Mempererat dan Memperkukuh Jalinan Jodoh Dengan Tzu Chi

Jurnalis : Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin, Arisman (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)


Minggu, 01 Maret 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun akan mengadakan kegiatan Gahtering Peduli Kasih yang akan diikuti oleh 89 orang. Relawan juga mengajak para penerima bantuan untuk ikut bersumbangsih lewat wadah celengan cinta kasih Tzu Chi.

"Apa itu Tzu Chi?" tanya relawan yang bernama Sukmawati (50) dalam mengawali materinya pada kegiatan Gahtering Peduli Kasih. Seketika ruangan kegiatan menjadi hening, terlihat para penerima bantuan masih belum mengenal apa itu Tzu Chi. "Tzu Chi itu masing-masing mempunyai arti, Tzu adalah memberikan kebahagiaan, Chi adalah menghilang penderitaan. Tzu Chi juga mempunyai 4 misi utama, 8 jejak Dharma yaitu misi amal, misi kesehatan, misi pendidikan, misi budaya kemanusiaan, bantuan bencana internasional, donor sumsum tulang, pelestarian lingkungan dan relawan komunitas," jawabnya kepada para penerima bantuan Tzu Chi Karimun.


Para penerima bantuan diberikan sebuah tayangan Lentera Kehidupan Master Cheng Yen yang menceritakan tentang bencana alam Siklon Idai yang menerjang Afrika Timur. Relawan pun berharap mereka bisa selalu bersyukur setelah melihat tayangan tersebut.


Sukmawati (50) selaku pembawa materi berharap para penerima juga bisa ikut bersumbangsih dengan membantu sesama. "Orang susah selalu pikir berdana itu adalah hak orang kaya. Seperti kata perenungan Master Cheng Yen yang mengatakan berdana bukanlah hak khusus yang dimiliki orang kaya, melainkan merupakan perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus," ucapnya.

Selama ini relawan Tzu Chi Karimun setiap bulan sekali selalu melakukan kunjungan kasih ke rumah para penerima bantuan. Melihat hal itu, relawan berinsiatif mengajak mereka untuk bersilaturahmi kembali bersama semua relawan Tzu Chi agar bisa semakin mempererat jalinan jodoh mereka dengan Tzu Chi dan mengenal lebih dalam apa itu Tzu Chi. Untuk itu, Minggu, 01 Maret 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Gahtering Peduli Kasih yang akan diikuti oleh 89 orang. Tepat pada pukul 09.00 WIB, ruangan kegiatan dilantai 2 sudah mulai dipadati oleh para penerima bantuan dan relawan Tzu Chi.


Untuk menghangat kegiatan, para relawan bersama-sama memperagakan isyarat tangan yang berjudul "Satu Keluarga."

Seperti biasa, kegiatan pun diawali dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen, dan dilanjutkan dengan sebuah tayangan lentera kehidupan Master yang berjudul "Menjalankan Misi Dengan Kekuatan Ikrar dan Welas Asih." Lentera kehidupan tersebut menceritakan tentang bencana alam Siklon Idai yang menerjang Afrika Timur yang berakibatkan banyak korban jiwa. Insan Tzu Chi pun telah menjangkau lokasi bencana untuk menyalurkan bantuan. Dalam tim yang menjangkau Afrika, juga terdapat tenaga medis. Di lokasi bencana, untuk mengadakan baksos kesehatan, mereka harus mengatasi berbagai kesulitan karena minimnya perlengkapan medis setempat. Meski demikian, mereka berusaha untuk memberikan pelayanan medis yang dibutuhkan. Setelah melihat tayang tersebut, Sukmawati selaku pembawa materi pun memberikan wejangan kepada para penerima bantuan agar bisa selalu bersyukur  dan tidak mengeluh dengan kondisi mereka saat ini. "Walaupun hidup kita itu susah harus kita syukuri saja, jangan suka mengeluh. Terus, tidak ada yang tidak bisa. Selagi kita masih bisa, semampu kita untuk menggalang berkah," ungkapnya. Pada kegiatan kali ini ia juga membagikan celengan untuk para penerima bantuan agar mereka juga ikut bersumbangsih lewat wadah celengan cinta kasih Tzu Chi. "Orang susah selalu pikir berdana itu adalah hak orang kaya. Seperti kata perenungan Master Cheng Yen yang mengatakan berdana bukanlah hak khusus yang dimiliki orang kaya, melainkan merupakan perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus," imbuhnya.


Jumaah (46) salah satu istri penerima bantuan yang bernama Imran. Pada kegiatan ini juga ingin ikut bersumbangsih lewat wadah celengan cinta kasih Tzu Chi. "Setelah mengikuti kegiatan ini saya juga tau dan bisa ikut berbagi dengan sesama," ungkapnya.

Jumaah (46) salah satu istri penerima bantuan yang bernama Imran. Pekerjaan sehari-harinya suaminya adalah seorang pemulung (mengambil barang-barang bekas). Mereka juga mempunyai 7 orang anak yang 2 diantara mengalami kelainan mental yang membuat beban ekonomi mereka bertambah berat. Terhitung sudah 1 tahun Tzu Chi Karimun membantu mereka, selama ini relawan jarang sekali bertemu dengan istrinya dikarenakan kesibukannya menjadi seorang ojek antar jemput anak sekolah. Pada kegiatan ini ia pun mempunyai waktu luang untuk mengikuti kegiatan di kantor Tzu Chi Karimun."Iya bisa berkumpul, bisa kenal kita dengan relawan. Setiap kali kan saya jarang bertemu dengan relawan, saya pernah bertemu relawan cuma saja jarang sekali, karena saya harus ojek anak sekolah," ucapnya. Setelah mengikuti kegiatan ini ia pun ingin berbagai bersama lewat celengan cinta kasih Tzu Chi. "Setelah mengikuti kegiatan ini saya juga tau dan bisa ikut berbagi dengan sesama," tambahnya. Semoga dengan adanya kegiatan ini para penerima bantuan juga bisa ikut menggalang berkah dan bersumbangsih dengan membantu sesama.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Mempererat dan Memperkukuh Jalinan Jodoh Dengan Tzu Chi

Mempererat dan Memperkukuh Jalinan Jodoh Dengan Tzu Chi

27 Maret 2020

Minggu, 01 Maret 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Gahtering Peduli Kasih yang akan diikuti oleh 89 orang. Pada kegiatan ini relawan juga mengajak para penerima bantuan untuk ikut bersumbangsih lewat wadah celengan cinta kasih Tzu Chi.

Bersyukur dan Bersukacita Dalam Menyambut Tahun Baru Imlek

Bersyukur dan Bersukacita Dalam Menyambut Tahun Baru Imlek

17 Januari 2020

Minggu, 12 Januari 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Gathering Peduli Kasih. Sebanyak 32 orang penerima bantuan Tzu Chi berpartisipasi pada kegiatan ini.

The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -