Memperingati Bulan Tujuh Penuh Berkah, yang Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul K., Chandra S., Dok. He Qi Pusat

Dalam rangka Bulan Tujuh Penuh Berkah yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, relawan Tzu Chi di Komunitas He Qi Pusat memasak nasi tumpeng mini bernuansa 17 Agustus-an. Nasi tumpeng mini ini dibagikan kepada para tenaga kesehatan serta pendamping pasien di tiga rumah sakit. Yakni di Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, RS Ukrida di Kebon Jeruk, dan RSPAD Gatot Soebroto di Senen, Jakarta Pusat.

Relawan Tzu Chi berbagi kasih dengan memasak nasi tumpeng mini untuk para tenaga kesehatan serta pasien dan keluarga pasien di rumah sakit.


Pagi itu di rumah Jessica di bilangan Kembangan Selatan, Jakarta Barat, aroma gurih dari rendang vegetarian begitu menggugah selera. Jam dinding sudah menujukkan pukul 9 pagi. Masih ada waktu satu setengah jam bagi para relawan untuk menyelesaikan pengemasan 100 paket tumpeng mini.

Tumpeng mini disajikan dalam wadah mika bulat. Nasi kuning dicetak kerucut dan disematkan bendera merah putih. Lauknya ada rendang super empuk yang tentunya vegetarian, telur dan kentang balado, tempe orek, tumis buncis, serta krupuk. Brownis kukus juga disertakan yang membuat tumpeng ini makin istimewa.

Nasi tumpeng mini ini juga menjadi menu pembuka dalam peringatan Bulan Tujuh Penuh Berkah di Komunitas He Qi Pusat.

Pada tutup wadahnya yang transparan diikat pita merah putih. Benar-benar sajian klasik khas perayaan di Indonesia namun punya nilai lebih karena vegetarian, yang lezat dan menyehatkan.

“Ini kan Bulan Tujuh Penuh Berkah, moment-nya pas tanggal 17 Agustus. Saya punya ide bikin nasi tumpeng, kan perayaan Kemerdekaan. Jadi kami bersyukur ya hari ini adalah Hari Kemerdekaan RI,” ujar Jessica, Chef andalan He Qi Pusat ini.

Selain turut memeriahkan Hari Kemerdekaan RI, nasi tumpeng mini ini juga untuk mengawali peringatan Bulan Tujuh Penuh Berkah yang berlangsung hingga 6 September mendatang.

“Biasanya budaya lama orang Tionghoa itu kalau Bulan Tujuh sembahyang dengan membakar-bakar kertas. Nah lebih baik uang ini kita gunakan untuk bersumbangsih, untuk menjalin jodoh, berbagi kasih,” tambah Foeng Jie Tju, relawan lainnya.

Dari kiri; Christine Nalasetya, Lani Muliana, Jessica Nalasetya, Lie Fie Lan, dan Foeng Jie Tju. Para relawan ini berharap masyarakat luas bisa turut bervegetaris, karena makanan vegetarian sangat enak, sehat, dan dapat menyelamatkan bumi.

Apalagi, tambahnya, di masa pandemi banyak orang kesusahan. Di rumah sakit misalnya, para pendamping pasien di IGD banyak yang tak sempat mencari makan karena mesti menunggu keluarga mereka. Nasi tumpeng yang didekorasi menarik ini diharapkan bisa menambah semangat mereka dan juga para tenaga kesehatan yang totalitas menjalankan tugas.

“Senang sekali bisa ikut bersumbangsih, menciptakan berkah, berpartisipasi dalam rangka 17 Agustus-an ini. Harapan saya penerima nasi tumpeng ini gembira menerima berkah ini. Dan supaya yang sakit cepat sembuh,” imbuh Christine, relawan yang lain.

Sebenarnya tak hanya tumpeng mini sebanyak 100 porsi yang Jessica masak hari itu. Ada 50 porsi lainnya namun dikemas dalam nasi kotak yang pagi sekali sudah dikirim ke wilayah Tamansari, Jakarta Barat. Ini untuk sarapan para tenaga sukarelawan vaksinasi Covid-19 di sana serta peserta vaksinasi yang di antaranya ada pemulung, tukang ojek, dan warga kurang mampu.

Meski masak dalam jumlah banyak, Jessica yang dibantu lima relawan lainnya ini mengerjakannya dengan tenang dan efisien. Sebuah sound speaker yang memperdengarkan Xun Fa Xiang (menghirup keharuman Dharma) diletakkan di meja dekat nasi kuning yang siap dikemas.

“Sebenarnya kami hari ini di He Qi Pusat, ada Xun Fa Xiang tiap Selasa dan Jumat, jadi kami juga tak mau kehilangan moment mendengarkan,” tambah Jessica.

Menambah Semangat Para Tenaga Kesehatan dan Pasien

Patricia Yesiarti (seragam putih) bersyukur atas perhatian tulus para relawan Tzu Chi.

Jelang makan siang, para relawan sudah tiba di IGD RSCK Tzu Chi Cengkareng dan langsung menyerahkan 20 nasi tumpeng lengkap dengan minuman teh untuk para tenaga kesehatan. Relawan juga memberikan langsung beberapa kepada keluarga pasien di sana.

Patricia Yesiarti, tim dari IGD bersyukur atas perhatian relawan Tzu Chi. Nasi mini tumpeng ini mengingatkannya pada tahun-tahun sebelumnya yang mana setiap tanggal 17 Agustus, RSCK selalu mengadakan lomba untuk mengeratkan kebersamaan di antara para tim medis.

Seorang keluarga pasien di IGD RSCK juga terharu dengan kedatangan para relawan Tzu Chi yang mengunjunginya.

Nah dua tahun ini kami tidak ada event seperti itu. Donasi dari relawan ini pun mengobati kerinduan kami untuk bisa merayakan 17 Agustus, walau kami tetap bekerja dengan situasi yang masih pandemi seperti ini. Kami berdoa semoga pandemi ini cepat berakhir sehingga kita bisa kembali melakukan aktivitas seperti semula,” kata Patricia.

Para dokter dan perawat di Rumah Sakit Ukrida merasa terkesan dengan perhatian para relawan Tzu Chi.

Usai dari RSCK, para relawan melanjutkan perjalanan ke Rumah Sakit Ukrida di Kebon Jeruk dengan membawa serta 30 paket nasi tumpeng mini berserta minuman. Dokter Dona, dokter umum di RS Ukrida merasa terkesan dan berterima kasih dengan kiriman nasi tumpeng mini yang diantarkan langsung oleh para relawan Tzu Chi.

“Terkait perayaan Hari Kemerdekaan, kami bangga di satu sisi tapi juga sedih karena kami merayakannya dengan jaga IGD. Tetapi dengan bantuan dan dukungan teman-teman relawan Tzu Chi membuat kami sangat terkesan,” tutur Dokter Dona.

Tim medis di RSPAD berharap masyarakat tak kendor dalam menjaga diri supaya pandemi Covid-19 segera berlalu.

Siang semakin terik. Lalu lintas yang lancar seolah mendukung relawan untuk segera sampai di RSPAD Gatot Soebroto. Kedatangan relawan yang membawa 50 paket nasi tumpeng dan minuman teh, disambut hangat para tenaga medis yang bertugas di ruang IGD.

Iswartati, Case Manager di sana, menghaturkan rasa terima kasih kepada para relawan Tzu Chi yang sangat peduli dengan para tenaga kesehatan.

Alhamdulillah, di RSPAD jumlah pasien Covid-19 sudah melandai. Sebenarnya termasuk hadiah juga dari 17 Agustus-an ini kami sudah tidak banyak merawat pasien Covid-19, Alhamdulillah sekali,” tuturnya.

Di hari yang sama, di lokasi lainnya, relawan He Qi Pusat juga membagikan 150 bungkus Nasi Padang Vegetarian untuk para tenaga kesehatan di RS Royal Progress.

Tim medis di RSPAD juga berharap masyarakat tak kendor dalam menjaga diri supaya Indonesia dapat segera keluar dari krisis kesehatan ini.

“Makanya kami imbau kepada masyarakat tetap jaga 3M. Protokol kesehatan tetap dilaksanakan, mudah-mudahan Jakarta segera jadi zona hijau,” pungkasnya.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Welas Asih Master Cheng Yen dalam Xiang Ji Fan

Welas Asih Master Cheng Yen dalam Xiang Ji Fan

12 Agustus 2014 Gudang bantuan bencana yang dimaksud adalah sebagai gudang Xiang Ji Fan (Nasi Jing Si), yang lahir dari kebijaksanaan Master Cheng Yen. Ide awal ini bermula saat seorang nenek di Taiwan mendapatkan bantuan beras Tzu Chi, namun ia tidak memiliki kemampuan untuk memasaknya.
Tidak Menyakiti Makhluk Hidup

Tidak Menyakiti Makhluk Hidup

18 Agustus 2014

Untuk mengubah padangan yang keliru tersebut, Yayasan Buddha Tzu Chi terus memberikan pemahaman kepada semua orang untuk memiliki pandangan benar mengenai arti bulan tujuh ini. Salah satunya pada acara Bulan Tujuh Penuh Berkah yang diadakan pada hari Minggu, 17 Agustus 2014. Pada acara ini relawan Tzu Chi mensosialisasikan bahwa persembahan terbaik bukanlah dengan persembahan makanan dari hewan dan membakar uang kertas, namun dengan bervegetarian setulus hati. 

Bulan 7 Penuh Berkah: Pelajaran Berharga Tentang Kebajikan

Bulan 7 Penuh Berkah: Pelajaran Berharga Tentang Kebajikan

28 Agustus 2018

Insan Tzu Chi Surabaya memaknai bulan 7 dengan berdoa, mengasihi bumi, serta menerapkan pelestarian lingkungan. Seperti yang diadakan oleh relawan Tzu Chi Surabaya pada Minggu 26 Agustus 2018 lalu, pada hari itu mereka merayakan bulan 7 dengan berdoa dan berikrar.

Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -