Memperdalam Pengetahuan Misi Amal

Jurnalis : Chensuning (Tzu Chi Batam), Fotografer : Djaya Iskandar, Suryadi (Tzu Chi Batam)

Tzu chi batam sangat bersyukur kali ini kedatangan empat pembicara dari tim misi amal di Jakarta dan Tangerang. Hokcun shixiong tengah memberikan arahan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan survei, menyalurkan bantuan dan melakukan peduli kasih

Misi amal adalah misi utama yang merupakan akar dari empat misi delapan jejak langkah Yayasan Buddha Tzu Chi. Misi amal bertujuan memberi kebahagiaan dengan hati yang welas asih dan melepaskan penderitaan yang ada. Minggu pagi, 14 September 2014, para relawan berkumpul sejak pukul 07.30 WIB untuk melakukan pendaftaran. Setelah proses pendaftaran selesai, langkah kaki barisan relawan mulai memasuki ruangan pelatihan. Pelatihan kali ini diikuti oleh 93 peserta. Peserta bukan hanya berasal dari Batam, melainkan ada juga yang datang dari Tanjung Pinang. Acara dimulai pukul 08.30 WIB, pembicara kegiatan kali ini merupakan relawan dari Jakarta terdiri dari Jhonny shixiong, Wie Sioeng shixiong, Harmanto shixiong dan Hokcun shixiong.

Relawan begitu antusias dalam mengikuti training. Mereka pun mencatat dan memfoto apa yang diperoleh dalam pelatihan misi amal ini

Dalam pelatihan ini banyak diputarkan berbagai video kasus, salah satunya adalah tentang seorang anak bernama Ani yang kakinya harus diamputasi akibat kanker dan memberikan motivasi besar untuk Hok Chun shixiong. “Seorang anak kecil yang menyadarkan bahwa hidup ini tidaklah kekal yang penuh dengan penderitaan tetapi dia tetap tersenyum bersyukur dan bersabar. Itulah motivasi dari seorang anak yang membuat hati saya lebih menghargai berkah. Sebenarnya suatu kesulitan adalah tantangan karena misi amal adalah akar dari pada Yayasan Buddha Tzu Chi dimana Master Cheng Yen sendiri mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi itu dari misi amal dan Master langsung berinteraksi dengan pemohon yang diterima oleh Tzu Chi. Jadi kesulitan itu tergantung pikiran dan hati kita. Kalau sesuatunya penuh dengan ketulusan, penuh dengan hati yang bersih, pikiran yang bersih, hati bodhisatwa, pikiran bodhisatwa, tindakan bodhisatwa saya rasa itu bukan kesulitan, tetapi  kita bagaimana meringankan penderitaan penerima bantuan tersebut,” jawab Hokcun shixiong.

Pada kegiatan kali ini juga diadakan sesi pertanyaan agar relawan bisa menanyakan yang kurang mengerti

Pelatihan SOP misi amal ini memberikan banyak pelajaran bagi relawan Tzu Chi Batam, khususnya relawan yang bertugas di misi amal, salah satunya adalah Wati shijie yang baru bergabung di misi amal dan menyadari banyak hal yang harus diperhatikan selama kunjungan kasih.” Saya rasa kayanya menghadapi orang tidak bisa semaunya kita saja, kalau dulu ketemu orang kan wah, kalau sekarang harus pelan-pelan ngomongnnya takut nanti dia tersinggung, takut dia nganggap kita ngomongnya gimana, jadi ngomongnya harus mikir dulu sebelum  keluar dari mulut. ” Jawab Wati shijie. Hal terpenting dalam misi amal bukanlah bagaimana memberikan bantuan berwujud yang dipinta oleh pasien ketika melakukan permohonan ke Tzu Chi. Tetapi bagaimana kita dapat memberikan bantuan tanpa wujud dengan melakukan sharing kepada mereka agar mereka dapat merasakan cinta kasih dan memotivasikan kepada mereka untuk bersumbangsih kembali ke orang-orang seperti mereka. Inilah visi dari misi amal Tzu Chi.

 


Artikel Terkait

Memperdalam Pengetahuan Misi Amal

Memperdalam Pengetahuan Misi Amal

22 September 2014 Minggu pagi, 14 September 2014, para relawan berkumpul sejak pukul 07.30 WIB untuk melakukan pendaftaran. Setelah proses pendaftaran selesai, langkah kaki barisan relawan mulai memasuki ruangan pelatihan. Pada pelatihan kali ini relawan akan mendalami mengenai standart operasional prosedur untuk misi amal Tzu Chi.
Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -