pandemi ini terpaksa di nilai dari segi-segi yang lain,” ujar Ming Fong, Koordinator acara Lomba Masak Vegetarian Bulan Tujuh Penuh Berkah.

Ming Fong, Koordinator acara Lomba Masak Vegetarian Bulan Tujuh Penuh Berkah memberikan sambutan kepada para peserta zoom meeting.

Selama acara berlangsung mulai dari pemutaran video peserta hingga sesi tanya jawab dan pemutaran video pemenang, para peserta bersabar menunggu pengumuman pemenang. Juara favorit dimenangkan oleh Omah Giok dengan like terbanyak dari sosial media Instagram. Kemudian juara ke-2 yaitu Sae Kitchen dengan Soto Betawi-nya, dan juara ke-1 yaitu Gerai Hamra dengan Soto Madura-nya.

Juara ke-2, Sae Kitchen yang berasal dari Jakarta mendapatkan informasi tentang lomba masak soto nusantara vegetarian ini dari salah satu keluarganya. “Saya dapat info dari adik saya tentang lomba masak ini, ‘itu Tzu Chi ada posting di Instagram lomba masak soto’ dia bilang. Kebetulan Soto Betawi adalah menu favorit di Sae kitchen, yaudah deh saya coba,” ujar Sae Kitchen.

Juara ke-2, Sae Kitchen yang berasal dari Jakarta memberikan kesan-kesannya bisa ikut Lomba Masak Vegetarian Bulan Tujuh Penuh Berkah yang diadakan Tzu Chi Surabaya.

Tak hanya mendapatkan hadiah berupa peralatan masak, para pemenang juga dapat teh herbal Jing Si dan sedikit penjelasan dari Jhony selaku juri perbedaan vegetarian ataupun vegan. Tak hanya itu, Jhony juga memotivasi para peserta untuk tetap berpola hidup sehat salah satunya dengan bervegetarian. “Kita harus mulai care dengan tubuh kita, kesehatan kita, apalagi dengan adanya pandemi Covid-19. Nah dengan bervegetarian itu adalah salah satu cara untuk hidup sehat serta menjaga imun kita,” ujar Jhony dalam sesi tanya jawab.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Bulan Bakti, Bervegetaris, dan Melindungi Bumi

Bulan Bakti, Bervegetaris, dan Melindungi Bumi

15 September 2017
Rasa haru, ungkapan kasih tanpa kata, senyuman, maupun derai air mata menghiasi suasana pagi itu di Aula Jing Si lt.3, Tzu Chi Center PIK, Jakarta Utara. Sebanyak 250 orang, terdiri dari relawan Tzu Chi dan masyarakat umum, ikut dalam prosesi bakti orang tua.
Berdoa Bersama di Bulan Yang Penuh Berkah

Berdoa Bersama di Bulan Yang Penuh Berkah

26 Agustus 2015

Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Makasar, melaksanakan kegiatan doa bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah di kantor Yayasan Buddha Tzu Chi, Jalan Ahmad Yani, No. 19-20, Makassar, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diikuti sekitar 28 orang  peserta dan 41 insan Tzu Chi hadir dalam kegiatan doa bersama, dengan hati yang tulus serta bertindak benar

Tzu Chi Vegan Catering

Tzu Chi Vegan Catering

28 Agustus 2017 Dalam rangka Bulan Tujuh Penuh Berkah, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur mengadakan acara “Tzu Chi Vegan Catering” selama sepuluh hari. Ini terbagi dalam dua periode (tanggal 21 – 25 Agustus 2017 dan 4-8 September 2017).
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -