Minggu, 9 Mei 2021, Tzu Chi Tj. Balai Karimun mengikuti kegiatan Doa Bersama Waisak yang diadakan oleh Tzu Chi Jakarta. Peringatan Hari Waisak, Hari Ibu internasional dan Hari Tzu Chi Sedunia yang diadakan Online ini diikuti oleh 19 relawan Tzu Chi Tj. Balai Karimun.
Masa pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Bahkan di berbagai negara jumlah orang yang terkena Covid-19 semakin bertambah. Hal ini membuat semua kondisi belum bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Seperti di Indonesia sendiri pemerintah telah melarang masyarakat untuk melakukan kegiatan mudik saat Hari Raya Idul Fitri. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membatasi kerumunan, maka Yayasan Buddha Tzu Chi telah membuat keputusan untuk melakukan kegiatan Peringatan Hari Waisak, Hari Ibu internasional dan Hari Tzu Chi Sedunia secara online.
Bertempat di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Tj. Balai Karimun, pada Minggu, 9 Mei 2021, relawan juga mengadakan kegiatan Waisak, Hari Ibu internasional dan Hari Tzu Chi Sedunia secara online. Relawan tidak mengadakan kegiatan sendiri, Tzu Chi Tj. Balai Karimun ikut kegiatan Waisak yang dilaksanakan dari Tzu Chi Jakarta.
Sekitar pada pukul 13.00 WIB, sebanyak 19 relawan mulai berdatangan ke kantor untuk mengikuti kegiatan ini. Sebelum kegiatan, relawan melakukan briefing terlebih dahulu agar kegiatan ini bisa dijalankan dengan menjaga protokol kesehatan, dan tahu alur kegiatan yang akan dilaksanakan.
Sebelum memasuki tempat kegiatan, relawan sudah mengenakan masker terlebih dahulu, mencuci tangan, kemudian satu persatu relawan dipersilahkan memasuki tempat kegiatan dan duduk pada tempat yang sudah disediakan. Sebagai standar protokol kesehatan maka kursi di atur dengan jarak antar kursi 1.5 meter.
Doa dan Harapan di Masa Pandemi
Lissa (38) relawan komite merasa sangat terkesan mendengarkan Ceramah Master Cheng Yen yang tidak pernah bosan mengajak para muridnya untuk bervegetaris. Ia juga bersyukur anaknya yang pertama juga ikut menerpakan pola hidup vegetaris selama 2 tahun.
Acara Waisak Tzu Chi Tj. Balai Karimun mengikuti susunan acara dari Tzu Chi Jakarta. Jadi relawan dengan penuh khidmat dan bersungguh hati melantunkan doa bersama bersama ribuan relawan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Acara Doa Bersama Waisak ini memberikan kesan yang mendalam bagi salah satu relawan komite yang hadir. Lissa (38), merasa sangat terkesan mendengarkan Ceramah dari Master Cheng Yen yang tidak pernah bosan mengajak para muridnya untuk bervegetaris. Master juga mengajak para muridnya untuk menyebarkan pola makan bervegetaris ke seluruh lapisan masyarakat agar pandemi Covid-19 ini segera berlalu.
“Pada kegiatan Waisak ini saya sangat terkesan pada Ceramah Master Cheng Yen yang mengajak muridnya untuk bervegetaris. Dan pada kesempatan ini saya semakin bersemangat untuk mengajak orang lain bervegetaris. Di keluarga saya juga sudah mulai pelan-pelan saya ajak bervegetaris karena setiap saya masak sekarang semua sudah vegetarian, jadi saat di rumah mereka ikut makan vegetarian. Saya juga sangat bersyukur sekarang anak saya yang pertama sudah bervegetaris kurang lebih 2 tahun,” ujar Lissa.
Ema (48) relawan komite pada kegiatan Doa Bersama Waisak ini dengan hati yang tulus memanjatkan doa agar pandemi Covid-19 cepat berlalu.
Senada halnya dengan relawan komite yang bernama Ema (48), ia dengan hati yang tulus memanjatkan doa agar pandemi Covid-19 ini cepat berlalu. Ia mengucapkan gan en yang tulus buat tim editor yang ada di Jakarta karena dapat begitu cepat memberikan terjemahan pada video Waisak dari Taiwan.
“Saya tadi pagi juga ikut Waisak yang dilaksanakan dari Taiwan dan saat itu semua masih berbahasa Mandarin. Dan Shixiong (suami) saya yang tidak mengerti bahasa mandarin tidak bisa mengikutinya dengan baik. Tetapi dalam waktu yang singkat, ternyata tim editor Jakarta dapat memberikan terjemahannya sehingga semua relawan dapat mengikutinya dengan baik. Gan en buat relawan Jakarta,” cerita Ema.
“Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu, sehingga anak-anak bisa kembali ke sekolah, orang dapat bekerja seperti biasa. Memang sekarang ini kita semua merasakan hal yang seumur hidup belum pernah dialami oleh siapa pun. Untuk itu, mari kita bertobat sehingga pandemi ini cepat berakhir,” lanjut Ema berdoa.
Para relawan Tzu Chi Tj. Balai Karimun dengan khidmat memandikan Buddha rupang agar semua mahkluk hidup bisa berbahagia dan dunia bebas dari bencana.
Di akhir perayaan, Master Cheng Yen menyampaikan pesan, yakni: “Ajaran Buddha di dunia memang tak terlihat mata dan tak dapat diraba, tetapi merupakan aliran jernih bagi jiwa kebijaksanaan. Semoga para insan Tzu Chi di seluruh dunia memiliki semangat Bodhisattva dunia seperti ini. Setiap orang adalah Bodhisatwa dunia. Selama kita bisa memberi perhatian dan bersumbangsih bagi dunia, inilah mahluk yang memiliki cinta kasih kesadaran.”
Master Cheng Yen berharap relawan menggunakan hati yang paling tulus untuk berdoa bagi ketenteraman dunia. Terutama dalam masa pandemi ini, relawan terlebih dulu harus bervegetaris dengan tulus. Demikian pula, kini dengan ketulusan hati, relawan hendaknya menyebarkan Dharma ke seluruh dunia dan menyosialisasikan vegetarisme karena mulut manusia berkaitan erat dengan alam dan kehidupan semua mahkluk.
Master Cheng Yen juga menekankan bahwa seluruh manusia bisa beralih dari pola makan nonvegetaris menuju vegetaris. Ini memungkinkan semua mahkluk untuk hidup berdampingan. Ini bergantungan pada sebersit niat dari kita semua. Semoga doa dari ribuan orang dapat menjadi kekuatan yang besar sehingga dapat mengkondisikan pandemi Covid-19 agar cepat berakhir.
Editor: Metta Wulandari