Memperkenalkan pelestarian lingkungan
Jurnalis : Anas (Tzu Chi Batam), Fotografer : Anas (Tzu Chi Batam)Relawan sedang menjelaskan bahwa dengan mendaur ulang kaleng, kertas dan botol kemasan, bisa menghemat sumber energy dan mengurangi polusi. |
| ||
Tzu Chi diharapkan bisa membantu UIB mengimplementasikan “GO GREEN CAMPUS”. Disamping itu, UIB mengharapkan Tzu Chi bisa membimbing 40 orang mahasiswa penerima bea siswa sebagai relawan dan bisa diikut sertakan dalam berbagai kegiatan Tzu Chi. Harapan UIB, anak-anak ini tidak hanya diberi ilmu pengetahuan, namun juga perlu ditempa kepedulian sosialnya, perlu dibangkitkan rasa bersyukurnya, dan perlu dikembangkan rasa cinta kasihnya. Persis sesuai dengan prinsip budaya kemanusiaan Tzu Chi, bersyukur, menghormati dan cinta kasih. Hal ini tentu merupakan sebuah kehormatan bagi Tzu Chi Batam. Sebuah lembaga pendidikan secara resmi memberikan undangan untuk ceramah, tentang pelestarian lingkungan dan bukanlah sebuah kebetulan jika UIB memilih Tzu Chi untuk memberikan ceramah. UIB sudah beberapa tahun memantau kegiatan kegiatan Tzu Chi, khususnya Tzu Chi Batam. Setelah yakin bahwa Tzu Chi adalah sebuah yayasan nirlaba yang semua misinya berlandaskan kemanuasian, bukan agama, akhirnya Tzu Chi Batam diundang. Undangan UIB ini mengingatkan penulis pada ceramah Master Cheng Yen pada Lentera Kehidupan tanggal 4 Juli 2010 yang berjudul “Konsep Baru dalam melakukan pelestarian lingkungan”, Master menyebutkan bahwa pejabat tinggi dari China juga datang ke Taiwan mempelajari konsep pelestarian lingkungan Tzu Chi.
Ket : - Isyarat tangan ”Ren Jian You Ai” mengawali perkenalan Tzu Chi dengan mahasiswa UIB sebelum dilanjutkan dengan ceramah pelestarian lingkungan. Para mahasiswa tampak menikmati dengan seksama. (kiri) Setelah menerima undangan, Tzu Chi Batam masih ada 2 kegiatan besar lainnya, yaitu menyambut malam DAAI 5 September 2010 dan bazaar kue bulan yang dimulai tanggal 15 sampai 21 September 2010. Praktis pembahasan dan persiapan untuk ceramah ini tidak sempat dilaksanakan. Namun, Suriadi, relawan Tzu Chi sudah mempersiapkan materi presentasi dan dikirimkan kepada Tzu Chi Batam. Setelah liburan selesai, Suriadi memberi penjelasan dan arahan kepada Dewi, relawan Tzu Chi Batam bagaimana membawakan materi yang telah diberikan, maka akhirnya pada tanggal 21 September 2010, rombongan yang berjumlah 17 orang berangkat ke UIB. Tenda sudah terpasang di UIB lengkap dengan panggung dan sound system. Tapi hujan mulai turun ketika rombongan relawan tiba, sehingga ceramah dipindahkan ke dalam aula. Aula yang terdiri dari gabungan 3 buah ruang berukuran sekitar 6 x 6 m, dipenuhi oleh 400 orang mahasiswa baru yang duduk di lantai, walaupun terlihat ada 3 buah penyejuk udara, hawa di dalam aula terasa tetap panas. Acara ceramah dimulai dengan pertunjukan isyarat tangan “Ren Jian You Ai”. Pada pertengahan lagu, tepuk tangan sudah menggemuru di ruangan, pada putaran kedua lagu, ruangan menjadi sepi senyap, hanya ada suara lagu dari sound system dan suara dengungan relawan yang membawakan isyarat tangan. Semua mahasiswa seperti terhipnotis oleh gerakan tangan yang indah dan lemah lembut. Tepuk tangan segera membahana begitu lagu berhenti.
Ket : - Relawan memperagakan ”SATU KELUARGA”, ibu Meiliana; purek III UIB, turut memperagakannya. (kiri). Materi presentasi dalam bentuk Power Point dan film itu sangat menarik bagi mahasiswa, mereka melihat hal hal yang selama ini belum pernah terlintas dalam pikiran mereka. Sesekali terdengar suara kagum atau kaget atau tertawa dari tengah-tengah ruangan. Mereka juga diberi contoh barang-barang yang bisa didaur ulang atau yang tidak bisa didaur ulang beserta bahaya plastik dan Styrofoam. Satu setengah jam yang disediakan oleh UIB cepat berlalu dan terasa masih kurang. Acara ceramah ditutup dengan isyarat tangan “Satu Keluarga” yang diikuti oleh seluruh mahasiswa. Dengan gayanya yang lucu, mereka turut memperagakannya. Setelah acara selesai, ibu Meiliana pembantu Rektor 3 UIB bertanya kepada Anas relawan Tzu Chi, “Mungkinkah mahasiswa kami juga diajari isyarat tangan”.“Tentu Bu Mei, jika mahasiswanya ini adalah Tzu Ching atau relawan kami,” balas Anas. | |||