Memilah Barang yang Bisa Didaur Ulang

Jurnalis : Beh Guat Ngo (He Qi Pusat), Fotografer : Beh Guat Ngo, Deddy (He Qi Pusat)
Agus Yatim dan Lim Tet Kong sebelum kegiatan memilah barang menjelaskan jenis-jenis yang bisa di daur ulang dan kegiatan memilah barang ini tujuan utamanya adalah pelestarian bumi dan melatih relawan untuk menerapkan 5R, mengurangi (Reduce), memanfaatkan kembali (Reuse), mendaur ulang (Recycle), memikirkan kembali (Re-Think), memperbaiki (Repair).

Relawan Komunitas He Qi Pusat pada Minggu, 29 Januari 2023 untuk kali pertama mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan bersama di Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan (PL) yang baru di resmikan di Pangeran Jayakarta no. 131, Jakarta Pusat. Kegiatan diikuti 47 orang relawan yang di pandu oleh Lim Tet Kong dan Agus Yatim untuk untuk memilah barang-barang yang bisa di daur ulang.

"Kantong kresek hitam, Styrofoam, ban, karet, pecahan kaca, potongan keramik adalah beberapa jenis barang yang tidak dapat didaur ulang, plastik putih masih dapat dimanfaatkan, CD bekas pun ada jenis nya, maka dalam proses daur ulang benar-benar dipilih yang mempunyai nilai jual agar bisa menjadi emas dan emas menjadi cinta kasih.

“Semua barang dipilah sesuai dengan tempatnya, kita harus mencintai kegiatan pelestarian lingkungan agar saat kita melakukan daur ulang, kita jalankan dengan hati yang bersih seputih kerah baju seragam kita," ujar Agus Yatim.

Para relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat menyimak penjelasan dari Agus Yatim dan Lim Tet Kong agar memahami tujuan dari memilah barang-barang yang bisa di daur ulang dan menghasilkan nilai ekonomi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Pada area botol plastik relawan bersama-sama membersikan botol plastik. Himbauan untuk para donatur yang ingin menyumbangkan barang-barang daur ulangnya ke Tzu Chi terutama jenis botol sebaiknya sudah dalam keadaan kering dan bersih.

Mengutip wejangan Master Master Cheng Yen "Bila kita melihat, mendengar, dan bekerja dengan sepenuh hati, manfaatnya akan kita rasakan sepanjang hidup". "Nah bagaimana dengan sampah organik seperti ampas sayur dan buah apakah dibuang begitu saja?" Tanya Lim Tet Kong kepada para relawan yang hadir. "Sampah organik bisa dijadikan eco enzim untuk pupuk dan keperluan lainnya" Jawab Bui Khiong, sesi tanya jawab membuat pengarahan menjadi lebih nyaman dan bersemangat.

Pengarahan dari Lim Tet Kong dan Agus Yatim membuat relawan lebih memahami bagaimana cara memilah barang yang bisa di daur ulang dan bermanfaat. Pada kegiatan ini relawan di bagi menjadi tiga kelompok untuk memilah barang yang bisa di daur ulang. Ada relawan yang memilah jenis kertas, plastik, elektronik, dan kardus.

"Kertas juga bermacam-macam, dikelompokkan seperti ini (kertas putih polos), ini yang berwarna bisa majalah atau bisa masuk ke broncos, kertas yang sudah menguning masuknya ke broncos" terang Agus relawan pademangan yang juga aktif di Depo PL Pluit.

Tania (dua dari kanan) melihat barang-barang yang di peragakan sesuai dengan jenis yang sudah di siapkan oleh relawan PL Lim Tet Kong dan Agus Yatim.

Eti (tengah) mengikuti kegiatan PL jadi lebih memahami fungsi kertas bekas yang dapat digunakan secara maksimal.

"Mendengar penjelasan tadi, dirumah banyak kertas yang belakangnya masih bisa ditulis aku buang begitu saja, sekarang setelah tahu begini Saya akan bawa kemari untuk dapat dimanfaatkan lagi" janji Eti setelah mendapat penjelasan mengenai barang kertas bekas.

"Tadi juga diajak keliling oleh Lim Tet Kong Shi Xiong untuk melihat ke area kardus dan area barang elektronik, ternyata memiliki jenis yang bisa didaur ulang. Buat saya pribadi, rasanya menyenangkan mengetahui lebih banyak dan memperdalam pengetahuan tentang PL sekarang ini." Ujar Tania relawan yang ikut kegiatan PL. Setelah memilah kertas relawan melanjutkan dengan memilah melepas label botol-botol plastik sesuai warna, tutup botol, dan label botol.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Peresmian Depo Pelestarian Lingkungan di Surabaya

Peresmian Depo Pelestarian Lingkungan di Surabaya

10 November 2017

Kamis, 26 Oktober 2017, diresmikan Depo Daur Ulang Tzu Chi Surabaya. Acara ini dibuka oleh Ketua Umum Tzu Chi Surabaya, Vivian Fan dan dihadiri oleh donatur Tzu Chi serta seluruh relawan Tzu Chi Surabaya.

Waisak 2019: Membalut Perayaan Waisak dengan Aksi Pelestarian Lingkungan

Waisak 2019: Membalut Perayaan Waisak dengan Aksi Pelestarian Lingkungan

20 Mei 2019

Tema Waisak Tzu Chi yang adalah Pelestarian Lingkungan dan Vegetarian nyatanya serupa dengan tema yang diangkat TK Tzu Chi Indonesia di tahun ajaran ini (2018/2019). Sekolah sudah giat mempromosikan pelestarian lingkungan melalui berbagai kegiatan. Yang menarik, mereka tak hanya mengajak para siswa, tapi juga melibatkan para orang tua untuk bertindak bersama.

Inspirasi Belajar Melalui Pelestarian Lingkungan

Inspirasi Belajar Melalui Pelestarian Lingkungan

23 April 2019

Relawan Tzu Chi di komunitas Hu Ai Medan Selatan mengadakan sosialisasi Misi Pelestarian Lingkungan sekaligus Peresmian Titik Kumpul Barang Daur Ulang Tzu Chi di Singapore International School (SIS), Minggu 14 April 2019.

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -