Lulu menginspirasi para peserta melalui pengalamannya selama menjadi relawan pemerhati rumah sakit.
Pagi itu, sebanyak 170 relawan pemerhati Tzu Chi Hospital berkumpul di Aula Jing Si Jakarta menghadiri gathering, Rabu19 Juli 2023. Acara yang dimulai sejak pukul 08.30 ini dipandu oleh Christine, dengan mengangkat tema “Memperdalam Tali Persaudaraan Antar Relawan Pemerhati Rumah Sakit”. Gathering ini diadakan untuk kembali mengingatkan dan sebagai wadah para relawan untuk sharing mengenai kegiatan kerelawanan selama menjadi pemerhati rumah sakit.
“Pada tahun 2023, gathering hari ini merupakan yang kedua. Diadakan agar dapat mengingatkan kembali mengenai cara pendekatan (ke pasien), fungsi relawan, dan (tempat untuk) sharing,” ucap Lulu, salah satu pemateri.
Mengawali rangkaian acara, Lulu memberikan sharing mengenai pelayanan di rumah sakit sebagai sarana untuk mengembangkan cinta kasih. Kehadiran para relawan pemerhati rumah sakit menjadi salah satu karakteristik Tzu Chi Hospital, yang bertujuan membantu dan melayani para pasien dengan mengedepankan budaya humanis.
“Master Cheng Yen berharap kehadiran rumah sakit Tzu Chi dapat membawa cinta kasih dan budaya humanis,” papar Lulu. “Melalui keberadaan pemerhati rumah sakit, cinta kasih dapat semakin menyebar ke banyak orang,” imbuhnya.
Relawan yang telah bergabung dengan Tzu Chi sejak tahun 1998 ini mengungkapkan bahwa dengan menjadi relawan pemerhati rumah sakit, kita dapat melihat ketidakkekalan itu, dari kelahiran, tua, sakit, dan kematian. Baginya, menjadi relawan pemerhati rumah sakit membawa rasa syukur dalam menjalani kehidupan serta menghadirkan hidup yang lebih berarti bagi sesama.
“Empati menjadi dasar ketika menjadi relawan pemerhati rumah sakit untuk mau mendengarkan pasien,” ujar Lulu ketika sharing di podium. “Master Cheng Yen bilang yang paling berkah adalah dengan mengobati orang sakit. Kita tidak bisa menyembuhkan orang sakit, tetapi bisa menyemangati para dokter melalui batinnya,” ujar Lulu memberikan inspirasi kepada para relawan.
Menjalin Jodoh dengan Tzu Chi Ketika Menjadi Pasien
Yacob, yang merupakan salah satu relawan pemerhati rumah sakit juga ikut berbagi pengalamannya dalam sesi talkshow. Berawal dari kedatangannya di Tzu Chi Hospital untuk melakukan Medical Check Up, Yacob melihat banyak relawan pemerhati rumah sakit dan membuatnya tergerak untuk menjadi salah satu relawan Tzu Chi pada tahun 2021.
Jarak yang harus ditempuh dari rumahnya tidak menjadi kendala bagi Yacob yang bersyukur bisa menjadi relawan pemerhati rumah sakit.
“Bersyukur bisa membantu sesama ketika menjadi relawan pemerhati,” ujar Yacob.
Lokasi rumahnya yang berada di daerah Tangerang tidak menjadi penghalang baginya untuk menjadi relawan pemerhati walaupun jarak antara rumah ke Tzu Chi Hospital cukup jauh, terlebih harus ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum.
“Semoga semua relawan pemerhati tambah semangat. Sekarang sudah banyak pasien yang datang ke Tzu Chi Hospital, mereka membutuhkan uluran tangan dari relawan untuk membantu mereka,” ujar Yacob sembari memberikan semangat kepada para relawan pemerhati rumah sakit.
Memberi Makna Melalui Pelayanan Pemerhati Rumah Sakit
Menjadi relawan pemerhati rumah sakit juga membawa cerita, pengalaman, dan pembelajaran tersendiri bagi para relawan. Semua hal tersebut dituangkan dalam drama yang bertema “Serba Serbi Relawan Pemerhati Rumah Sakit”. Dalam drama tersebut, dijelaskan mengenai sikap yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menjadi relawan pemerhati rumah sakit.
Melalui pertunjukan drama, drg. Laksmi berharap ia dapat membuat para peserta gathering memahami hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menjadi relawan pemerhati rumah sakit.
“Selama menjadi relawan pemerhati, kita harus bisa memberikan rasa kasih sayang kepada pasien,” ujar Laksmi, koordinator relawan pemerhati rumah sakit di akhir drama.
Melalui pertunjukan drama ini, relawan diingatkan kembali nilai-nilai budaya humanis dan cinta kasih yang menjadi dasar dalam melakukan pelayanan sebagai pemerhati rumah sakit. “Gathering dilakukan untuk menjadi pengingat bagi relawan pemerhati agar satu relawan dapat membawa satu relawan lagi sehingga relawan pemerhati semakin banyak,” pungkas Laksmi mantap.
Memberi Ilmu, Semangat, dan Pengingat Bagi Para Relawan
Pada gathering ini, juga terdapat pemaparan dari Donny de Keizer, seorang jurnalis yang juga menjadi relawan pemerhati rumah sakit. Bertajuk “Berbicara dari Hati”, Donny de Keizer menjelaskan bahwa ketika menjadi relawan pemerhati, tidak cukup hanya berbicara, tetapi harus mendengarkan dengan penuh empati.
Donny de Keizer berbagi kiat menjadi relawan pemerhati rumah sakit.
Direktur Utama Tzu Chi Hospital, dr. Gunawan Susanto memberikan pesan cinta kasih.
“Kita harus mengutamakan senyuman. Dengan senyuman dapat meningkatkan kepercayaan sehingga pasien bisa nyaman (berbincang) dengan kita,” papar Donny.
Pada penghujung acara, dr. Gunawan Susanto, Direktur Utama Tzu Chi Hospital memberikan pesan cinta kasih kepada para relawan pemerhati. Dokter Gunawan sangat bersyukur dengan kehadiran para relawan pemerhati karena kehadirannya dapat memberikan solusi bagi para pasien juga dapat menjadi sarana untuk menyebarkan cinta kasih dan kasih sayang yang tulus bagi sesama.
“Kehadiran relawan memberikan arti yang besar. Saya ingin mengucapkan banyak-banyak terima kasih (kepada relawan) dan berterima kasih kepada panitia yang telah menyiapkan dengan baik acara ini,” ujar dr. Gunawan menutup pesan cinta kasihnya.
Peserta ikut memperagakan isyarat tangan “Wo Ai Ci Ji Da Jia Ting” yang dibawakan oleh para relawan di atas panggung.
Gathering Relawan Pemerhati Tzu Chi Hospital ditutup dengan sesi foto bersama.
Acara yang berakhir pada pukul 12.00 pun ditutup dengan doa bersama dan penampilan shou yu berjudul “Wo Ai Ci Ji Da Jia Ting” (Saya Cinta Keluarga Besar Tzu Chi) oleh para relawan pemerhati.
Editor: Khusnul Khotimah