Memohon Keselamatan dan Kedamaian
Jurnalis : Budianto (Tzu Chi Batam), Fotografer : Mina, Diana, Anas (Tzu Chi Batam)
|
| ||
Doa Bersama Sehari sebelum acara diadakan, relawan Tzu Chi mengatur dan menghiasi lokasi kegiatan. Tepat di hari kegiatan diadakan, relawan Tanjung Balai menuju pelabuhan untuk menyambut kedatangan 12 relawan dari Tzu Chi Batam. Ini merupakan acara pemberkahan akhir tahun kedua yang pernah diadakan di Tanjung Balai. Setiap ada kegiatan Tzu Chi di Tanjung Balai, relawan Tzu Chi Batam selalu turun membantu, mengatur dan menyiapkan semua keperluan acara. Relawan Tzu Chi Tanjung Balai juga bergladi resik dengan sepenuh hati untuk menyiapkan semua kegiatan dengan sebaik-baiknya. Acara pemberkahan akhir tahun di Tanjung Balai ini diikuti sebanyak 365 peserta. Mulai dari awal hingga akhir acara, semua peserta mengikutinya dengan sepenuh hati. Melalui video yang ditayangkan, para peserta dapat lebih memahami tentang visi dan misi Tzu Chi.
Ket : - Para peserta ada juga yang secara spontan berdana dan menyatakan kesediaannya untuk menjadi donatur maupun relawan Tzu Chi. (kiri) Terinspirasi dari Perilaku Sang Istri Para peserta pun menyatakan kesannya, salah satunya Jommy Lim, ”Setelah melihat tayangan video, saya baru menyadari bahwa sebenarnya dia belum melakukan apa-apa, sehingga merasa malu terhadap dirinya sendiri.” Tetapi, pada hari itu juga dia memahami bahwa ini merupakan langkah pertama untuk memulainya. Dia berikrar, untuk hari-hari ke depan akan mengambil peran dalam segala kegiatan yang diadakan oleh Tzu Chi.
Ket : - Acara pemberkahan akhir tahun sesi kedua diadakan di Batam, para peserta dengan serius melihat video yang menayangkan kegiatan yang diadakan oleh Tzu Chi Batam pada tahun 2009. (kiri). Doa untuk Korban Gempa di Haiti Sehari sebelum acara ini diadakan, setiap relawan Tzu Chi mengambil perannya masing-masing. Mereka mengembangkan semangat Bodhisatwa untuk mengatur dan menghiasi lokasi kegiatan, melakukan gladik resik, dan berlatih isyarat tangan yang menunjukkan budaya kemanusiaan Tzu Chi. Sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan atas terjadinya gempa sebesar 7 skala Richter di Haiti pada tanggal 12 Januari 2010, para peserta melakukan acara doa bersama. Pada kesempatan itu, relawan berhasil menggalang niat baik sebanyak lebih dari 1.000 orang untuk berdoa bagi Haiti. Sebanyak 60 relawan Tzu Chi membawa lilin, berjalan keluar dari belakang panggung dan mengelilingi para peserta, dan mengajak semua peserta berdoa bersama-sama. Gempa di Haiti menelan banyak korban jiwa dan luka parah, serta tempat tinggal penduduk yang hancur. Master Cheng Yen mengimbau setiap orang untuk menggalang lebih banyak orang untuk turut bersumbangsih, menginspirasikan niat baik kepada setiap orang, dan selalu waspada akan ketidakkekalan kehidupan. Relawan Tzu Chi juga menyediakan kotak dana di lokasi acara. Setelah acara pemberkahan selesai, para relawan mengadakan penggalangan dana kepada semua peserta untuk turut bersumbangsih untuk Haiti. Banyak peserta yang merasa bersyukur dapat ikut bersumbangsih dalam acara pemberkahan akhir tahun ini. Melalui video yang ditayangkan oleh relawan, para peserta menyadari bahwa masih ada banyak orang yang membutuhkan bantuan. Video tersebut juga menayangkan kerusakan yang diakibatkan oleh gempa ini. Melihat hal itu, semua peserta turut menyumbangkan cinta kasihnya, berharap dapat meringankan penderitaan para korban. | |||
Artikel Terkait

Meniti Hari Tua Dengan Penuh Semangat
25 Oktober 2018
Suara Kasih: Mensosialisasikan Vegetarian
12 Agustus 2011Kebahagiaan yang Menular Saat Menyalurkan Bantuan Bagi Warga Korban Tsunami
29 Desember 2018Saat tsunami menerjang wilayah pesisir Pandeglang, Banten, Sabtu malam 22 Desember 2018, Majong (36) sedang berada di atas perahu. Ia bersama Saptu, saudaranya, dan keponakannya Ubad tengah memasang jaring. Sempat terombang-ambing oleh ombak besar, para nelayan ini masih belum menyadari bahwa sedang terjadi tsunami.